PENGEMBANGAN PULAU KECIL PERBATASAN (KAJIAN EKONOMI DAN KEBIJAKAN PADA PULAU LIRANG)

Femsy Kour

Sari


Kehidupan ekonomi di daerah perbatasan umumnya dipengaruhi oleh kegiatan di Negara tetangga. Di kawasan perbatasan Pulau Lirang, sulitnya aksebilitas memunculkan kecenderungan masyarakat khususnya nelayan untuk berinteraksi dengan masyarakat di Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu pengelolaan dan pengembangan pulau-pulau kecil yang tepat sesuai dengan potensi, karakteristik, dan permasalahan yang dimiliki daerah tersebut. Tujuan penelitian adalah menganalisis kondisi ekonomi masyarakat Pulau Lirang menggunakan metode Analisis Tukar Nelayan (NTN), menganalisis kebijakan pengembangan kawasan perbatasan, serta merumuskan strategi pengembangan Pulau Lirang menggunakan metode analisis kebijakan publik (Dunn, 1994) dan analisis SWOT. Secara umum nelayan Lirang yang adalah nelayan perbatasan memiliki distribusi NTN di atas angka satu, dan dapat disimpulkan bahwa nelayan mempunyai tingkat kesejahteraan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan subsistennya dan mempunyai potensi untuk mengkonsumsi kebutuhan sekunder atau tersiernya, dan menabung dalam bentuk investasi barang. Beberapa kebijakan yang turut mendukung pengembangan Pulau Lirang sebagai Pulau kecil perbatasan antara lain: meningkatkan kemandirian nelayan melalui dukungan sarana prasarana penangkapan ikan (pasar, dermaga/jeti, pangkalan pendaratan ikan (PPI), pabrik es, cold storage dan air bersih dalam menunjang proses dan kelancaran usaha perikanan tangkap) dan pelatihan-pelatihan bagi nelayan melalui pembinaan, magang, guna meningkatkan ketrampilan dan penguasaan teknologi dalam rangka pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan yang tersedia; meningkatkan kerjasama di bidang sosial dan ekonomi, dengan RDTL.

Kata kunci : ekonomi, kawasan perbatasan, kebijakan


Teks Lengkap:

51-61

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.