ANALISIS KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Kappahycus alvarezii YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN METODE LONGLINE DI PERAIRAN KASTELA KECAMATAN PULAU TERNATE KOTA TERNATE

Anita Pauwah, Muhammad Irfan, Fatma Muchdar

Sari


Rumput laut menjadi komoditas unggulan karena bisa cepatdipanen, teknologi budidayanya mudah diadopsi oleh masyarakatdan input produksi yang relatif kecil.Zat hara mempunyai pengaruh terhadap proses dan perkembangan hidup organisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan berdasarkan kandungan nitrat dan fosfat, dan untuk mengetahui kandungan nitrat dan fosfat dalam mendukung pertumbuhan rumput laut K. alvarezii. Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kandungan zat hara (nitrat dan fosfat) dalam menentukan tingkat kesuburan perairan serta mendukung pertumbuhan rumput laut K. alvarezii yang dibudidayakan dengan metode longline di perairan Kastela Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate, sehingga dapat dijadikan bahan informasi dan acuan dalam pengembangan budidaya rumput laut K. alvarezii secara berkelanjutan. Selain itu juga, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Dari hasil analisis nitrat yang diperoleh, menunjukkan bahwa perairan Kastela sebagai areal/lokasi budidaya rumput laut K.alvarezii berada dalam kategori perairan oligotrofik (kurang subur) karena kandungan nitrat yang diperoleh 0,021 mg/l dan berada dalam kisaran 0–1 mg/l, sedangkan kadar fosfat yang diperoleh, jika dibandingkan dengan kisaran fosfat berada dalam kategori mesotrofik (cukup subur) karena berada dalam kisaran 0,017 mg/l – 0,027 mg/l.

Kata Kunci : Nitrat dan Fosfat, Pertumbuhan, Kappahycus alvarezii, Metode Longline


Teks Lengkap:

10-22

Referensi


Abdan, A.Rahman dan Ruslaini, 2013. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karagenan Rumput Laut (Kappahycus alvarezii) Menggunakan Metode Long Line. Jurnal Mina Laut Indonesia, 3 (12):113-123.

Amarullah, 2007. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Teluk Tamiang Kabupaten Kotabaru Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut Eucheumacottonii. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 137 hal.

Amin, M, Rumayar, Femmi, N.F., D, Kemur dan IK Suwitra. 2005. Kajian Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii Dengan Sistem dan Musim Tanam Berbeda di Kabupaten Bangkep Sulawesi Tengah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 8(2): 282-291.

Ahmed, N dan Taparhudee. 2005. Seaweed Cultivation in Bangladesh: Problems and Potential. Fisheries Research, 28 (3): 13-21.

Anggadireja,J.T, Zatnika,A, Purwoto,H, Istini,S. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. 147 hal.

Anonimous, 2012. Siklus Reproduksi Alga Laut. www.com. 6 hal.

Anonimous, 2017. Metode Budidaya Rumput Laut longline. Info Masyarakat Aquakultur Indonesia (MAI) 10 hal.

Arfah, H, dan S. Papalia, 2008. Laju Pertumbuhan Eucheuma cottonii (Rhodophyta) Pada Periode Penanaman Yang Berbeda di Perairan Pulau Osi, Seram Bagian Barat.Jurnal Torani, 18 (3): 194-203.

Ariyati,R.W., Sya’rani,L, Endang, A. 2007.The Suitability Analysis of Karimunjawa and Kemujan Island Territory for Seaweed Culture Site Using Geographical Information System.JurnalPasir Laut, 3(1): 27-45.

Aslan, L.M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Penebar Swadaya Jakarta. 98 hal.

Boyd, E.C. 2003.Guidelinesfor Aquaculture Effluent Management at the Farm-Level.Journal of Aquaculture 226 (2): 101-112.

Cornelia, I.M, H. Suryanto,A. Dartoyo,.2005. Prosedur dan Spesifikasi Teknis Analisis Kesesuaian Budidaya Rumput Laut. Pusat Survey Sumberdaya Alam Laut Bakosurtanal. Cibinong. 36 hal.

