KAJIAN ETNOBOTANI DAN KONSERVASI CENGKIH AFO DI KOTA TERNATE

Fadila Tamnge, Yusnaeni Yusnaeni

Abstract


Cengkih memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai pusat budaya dan wisata sejarah di Kota Ternate. Keberadaan cengkeh afo II sebagai cengkih tertua di dunia merupakan saksi bisu sejarah rempah Indonesia. Memanfaatkan, mempelajari, dan menyelamatkan Cengkeh Afo merupakan upaya-upaya dalam strategi konservasi (Wilson 1992). Tujuan penelitian ini yaitu (1) Identifikasi aspek etnobotani cengkeh afo pada masyarakat Desa Tongole, dan (2) identifikasi aspek konservasi cengkeh afo terutama kondisi habitatnya di alam. Penelitian dilaksanakan di Desa Tongole Kelurahan Marikurubu pada Agustus-September 2019. Metode yang digunakan yaitu wawancara dan inventarisasi vegetasi. Data hasil wawancara yang diperoleh dianalisis dengan cara melakukan peringkasan data, penggolongan, penyederhanaan, penelusuran dan pengaitan antar tema. Selanjutnya data yang telah diperoleh disajikan secara deskriptif. Hasil inventarisasi vegetasi dianalisis menggunakan Indeks Nilai Penting dan Indeks keanekaragaman dan Kemerataan (Shannon-Wiener). Berdasarkan hasil pengukuran di lokasi penelitian,  Masyarakat Desa Tongole memanfaatkan cengkih Afo sebagai penyedap rasa alami dan tumbuhan obat. Terdapat 11 kategori pemanfaatan tumbuhan berguna oleh masyarakat Desa Tongole, dan Cengkih Afo III memiliki nilai uji pohon plus sebesar 72%.


Keywords


Etnobotani, Konservasi, Cengkeh Afo, Ternate

References


Backer CA, Brink BVD. 1963. Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol. I. Wolters-Noordhoff N.V. Goninger. Netherlands.

Desmukh I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Fakhrozi I. 2009. Etnobotani masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Hadad EAM, Herman M, Sukur M, Defina, Yuniati N. 2007. Blok Penghasil Tinggi Cengkeh Afo II Sebagai Sumber Benih di Ternate Maluku Utara. Hlm. 270-278. Prosiding Seminar Nasional Rempah, 21 Agustus 2007. Pusat penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor.

Hidayat S. 2009. Etnobotani masyarakat Kampung Adat Dukuh di Garut, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kusmana C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor: IPB Pr.

Magurran AE. 2004. Measuring Biological Diversity. Oxford: Blackwell.

Odum EP. 1958. Fundamental of Ecology 2nd Edition. Philadelphia : Saunders Pr.

Purwanto Y, Waluyo EB. 1992. Etnobotani Suku Dani di Lembah BAliem: Tinjauan terhadap Pengetahuan dan pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan. Di Dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani I. Cisarua, Bogor.

Rukka, EAW. 2010. Cengkeh (Syzigium aromaticum). http://management01.wordpress. com/2010/10/29/mengenaltanaman cengkeh. [17 Maret 2019].

Sudarmadji. 2002. Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Konservasi Sumberdaya Alam Hayati di Era Pelaksanaan Otonomi Daerah. Ilmu Dasar 3:50-55.

Wilson EO. 1992. The strategy for biodiversity conscervation. Dalam: Global biodiversity strategy (WRI, IUCN, UNEPP. Pp. 19-36.




DOI: https://doi.org/10.33387/tk.v8i2.1385

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Techno: Jurnal Penelitian




-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

           

        

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TECHNO: Jurnal Penelitian
Published by: LPPM Universitas Khairun
Addres : Jalan Yusuf Abdurrahman Kampus II Unkhair, Kelurahan Gambesi, 97722 Kecamatan Kota Ternate Selatan, Provinsi Maluku Utara, Email: techno@unkhair.ac.id | URL: http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/Techno 

 


Techno Jurnal Penelitian is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.