Kondisi dan jenis karang keras (Scleractinia) di Laut Teluk Manado, Sulawesi Utara

Jemmy Souhoka

Abstract


Penelitian mengenai kondisi dan jenis karang keras telah dilakukan pada bulan Pebruari 2017 di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara. Tujuan penelitian untuk mengetahui data kondisi dan jenis karang keras di perairan Teluk Manado. Metode penelitian menggunakan metode transek garis, dengan panjang garis transek 50 m yang diletakkan sejajar garis pantai pada kedalaman antara 6-10m. Hasil pengamatan menunjukkan persentase tutupan karang hidup berkisar dari 15,42-80,80%. Indeks keanekaragaman jenis (H) berkisar dari 1,09-1,29, indeks kemerataan jenis (j) berkisar dari 0,80-0,92 dan indeks dominansi jenis (D) berkisar dari 0,06-0,13. Secara umum kondisi karang keras di perairan Teluk Manado masuk pada kategori baik. Jumlah jenis karang keras yang ditemukan sebanyak 117 spesies yang mewakili 16 famili. Jenis-jenis karang keras yang ditemukan yaitu Heliofungia actiniformis, Galaxea astreata, Pocillopora verrucossa, Hydnophora rigida, Acropora hyacinthus, Acropora formosa dan Seriatophora hystrix.

Kata kunci: Kondisi, karang keras, Teluk Manado


References


Abrar, M., I. Bachtiar dan A. Budiyanto. 2012. Struktur komunitas dan penyakit pada karang (Scleractinia) di perairan Lembata, Nusa Tenggara Timur. Ilmu Kelautan, 17 (2) : 109 – 118.

Arbi, U.Y. 2012. Komunitas Moluska Di Padang Lamun Pantai Wori, Sulawesi Utara. Jurnal Bumi Nusantara (2012) 12(1) : 55-65

Arifin, T. dan T. L. Kepel. 2013. Status keberlanjutan pengelolaan terumbu karang di pulau-pulau kecil Makassar. (studi kasus di pulau Barrang Lompo dan pulau Barrang Caddi). J. Segara 9(1):1-12.

Aryono. H.T.,J. Souhoka, S.Xiaofeng, A.Budiyanto and Suharsono. 2018. Change in coral reef benthic communities in the Lembeh Strait and Likupang, North Sulawesi, Indonesia. Acta Oceanol Sinica, Vol. 37, No. 12, P. 45-54

Babcock, R.,& L. Smith. 2000. Effect of sedimentation on coral settlement and survivorship in : Barbara A. B., R.S. Pomeroy & C.M. Balboa (Eds). Proceeding 9th International Coral Reef Symposium, Indonesia. 23 – 27.

Chave, K. E. 1973. What is a coral reef ?. In : Smith (ed) Atlas of Kaneohe Bay; A reef ecosystem under stress. The University Hawaii Sea Grant Program : 15 - 16.

Daget, J. 1976. Les Modeles Mathematique En Ecologie. Masson Coll. Ecoll. 8: 172 pp.

Ditlev, H. 1980. A field-guide to the reef-building coral of the Indo-Pasific. Scandinavian Science Press Ltd. Klampenborg: 291 pp.

English, S., C. Wilkinson and V. Baker. 1997. Survey manual for tropical marine resources. Second edition. Australian Institute of Marine Science. Townsville: 390 pp.

Gomez, E.D. & A.C. Alcala. 1978. Stastus of Philiphina coral reef. Project, Int. Symp. Biogeogr. Evol. S. Hem. Auckland New Zealand, 17 - 20 July 1978. 2: 663-669.

Gomez, E.D & H.T.Yap. 1988. Monitoring reef condition. In Kenchington R.A, E.T.H Brydget (eds). Coral reef management handbook. Unesco Regional Office for Science and Technology South East Asia. Jakarta.

Hartoni., A. Damar & Y. Wardiatno. 2012. Kondisi terumbu karang di perairan Tegal dan Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Maspari Journal, 4 (1) : 46 – 57.

Hermanto, B. 2017. Laporan. Kondisi terumbu karang di Teluk Manado dan transplantasi karang keras di Selat Lembeh. Loka Konservasi Biota Laut. Pusat Penelitian Oseanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 53 hal.

