Visualisasi Museum Muhammadiyah Menggunakan Teknologi Virtual Reality

Fijaya Dwi Bimasakti, Rusydi Umar, Sunardi Sunardi

Abstract


Augmented Reality merupakan teknologi virtual yang dapat membantu penggunanya untuk memvisualisasikan  objek secara tiga dimensi (3D). Kemunculan augmented reality terjadi karena teknologi yang semakin maju. Perkembangan teknologi yang terjadi begitu cepat berdampak pada tingkat produksi gadget yang semakin tinggi. Di luar negeri, semakin banyak bermunculan gadget mutakhir yang sudah diaplikasikan ke publik untuk memudahkan masyarakatnya. Virtual reality (VR) merupakan teknologi turunan dari augmented reality. VR sudah diterapkan pada banyak hal: pendidikan, pariwisata, advertising, dan laporan berita. VR digunakan dengan bantuan alat khusus, bisa berupa ruangan, proyektor, atau pun gadget. Teknologi yang khusus digunakan sebagai media visualisasi ini masih jarang dipergunakan di Indonesia. Pembangunan Museum Muhammadiyah di kompleks Universitas Ahmad Dahlan 4, yang dimulai sejak tahun 2018, sekarang sudah memasuki tahap finalisasi. Untuk memudahkan masyarakat mengenal Museum Muhammadiyah serta berbagai macam koleksi yang tersedia, dibutuhkan  media advertising yang dikemas dengan teknologi untuk membuat masyarakat semakin tertarik mengetahui Museum Muhammadiyah. Brosur digunakan sebagai media advertising karena kemasannya yang sederhana dan dapat dibawa kemana-mana. Software inkscape digunakan sebagai aplikasi desain grafis dalam pembuatan brosur. Untuk memudahkan masyarakat dalam penggunaan teknologi VR, di bagian belakang brosur disediakan  informasi mengenai tata cara penggunaan VR dan link untuk mengakses aplikasi. Pengguna barus menggunakan perangkat bantuan berupa kacamata VR. Software Blender digunakan untuk modelling ruangan Museum Muhammadiyah. Setelah di render, 3D model dari ruangan Museum Muhammadiyah dimasukkan ke dalam software Unity untuk dibuat ke dalam bentuk aplikasi yang bisa di-install ke ponsel pintar. Masyarakat dapat menikmati tampilan 3D Museum Muhammadiyah dengan gadget headset VR dan ponsel pintar mereka. Penelitian ini menggunakan metode multimedia development life cycle dalam pembuatan aplikasi VR.




DOI: https://doi.org/10.33387/jiko.v3i1.1735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.