Daud, R, 2013. Pengaruh Masa tanam Terhadap Rumput Laut K. alvarezii. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros. Media Aqukultur 8 (2) : 135-138.

Dawes, C.J., 1995. Marine Botany.A Willey-Interscience Publication. John Willey & Sons.NewYork-Chicester-Brisbane-Toronto-Singapore. 628 p.

De San, M. 2012. The Farming of Seaweed. Commision Del,Ocean Indien. 22 p.

Dirjen Perikanan Budidaya, 2009. Profil Rumput Laut Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan R.I. 529 hal.

Drying, M.J. 1982. The Biologi of Marine Plants. Thomson Litho, Ltd, East Kilbred. Scotland. 199 p.

Effendie, M.I, 1997. Biologi Perikanan. Pustaka Nusatama. Bogor. 140 hal.

Effendi, H. 2000.Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor.hal 12-18.

Farid, A. 2008.Studi Lingkungan Perairan Untuk Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Perairan Branta Pamekasan Madura. Jurnal Penelitian Perikanan, 12 (1) : 1-6.

Fatmawati, Sutikno, Hardjosuwarno. 1998. Kesesuaian Budidaya Rumput Laut (Eucheuma) di Wilayah Perairan Laut Daerah Tingkat II Kotabaru Kalimantan Selatan. BPPS-Universitas Gadjah Mada,11 (3):305-321.

Fattah, N., A. Niartiningsih dan Khusnulyakin. 2011. Analisis Performa Biologis dan Kualitas Rumput Laut Jenis Kappaphycus alvarezii Pada Kondisi Lingkungan yang Berbeda. Jurnal Sains, 6 (4): 14-23.

Guighley, J.T, G.S, Hinch, 2006. Effectts of Rapid Experimental Temperature Increases on Accut Physiological Stress and Behaviour of Stream Dwelling Juvenile Chinook Salmon. Journal of Thermal Biology, 31 (6): 429-441.

Gundo, C., Somarmo, Arfiati, Nuddin Harahap, Tinny D.Kaunang. 2011. Analisa Parameter Oseanografi di Lokasi Pengembangan Eucheuma spinosum Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Ilmu Kelautan, 16(4):193-198.

Herawati, E.V. 2008. Analisis Kesesuaian Perairan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Sebagai Lahan Budidaya Kerang Totok (Polymesoda erosa) Ditinjau dari Aspek Produktivitas Primer. Tesis. Program Studi Manajemen Sumberdaya Pantai. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang. 112 hal.

Hutabarat, S dan S.M. Evans. 2008. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.198 hal.

Insan, A.I., Widyartini, DW dan Sarwanto, 2013. Posisi Tanam Rumput Laut Dengan Modifikasi Sistem Jaring Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kappaphycus alvarezii di Perairan Pantura Brebes.Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 11 (1): 125-133.

Irfan, M, 2013.Rumput Laut Kappahycus alvarezii Komoditi Perikanan Potensial. Lepkhair Press. Ternate. 101 hal.

Irfan, M, 2015. Bioekologi Komoditi Budidaya dan Cara Budidayanya. Lepkhair Press. Ternate. 120 hal.

Kadi, A. 2005. Kesesuaian Perairan Teluk Klabat Pulau Bangka Untuk Lahan Budidaya Rumput Laut. Journal of Fisheries Science7 (1) : 65-70.

Kadi, A., dan W. S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae) Jenis. Reproduksi. Produksi. Budidaya dan Pasca Panen. Proyek Studi Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. LIPI. Jakarta. 199 hal.

Kangkan, A.L., Hartoko, A., Suminto. 2006. Study on Site Selection for The Development of Mariculture Based on Physical, Chemical and Biological Parameters in Kupang Bay, East Nusa Tenggara. Jurnal Pasir Laut, 3 (1) 76-93.

Kushartono, E.W.,Suryono dan M.R. Endah Setiyaningrum. 2009. Aplikasi Perbedaan Komposisi N.P dan K pada Budidaya Kappahycus alvarezii di Perairan Teluk Awur Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan, 14 (3):164-169.

