TAUKE, JURAGAN, BANDOL : Relasi Patron-Klien dan Transformasi Sosial dalam Organisasi Perdagangan Tembakau di Madura
Sari
Artikel ini ingin mengulas transformasi sosial beserta kompleksitas yang dialami oleh berbagai klasifikasi pedagang dalam dunia tembakau di Madura. Tembakau bagi masyarakat Madura meskipun sifatnya hanya musiman, dan dalam beberapa tahun terakhir harganya sangat tidak menentu – kadang bagus kadang juga anjlok akan tetapi menjadi faktor ekonomi penting. Dalam perdagangan dan pertanian temabakau Madura itu, tulisan ini lebih mencermati jaringan sosial di kalangan para pelaku melalui kajin pustaka. Ditemukan bahwa dalam dunia perdagangan tembakau di Madura, peranan penting yang menghubungkan hasil perkebunan tembakau penduduk Madura dengan pihak pabrikan adalah tauke, juragan, dan bandol. Tauke merepresentasikan pihak pabrik rokok, yang notabene dikuasai oleh orang-orang keturunan Cina, sedangkan juragan dan bandol lebih berperan sebagai ‘pedagang perantara’ dengan berbagai segmentasinya. Dalam praktik perdagangan yang dilakukan, ada pola relasional yang dibangun, baik antara tauke dengan juragan, maupun antara juragan dengan bandol. Kedua pola relasi ini memiliki unsur yang kurang lebih sama meski levelnya berbeda. Juragan sangat tergantung pada modal yang dimiliki oleh tauke, dimana modal tersebut ia gunakan untuk diberikan kepada bandol sebagai modal juga dalam membeli tembakau dari para petani secara langsung maupun melalui pedagang perantara yang lain. Relasi termasuk dengan berbagai konsekuensinya melahirkan pola yang disebut patron-klien.
Kata Kunci: Transformasi sosial, Perdagangan tembakau, MaduraÂTeks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33387/jeh.v4i1.918
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.