Pengujian Mutu Ikan Teri Kering (Stolephorus spp) Dengan Penggunakan Konsentrasi Garam yang Berbeda

Andi Agus, Fikri Rizky Malik

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu ikan teri kering (Stolephorus spp) dengan menggunakan konsentrasi garam 10% dan 12,5% dan waktu penyimpanan selama 14, 28 dan 42 hari dengan menggunakan pengamatan organolektif dan biokimiawi dengan menghitung total volatile base (TVB). Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.Pengambilan contoh dilakukan secara acak dari satu daerah penangkapan. Contoh yang terdiri dari ikan teri segar kemudin dikeringkan selama 14 hari dan diuji, selanjutnya di uji lagi pada hari ke 28 dan 42 hari. Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa Ikan teri kering (Stolephorus spp) yang telah mengalami proses pengeringan selama dua minggu dan penyimpanan selama 6 minggu mengalami kemunduran mutu baik secara organolektif maupun biokimiawi.Penilaian organolektif meliputi kenampakan, bau dan tekstur.Untuk kenampakan hanya pada penilaian hari ke 14 (24 September 2013) menunjukkan nilai yang diisyaratkan sedangkan pada hari ke 28 (7 Oktober 2013) dan 42 hari (21 Oktober 2013) sudah menunjukkan nilai yang tidak diisyaratkan.Untuk bau dan tekstur setipa hari pengamatan menujukkan nilai yang tidak disyaratkan. Rendahnya nilai mutu organolektif ini disebabkamn karena pada proses pengeringannya, kondisi panas matahari tidak optimal.Pada pengujian secara biokimiawi dengan pengujian total volatile base (TVB) menunjukkan bahwa kadar garam dan lama penyimpanan tidak berbeda nyata sedangkan interaksi keduanya berpengaruh nyata. Hasil uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) menujukkan bahwa pada kadar garam 10%, perlakuan 14 hari berbeda nyata dengan 28 hari dan tidak berbeda nyata pada 28 hari dan 42 hari sedangkan pada kadar garam 12,5% berbeda nyata antar setiap perlakuan lama penyimpanan. Untuk lama penyimpanan, memperlihatkan penyimpanan 14 hari tidak berbeda nyata sedangkan 28 hari dan 42 hari berbeda nyata. Tingginya kadar TVB melewati ambang batas yang diisyaratkan karena proses pengeringan yang tidak optimal selama penelitian karena kondisi cahaya matahari yang tidak optimal karena musim hujan.



DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v1i2.936

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia