MODEL NAS (NUTRIENTS-ALGAL-SOCIETY): DINAMIKA HARMFUL ALGAL BLOOMS AKIBAT AKTIVITAS ANTROPOGENIK

Zulfa Siti Zakia, Mirda Prisma Wijayanto

Sari


HABs (Harmful Algal Blooms) atau ganggang mekar merupakan fenomena terjadinya peningkatan populasi alga di luar kendali (blooming) akibat peningkatan konsentrasi nutrisi di wilayah perairan. Peningkatan nutrisi dapat disebabkan oleh aktivitas antropogenik seperti pencemaran limbah. Dalam penelitian ini, telah dianalisis dinamika HABs akibat aktivitas antropogenik dengan metode pemodelan matematika. Model matematika yang diusulkan selanjutnya disebut sebagai model NAS (Nutrients-Algal-Society). Model NAS terdiri dari tiga variabel yaitu N (Nutrients), A (Algal), dan S (Society). Novelti dari penelitian ini meliputi penentuan titik kesetimbangan, analisis kestabilan titik kesetimbangan, serta skenario optimal pengendalian HABs. Berdasarkan analisis kestabilan, didapatkan bahwa titik kesetimbangan bebas HABs bersifat stabil artinya sistem tidak akan mengalami blooming alga apabila laju pertumbuhan alga lebih kecil dari tingkat kesadaran masyarakat dalam pengendalian HABs. Pengendalian HABs dapat dilakukan dengan menurunkan aktivitas antropogenik seperti mengurangi nutrisi dengan membatasi pencemaran limbah, serta melakukan pengendalian alga sesegera mungkin pada saat fase awal blooming. Skenario terbaik pengendalian HABs dicapai ketika laju pertambahan nutrisi bernilai minimum dan tingkat kesadaran masyarakat bernilai maksimum.

Kata Kunci


Harmful Algal Blooms; model Nutrients-Algal-Society; aktivitas antropogenik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Damar A., dkk. (2021). “Algae bloom phenomenon in Jakarta Bay as symptoms of severe eutrophication: monitoring results of 2014-2016.” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci. 744, 012009.

Nasution A.K., dkk. (2021). “The presence and abundance of harmful dinoflagellate algae related to water quality in Jakarta Bay, Indonesia.” Biodiversitas 22:2909-2917.

Ferrier M.D., dkk., (2005). “The effects of barley straw (Hordeum vulgare) on the growth of freshwater algae.” Bioresour. Technol. 96, 1788–1795.

Bitton G., dkk., (1975). “Removal of algae from Florida lakes by magnetic filtration.” Applied microbiology, vol. 30,6: 905-8.

Yussof F.N., dkk., (2022). “Mathematical Modelling of Harmful Algal Blooms on West Coast of Sabah.” Maths. 10, 2836.

Misra A.K., dkk., (2020). “Dynamics of algae blooming: effects of budget allocation and time delay.” Nonlinear Dyn. 100:1779–1807.

Tiwari P.K., dkk., (2017). “The role of algae in agriculture: a mathematical study.” J. Biol. Phys. 43 (2), 297–314.

Misra A.K., dkk., (2015). “Modeling the impact of awareness on the mitigation of algal bloom in a lake.” J. Biol. Phys. 42, 147–165.

Mursalin, dkk., (2021). “Blooming fitoplankton di perairan Kepulauan Seribu.” JPLB 5 (1), 652-667.

Gurning L.F.P., dkk., (2020). “Kelimpahan Fitoplankton Penyebab Harmful Algal Bloom di Perairan Desa Bedono, Demak.” Journal of Marine Research 9 (3), 251-260.

Hidayati I., (2020). “Pemahaman Masyarakat Pesisir Lampung akan Bahaya Harmful Algae Bloom pada Sumber Pangan Laut.” Journal Pendidikan Ilmu Geografi, 5 (2), 122 – 131.

Makmur M., (2008). “Pengaruh Upwelling Terhadap Ledakan Alga (Blooming Algae) di Lingkungan Perairan Laut.” Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI. ISSN 1410-6086.




DOI: https://doi.org/10.33387/saintifik.v9i2.8560

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office:

Jl. Bandara Sultan Baabullah Kampus 1 Universitas Khairun

Kelurahan Akehuda Kec. Kota Ternate Utara, 97728

INDEXED ON

 Â  Â   

slot gacor slot