KAWIN LARI TETAPI DIRESTUI: Studi Tentang Tradisi Takko-takko Mata Pada Masyarakat Batak Angkola-Mandailing

Azhar Riyadi S

Sari


Studi ini mengulas tentang perkawinan lari yang mendapat restu pada masyarakat Batak Angkola-Mandailing, yang dalam istilah masyarakatnya disebut sebagai takko-takko mata. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana tradisi takko-takko mata dapat berjalan dan bagaimana peran dari kelembagaan adat yakni hatobangon. Tulisan ini merupakan hasil dari suatu penelitian deskriptif dan dianalisis secara kualitatif, peneliti tinggal (live in) bersama masyarakat dusun Napa Sigadung Laut agar dapat mengumpulkan data secara optimal. Studi ini memperlihatkan bahwa dalam dunia yang terbuka dimana pemilihan jodoh juga lebih terbuka ternyata masih belum sepenuhnya berlaku dalam sistem sosial orang Batak Angkola-Mandailing, sehingga kawin lari berpura-pura merupakan suatu alternatif dalam menyelesaikan persoalan biaya (ekonomi) dan persoalan yang menyangkut harga diri dan nama baik keluarga. Peran kelembagaan adat (hatobangon) masih dapat dikatakan kuat di tengah determinannya sistem pemerintahan modern.

Kata Kunci: Marlojong; Takko-takko Mata; Angkola-Mandailing


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33387/jeh.v4i1.922

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.