Lobban, C.S.and P.J. Harrison. 1997. Seaweed Ecology and Physiology. Cambridge University Press. Cambridge.489 p.

Mamang, N, 2008. Laju Pertumbuhan Bibit Rumput Laut Kappahycus alvarezi Dengan Perlakuan Asal Thallus Terhadap Bobot Bibit di Perairan Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 121 hal.

Mustofa, A, 2015. Kandungan Nitrat dan Fosfat Sebagai Faktor Tingkat Kesuburan Pantai. Jurnal Disprotek, 1 (6): 13-19.

Neish, C, 2003. Biologi of Eucheuma. Seaplants. p. 2-7

Nugroho, A. 2006.Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti. Jakarta.145 hal.

Parenrengi, A, dan Sulaeman, 2007.Mengenal Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii. Media Akuakultur, 2 (7): 142-146.

Pongmasak, R.P., Assad, I., Hasnawi, Pirzan, Makmur., Lanuru. 2010. Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Gusung Batua Pulau Badi Kabupaten Pangkep. JurnalRis.Aquakultur, 5 (2) : 299-316.

Qian, Y.P,. C.Y. Wu., Madeline Wu dan Y.K. Xie., 1996. Integrated Cultivation of the Red Alga Kappaphycus alvarezii and the Pearl Oyster Pinctada martensi. Journal of Aquaculture, 147 (96): 21-35.

SEAFDEC, 2006. The Farming of Kappapychus. Southeast Asian Fisheries Development Center.Aquaculture Departement.Tigbauan, Iloilo, Phillipines. 7 p.

Sediadi, A., dan Budihardjo, U. 2000. Rumput Laut Komoditas Unggulan. Grasindo. Jakarta. 31 hal.

Standar Nasional Indonesia (SNI), 2005. Cara Uji Kadar Fosfat dengan Spektrofotometer secara Asam Askorbat. Badan Standarisasi Nasional. 8 hal.

Standar Nasional Indonesia (SNI), 2005. Cara Uji Nitrat dengan Metode Natrium Salisilat. Badan Standarisasi Nasional. 8 hal.

Telfor,T dan K. Robinson,. 2003. Enviromental Quality Carrying Capacity for Aquaculture in Mulroy Bay.Journal ofMarine Environment and Health,9. (3): 85-99.

Thana, D, H.M.N. Nessa and I.S. Tandipayuk, 1993.Study on Production Quality of Seaweed Culture Kappahycus Using Seed, Stimulated by Phytomoron Auxin and Gibberellin.Jurnal Torani, 3 (3): 63-67.

Trono, C.G. 1993. Seaweed Farming Kappaphycus.Research Outreach Station for Fisheries Development Guiuan, Eastern Samar.

Utami, R.M.T, Maslukah, L, M. Yusuf, 2016. Sebaran Nitrat dan Fosfat di Perairan Karangsong Kabupaten Indramayu. Buletin Oseanografi Marina, 5 (1): 31-37.

Utojo, Mansur, A, Pirzan. A.M., Tarunamulia, Pantjara, B. 2004. Identifikasi Kelayakan Lokasi Lahan Budidaya Laut di Perairan Teluk Saleh, KabupatenDompu, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 10(5) : 1-18.

Widyartini,S.D, I.A.Insan,. 2007.Meningkatkan Produksi Rumput Laut Gracillaria gigas Melalui Modifikasi Sistem Jaring (Studi Kasus:di Perairan Nusakambangan-Cilacap). Jurnal Oseana32 (4): 13-20.

Wong, L.S, dan J. Chang,. 2000. Salinity and Light Effects on Growth, Photosynthesis, and Respiration ofGrateloupia filicina-Rhodophyta. Journal ofAquaculture, 182 (20): 387–395.

Yusuf, M.H, dan Wulandari, Y.S, 2013. Sebaran Nitrat dan Fosfat Dalam Kaitannya Dengan Kelimpahan Fitoplaankton di Perairan Karimunjawa. Buletin Oseanografi Marina Vol. 2: 48 – 53.

Zatnika, A. 2009. Pedoman Teknis Budidaya Rumput Laut. Balai Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT). Jakarta. 62 hal.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.