PENINGKATAN NILAI TAMBAH USAHA PETERNAKAN SAPI MELALUI PERBAIKAN KUALITAS PAKAN DAN PRODUKSI PUPUK ORGANIK DI KECAMATAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Rahim Aka, Arsad Sani, Musram Abadi, Rusli Badaruddin, Syamsudin Syamsudin, Putu Nara Kusuma Prasanjaya, Nuraini Nuraini

Abstract


Kecamatan Ladongi secara geografis terletak dibagian timur Ibu Kota
Kabupaten Kolaka Timur dan merupakan wilayah potensial sentra pengembangan
komoditas pertanian dan peternakan. Jarak tempuh Kecamatan Landongi dengan Ibu
Kota Kabupaten ±10 km, dan berjarak sekitar 110 km dari Kampus Universitas Halu
Oleo di Kota Kendari. Mata pencaharian masyarakatnya selain beternak sapi Bali adalah
bertani palawija dan hortikultura yang mempunyai beberapa kelompok tani-ternak. Mata
pencaharian masyarakatnya selain beternak sapi Bali adalah bertani palawija dan
hortikultura yang mempunyai beberapa kelompok tani-ternak. Masing-masing kelompok
tani-ternak ini beranggotakan 5-7 orang yang bergerak di bidang usaha pertanian dan
peternakan. Selain kondisi topografi, keadaan iklim juga sangat mendukung daerah ini
untuk pengembangan berbagai komoditi pertanian dan peternakan sapi potong. Selama
tahun 2016 di Kecamatan Ladongi menunjukkan bahwa komoditas kakao dari sub sektor
perkebunan menempati produksi tertinggi, yaitu mencapai 33.807,55 ton. Sedangkan
tanaman pangan untuk komoditas padi menempati posisi pertama dalam produksi, yaitu
96.288 ton. Jenis ternak yang dikembangkan di Kecamatan Ladongi meliputi ternak
besar (sapi), ternak kecil (kambing dan babi), serta unggas. Jumlah ternak sapi di
Kecamatan Ladongi sebanyak 2.124 ekor.
Hasil yang telah dicapai pada kegiatan KKN-PPM ini, yaitu adanya peningkatan
pengetahuan dan pemahaman kelompok mitra dalam mengembangkan keberlanjutan
usahanya dengan pemanfaatan hijauan pakan ternak berupa hijauan rumput gajah dan
pakan limbah pertanian (jerami padi), peningkatan pengetahuan peternak tentang cara
pembuatan kandang yang ideal dan mengetahui manfaat pembuatan kandang serta
pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi pupuk kompos dan introduksi pupuk kompos
pada tanaman hortikultura yang diusahakan secara bersama-sama dengan ternak sapi
yang dilakukan melalui pembuatan demplot sistem pertanian terpadu. Selain itu pula,
telah teradi peningkatan pendapatan yang diperoleh peternakan dari hasil penjualan
pupuk kompos dan peningkatan pendapatan petani hortikultura melalui peningkatan
produksi dari introduksi pupuk kompos yang telah dibuat.



DOI: https://doi.org/10.33387/pengamas.v1i1.764

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2622-383X || PengaMAS Stats:

pengaMAS Indexing:

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License