PRODUKTIVITAS TERNAK SAPI BALI PADA SISTEM PENGGEMBALAAN DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR (Productivity of Bali Cattle on Grazing Systems in East Halmahera District)

Gunawan Gunawan

Sari


Sapi Bali merupakan jenis sapi lokal yang banyak dipelihara di Indonesia. Sebagian besar Sapi Bali dipelihara masih secara tradisonal dengan memanfaatkan lahan-lahan yang memiliki sumber hijauan atau padang penggembalaan yang berkualitas. Salah satu sumber pakan hijauan yang penting adalah padang penggembalaan alami. Penelitian ini bertujuan untuk pendugaan produktivitas ternak Sapi Bali jantan dan betina yang dipelihara di padang penggembalaan di Kabupaten Halmahera Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternak sapi jantan dan betina yang ada di Kecamatan Wasile memiliki ukuran tubuh seperti panjang badan sebesar 126.2 + 1.30-115.8 + 130 cm, tinggi badan 122.8 + 1.10-111.2 + 6.26 cm, lingkar dada 180.4 + 0.894-143.8 + 1.64 cm dan bobot badan 280.65 + 2.343-184.76+ 4.305 kg berbeda nyata (P<0.05) lebih kecil daripada yang ada di Kecamatan Wasile Timur memiliki ukuran badan seperti panjang badan 143.6 + 2.61 - 120 + 1.58 cm, tinggi badan 127.2 + 1.64-116.4 + 1.95 cm, lingkar dada 187.2 + 1.92-156.6 + 4.72 cm, dan bobot badan sebesar 336.86 + 90.014-218.29+ 12.372 kg.

 

Kata Kunci:  produktivitas, peternakan, sapi bali, halmahera timur, morfologi


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arlina F, Khasrad. (2003). Identifikasi Beberapa sifat Kualitatif dan Kuantitatif Sapi Bali bibit di Kabupaten Pesisir Selatan. J Petern Lingk. 9(3). Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

[Ditjen PKH] Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.(2000). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta (ID).

Fourie, PJ, FW, Neser JJ, Olivier and Westhuizen VD. (2002). Relationship Between Production Performance, Visual Appraisal and Body Measurement of Young DORPER Rams. South African, J. Anim. Sci. 32 (4): 256- 262.

Joseph G. (2007). Metabolisme Mineral pada Ternak Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) yang diberi Pakan Jerami Padi dan Konsentrat. J Inform Inov. IPTEK Agroforestri–Lingkungan Pulau-pulau Kecil. Vol. II. No.4. Desember 2007. Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura. Ambon.

Kariyasa K. (2005). Sistem Integrasi Tanaman Ternak dalam Perspektif Reorientasi Kebijakan Subsidi Pupuk dan Peningkatan Pendapatan Petani. J Analis Kebijakan Pertan. 3(1):68-80.

Rauf A. (2015). Produktivitas Sapi Bali pada Sistem Penggembalaan di Kabupaten Bombana [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana. IPB

Sadarman, Handoko J, Febrina D. (2007). Infestasi Fasciola sp. pada Sapi Bali dengan Sistem Pemeliharaan yang berbeda di Desa Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar. J Pet. 4:37-45

Sumadi, Siliwolu. (2004). Penelitian Mutu Genetik Sapi Ongole dan Brahman Di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Lokakarya Nasional Sapi Potong 2004

Susanti HF, Arlina, Rinaldi. (2008). Karakteristik Genetik Eksternal Sapi BALI di Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. J Petern Lingk. Vol. 9 No. 3. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Trinayani, N.N., I.N. Wandia, I.K. Puja. (2013). Asosiasi Keragaman Lokus DNA Mikrosatelit DRB3 Gen BoLA dengan Berat Badan Induk dan Berat Lahir Pedet pada Sapi Bali. Vol . 1, No. 2: 58-63

Wijono BD, Aryogi, Rasyid A. (2001). Pengaruh Berat Badan Awal terhadap Pencapaian Hasil pada Penggemukkan Sapi Potong di Peternakan Rakyat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Balai Penelitian dan Pengembangan. Bogor (ID). Departemen Pertanian




DOI: https://doi.org/10.33387/saintifik.v1i1.884

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office:

Jl. Bandara Sultan Baabullah Kampus 1 Universitas Khairun

Kelurahan Akehuda Kec. Kota Ternate Utara, 97728

INDEXED ON

 Â  Â