AKTUALISASI KEARIFAN LOKAL RAJA SANG NAUALUH DAMANIK DALAM PEMBANGUNAN KOTA PEMATANGSIANTAR

Hisarma Saragih

Sari


Kearifan lokal adalah hal yang fundamental diketahui, difahami dan digunakan oleh pemangku kepentingan dalam menjalankan program pembangunan pada wilayah dan atau daerah tertentu sehingga memperoleh dukungan dari masyarakat pendukungnya, dan pada gilirannya akan tercapai kesejahteraan masyarakat sebagaimana tujuan pembangunan itu.  Tulisan ini mencoba menjelaskan filosofi seorang tokoh dan pemimpin bernama Sang Naualuh Damanik (1888-1906), raja ke-14 Kerajaan Siantar dalam membangun daerahnya pada zamannya sehingga beroleh kemakmuran. Kini wilayah itu adalah Kota Pematangsiantar. Permasalahan penelitian ini adalah apa dan bagaimana kearifan lokal yang digunakan Raja Sang Naualuh Damanik (1888-1906) dalam pembangunan daerahnya? Bagaimana etos kerja warga, dan aparat pemerintah dalam mensejahterakan warganya? Penelitian ini didasarkan atas pendekatan sosiologis-historis pembangunan, dan bertujuan menjelaskan pengalaman Raja Sang Naualuh Damanik, dalam memotivasi jiwa warganya pada masa lalu, dan diharapkan dapat menjadi alternatif filosofi warga Kota Pematangsiantar bahwa kearifan lokal tersebut masih aktual. Dengan semakin kompleksnya penduduk Kota Pematangsiantar berupa masuknya para migrant dari berbagai etnik lokal dan non lokal sehingga menjadi multi etnik dan multi kultur, kesadaran akan kearifan lokal setempat menjadi pilihan utama secara filosofi dalam nafas pembangunan, dan diperlukannya kesadaran akan para migrant untuk mengetahui, memahami, dan menghormati berupa melaksanakannya sehingga tercipta suasana yang harmoni, sebab salah satu syarat pembangunan adalah adanya suasana masyarakat yang kondusif dan harmonis.

 

Kata kunci : Aktual, kearifan lokal, Sang Nawaluh Damanik, Pembangunan Kota


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33387/etnohistori.v6i1.1324

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.