DINAMIKA IDENTITAS ETNIS SIMALUNGUN DAN PEMBANGUNAN DI KOTA PEMATANG SIANTAR
Sari
Penelitian ini membahas dinamika identitas etnis Simalungun dalam proses pembangunan di Kota Pematangsiantar. Kota ini adalah kota yang pluralis dengan jumlah penduduk tahun 2016, berjumlah 249 505 jiwa dari berbagai etnis dan sub etnis : Simalungun, Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Angkola, Jawa, Melayu, etnis Tionghoa, India, Eropah, dan lainnya. Di kota ini juga ditemukan Agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, aliran kepercayaan dan lainnya. Kota ini dikenal dengan kota yang paling toleran di Indonesia, kota yang damai dan kota yang berbudaya. Permasalahan mengapa muncul aksi protes oleh etnis Simalungun ? Bagaimana dinamika Identitas etnis Simalungun di kota Pematang Siantar? Apakah identitas etnis Simalungun masih mendapat posisi yang pas dalam pelaksanaan pembangunan di kota Pematangsiantar? Dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara, referensi, dan pengamatan langsung dapat dijelaskan secara historis, sosiologis, antropologis proses pembangunan dengan dinamikanya. Penelitian ini berkesimpulan muncul aksi protes oleh etnis Simalungun kepada pemerintah (walikota) Pematangsiantar, disebabkan ketidak puasan akan berbagai kebijakan pemerintah terutama dalam bidang budaya, yang dianggap telah melecehkan budaya dan etnis Simalungun. Dinamika Identitas etnis Simalungun ditunjukkan dengan semakin banyaknya elemen Simalungun, dan juga non Simalungun yang ikut bersimpati terhadap aksi protes dan tuntutan orang Simalungun. Identitas etnis Simalungun disinyalir tidak mendapat posisi, perlakuan dan keterlibatan yang serasi dalam pelaksanaan pembangunan di kota Pematangsiantar.
Â
Kata kunci : dinamika, identitas, etnis, simalungun, kota Pematangsiantar
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33387/etnohistori.v5i2.1325
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.