Indarjo, A., Wijatmoko W dan Munasik. 2004. Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Panjang Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan, 9 (4): 217-224.

Jainuddin., A.Asmawi dan A.R. Aftar. 2015. Kondisi tutupan terumbu karang Kima di Kawasan perairan Desa Bunati Kecamatan Angsana Kabupaten Tana Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal DFish Scientiae, Vol. 5 No.10. Hal : 122-131.

Mampuk, F., H. Tioho and J.D. Kusen. 2013. Distribusi vertical dan kepadatan karang Fungiidae di perairan Malalayang. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 1 (1): 42-47.

Manginsela, F.B., M. Rondo, A.B. Rondonuwu, A. D. Kambey dan F. Lumuindong. 2016. Ekologi perairan Teluk Manado. Penerbit Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Kampus Unsrat, Manado. 451 hal.

Manuputty, A. E. 1990. Sebaran keanekaragaman dan komposisi jenis karang batu di perairan Kabil. Soemodihardjo, S.S. Birowo dan K. Romimohtarto (Eds). Perairan Pulau Batam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi LIPI, Jakarta. 15-23.

Menteri Negara KLH. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Jakarta, 32 hal.

Munasik dan R. Siringoringo. 2011. Struktur komunitas karang keras (Scleractinia) di perairan Pulau Marabatuan dan Pulau Matasirih, Kalimantan Selatan. J. Ilmu Kelautan, 16(1):49-58.

Muniaha. H.,A.I.Nur dan Rahmadani. 2016. Studi kelimpahan ikan karang berdasarkan kondisi terumbu karang di Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan , Vol.2 (1): 9-19 hal.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of ecology. W. E. Sunders, Philadelphia : 574 hlm.

Saptarini. D., Mukhtasor., I. M. Rumengan. 2017. Short Communication: Coral reef lifeform variation around power plant activity: Case study on coastal area of Paiton Power Plant, East Java, Indonesia. Jurnal Biodiversitas Vol 18, No.1. 116 – 120p.

Souhoka, J. 2007. Sebaran dan kondisi Karang Batu (Hard Coral) di perairan Tanjung Merah Bitung, Sulawesi Utara. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 33 (3): 393-411.

Souhoka, J. 2010. Sebaran dan kondisi Karang Batu di perairan Kecamatan Wori, Sulawesi Utara. Biota Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 15 (1): 85-97.

Souhoka, J. 2012. Kondisi Karang Batu di perairan Pulau Mantihage Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Biota Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 17 (3): 153-164.

Souhoka, J. 2016. Struktur komunitas karang jamur (Fungiidae) di periran Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Biota Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 1 (2); 51-61.

Subhan. B.,F. Rahmawati, D. Arafat & N. A. Bayu. 2011. Kondisi Kesehatan karang Fungiidae di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 2. No.1. hal: 41-50.

Sudiarta, I.K. 1995. Struktur komunitas ekosistem terumbu karang dan pemintakatan Kawasan Wisata Bahari Pulau Lembongan, Bali. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 215 hlm.

Suharsono. 2010. Jenis-jenis karang di Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. COREMAP PROGRAM, Jakarta. 372 hlm.

Sukarno., M. Hutomo, M.K. Moosa dan P.Darsono. 1981. Terumbu karang di Indonesia. Sumberdaya, permasalahan dan pengelolaannya. Proyek Penelitian Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Lembaga Oseanologi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta: 112 hlm.

Supriyadi, I.H., H.A.W.Cappenberg, J. Souhoka, P. C. Makatipu dan M. Hafizt. 2017. Kondisi terumbu karang, lamun dan mangrove di Suaka Alam Perairan Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Vol. 23 (4). hal :241-252.

Yuanike., F.Yulianda, D.B.Bengen, R.Dahuri, J.Souhoka. 2019. A biodiversity assessment of hard corals in dive spots within Dampier Straits Marine Protected Area in Raja Ampat, West Papua, Indonesia. Jurnal Biodiversitas. Vol. 20 (4) : 1198-1207.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v3i1.1861

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia