PANATAAN KAWASAN PESISIR PANTAI DAN DANAU TOLIRE KECIL

Muhammad Amrin MS. Comoras

Sari


Konsep pengembangan kawasan kota tepi air saat ini sudah banyak diadopsi oleh banyak Negara didunia tidak terkecali Indonesia. Kawasan pantai secara umum merupakan kawasan waterfront yang pengembanganya difokuskan pada pengkajian terhadap potensi elemen fisik kota untuk dikembangkan menjadi suatu fungsi kawasan yang hidup dan menjadi pusat interaksi sosial masyarakat. Dalam perkembangannya konsep waterfront seharusnya mampu di olah secara optimal untuk menonjolkan potensi serta karakteristk daerah masing-masing, sehingga dapat menghadirkan konsep pengembangan yang efektif dan fungsional, terhadap Apek lingkungan maupun aspek fungsi kawasan itu sendiri. Kawasan tepi pantai cenderung mengalami perubahan yang cukup pesat, sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti meningkatnya kebutuhan lahan untuk perumahan, industri, perdagangan dan jasa, pelabuhan, pergudangan, wisata bahari, maupun sarana dan prasarana, sehingga perlu penataan yang terintegrasi antara daerah pesisir pantai dan daerah daratan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa obesrvasi lapangan dan studi literatur, sehingga selain menghasilkan konsep penataan kawasan pantai Falajawa I yang mempertimbangkan aspek-aspek pendukung pengembangan keberadaan pantai itu sendiri, juga sesuai dengan pedoman penataan kawasan reklamasi pantai.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. Pedoman Pemanfaatan Ruang Tepi

Pantai di Kawasan Perkotaan. Direktorat

Jenderal Penataan Ruang.

Anonim. Penataan Ruang Kawasan Reklamasi

Pantai Departemen Pekerjaan Umum.

Sugeng, B. (2001). Teknik Analisis Pembangunan

Wilayah Pesisir dan Laut. PT. Pradnya

Paramita. Jakarta.

Dwi Juwita Tangkuman & Linda Tondobala.

(2011). Arsitektur Tepian Air. Jurnal Media

Matrasain.

Iwan, S. (.........). Karakteristik Spesifik,

Permasalahan dan Potensi Pengembangan

Kawasan Kota Tepi Laut/Pantai. Proceeding

Studi Dampak Timbal Balik Antar

Pembangunan Kota dan Perumahan di

Indonesia dan Lingkungan Global.

Isfa, S. (2003). Prinsip Perancangan Kawasan

Tepian Air, Studi Kasus Kawasan Tanjung

Bunga Kota Makassar. Jurnal Perencanaan

Wilayah dan Kota. ITB Bandung.

Tahir, M. (2005). Pemanfaatan Ruang Kawasan

Tepian Air. Tesis. UNDIP. Semarang.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.