Menafsirkan Papua (Lebih) Emansipatif dan Reflektif: Perspektif Antropologi

Suryawan I Ngurah

Sari


Artikel ini mewacanakan bagaimana perspektif antropologi dalam
menafsirkan Papua secara lebih emansipatif. Emansipatif dalam konteks ini
adalah mewacanakan dinamika perubahan sosial yang terjadi di Papua
secara kritis dengan berbagai kompleksitas dan “keterpecahannyaâ€. Oleh
sebab itulah perspektif antropologi yang kritis dan reflektif menjadi aktual
menjadi pijakan dalam memahami kerumitan persoalan yang terjadi di Papua.
Antropologi kritis memeriksa proses pemaknaan yang berlangsung dalam
pembentukan budaya Papua selama ini. Perspektif reflektif berhubungan
dengan persoalan metodologis dalam studi antropologi yang melihat orang
Papua sebagai subjek yang terus bergerak, berubah, dan secara terusmenerus
mengkonstruksi identitas dan kebudayaannya. Perspektif ini
membangun makna dan pengetahuan secara bersama-sama sehingga
menghasilkan proses belajar bersama-sama pula. Dengan demikian, selain
menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat, antropolog juga ikut merubah
dirinya sebagai proses refleksi terus-menerus.


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33387/jeh.v2i2.829

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.