RESIKO KEJADIAN TOXOPLASMOSIS DILIHAT DARI FESES KUCING LIAR DI RSUD Dr. H CHASAN BOESOIRIE TERNATE

ISMAIL RAHMAN, AMRAN NUR

Sari


Toksoplasmosis menjadi sangat penting karena infeksi yang terjadi pada saat kehamilan dapat
menyebabkan abortus spontan atau kelahiran anak dalam kondisi abnormal atau disebut sebagai kelainan
kongenital seperti hidrosefalus, mikrosefalus, iridosiklisis dan retardasi mental. Pada ibu hamil yang
terinfeksi dapat menyebabkan 9% kematian fetus.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui resiko
toxoplakmosis yang dilihat dari feses kucing liar di RSUD H. Chasan Boesoirie Ternate. Populasi
penelitian adalah kucing liar yang berada di RSUD H. Chasan Boesoirie Ternate. Jumlah sampel
sebanyak 10 feces kucing liar yang diambil secara acak dan diperiksa dengan menggunakan metode
apung di Laboratorium, Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi Cross
Sectional. Dari hasil penelitian ini menunjukkan Resiko kejadian Toxoplasmosis dilihat dari feses kucing
liar di RSUD H. Chasan Boesoirie Ternate yang ditemukan pada penelitian ini yaitu sebesar 0%. kita
perlu memahami bahwa T.gondii dalam bentuk ookista dapat ditularkan oleh berbagai hewan sebagai
inang intermediet dan ookista dapat menempel pada debu di musim kemarau, maka kehadiran agen
parasit zoonosis ini sangat perlu diwaspadai.
Kata kunci : Kucing Liar, Resiko, Toxoplasmosis


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bappenas (2010) ‘Republik Indonesia Pembangunan Milenium Indonesia 2010’, Bappenas, pp. 1–160.

KUM, S. R. P. (2017) ‘Infeksi Toxoplasma gondii pada Kucing (Felis catus) di Kecamatan Tamalanrea

Makassar’, ВеÑтник РоÑздравнадзора, 4, pp. 9–15.

Mursalim, M. F. et al. (2018) ‘Deteksi Toxoplasma Gondii Pada Kucing Domestik ( Felis Domestica )

Dengan Metode Rapid Diagnostic Test’, 14(1), pp. 18–26.

Primawati, R. (2010) ‘Gambaran Pengetahuan Mengenai Toksoplasmosis Pada Mahasiswi Angkatan

Fakultas Teknik Industri USU’, Universitas Sumatra Utara.

Sheng, Z. et al. (2020) ‘Seroprevalence of toxoplasma gondii infection in pet dogs in Anhui Province,

China’, Iranian Journal of Parasitology, 15(3), pp. 446–451. doi: 10.18502/ijpa.v15i3.4211.

Three, A., Joy, A. and Suratma, N. A. (2015) ‘Isolasi dan Identifikasi Oosista Toxoplasma Gondii pada

Feses Kucing dengan Metode Pengapungan Gula Sheater’, 4(2), pp. 88–96.

Torgerson, P. R. and Mastroiacovo, P. (2013) ‘The global burden of congenital toxoplasmosis: a

systematic review’, Bulletin of the World Health Organization, 91(7), pp. 501–508. doi:

2471/blt.12.111732.

Wijayanti, T. and Marbawati, D. (2014) ‘Seropositif Toksoplasmosis Kucing Liar pada Tempat-Tempat

Umum di Kabupaten Banjarnegara’, Balaba, 10(2), pp. 59–64.

Yan, C. et al. (2012) ‘Stray dogs as indicators of Toxoplasma gondii distributed in the environment: The

first report across an urban-rural gradient in China’, Parasites and Vectors, 5(1), pp. 1–6. doi:

1186/1756-3305-5-5.




DOI: https://doi.org/10.33387/kmj.v2i2.2698

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##


Journal PoliciesSubmissionsPeople
 Informatio

Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.