Mengkonstruksi Nilai-Nilai Budaya Lokal Masyarakat Ternate melalui Pembelajaran Muatan Lokal

Rustam Hasim, Rasti Amalia Faruk

Sari


This paper discusses the cultural values of the people of Ternate as a place for learning local content. Ternate Island consists of various ethnic groups, and has a variety of cultures and unique exotic traditions in enriching the values of Indonesian life. Ternate which consists of various tribes and languages has bequeathed various forms of culture such as; fun, dancing, music, songs to folk games. The membership must be preserved and developed while maintaining values through educational media. This research is a field research (research field) that researchers go directly to the field to obtain data and related information and are presented in a descriptive narrative form with the aim of assessing the cultural values of Ternate's indigenous people as a means of creating homeland love through island-based education. Data were analyzed using three components namely, (1) data reduction; (2) data display; and (3) drawing verification. The results of the study describe the local cultural values of the indigenous people of Ternate, which consist of material and non-material cultures, and are still well documented. Culture in the form of material and is still found today includes; traditional housing, fishing boat shape, household appliances, etc. While non-material culture that is still preserved until now are activities in the marriage tradition such as; malam rorio, siloloa, joko kaha, makan saro, and rorasa. Neither in aspects of art and culture that is still sustainable as; dola bololo, dalil tifa, bobaso, moro-moro (jangan), togal and lalayon dancing. While the social aspects that are still sustainable include; gogoro, oro gia, morom (jojobo) and maku rorio, and the religious aspect which is still sustainable is dina kematian (arwahang), debus atau badabus, kololi kie, fere kie, and salai jin.

Kata Kunci


Cinta tanah air; kesenian; nilai budaya lokal; Ternate; pendidikan multikultur

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdullah, O. M. T., & Umawaitina, N. (2019). Upaya Guru PPKN dalam Mengimplementasikan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila pada Peserta Didik kelas VII-11 di SMP Negeri 2 Kota Ternate. Jurnal GeoCivic, 2(1).

Abdulrahman, J. (2002). Kesultanan Ternate†dalam Jou Ngon Ka Dada Madopo Fangare Ngom Ka Alam Madiki. In Media Pustaka. Manado.

Amal, M. A. (2002). Maluku Utara: Perjalanan Sejarah, 1250-1800 (Vol. 1). Universitas Khairun Ternate.

Andaya, L. Y. (1993). The world of Maluku: Eastern Indonesia in the early modern period. University of Hawaii Press.

Dinsie, A., & Taib, R. (2008). Ternate: Sejarah, Kebudayaan & Pembangunan Perdamaian Maluku Utara. Lembaga Kebudayaan Rakyat Moloku Kie Raha (LeKRa-MKR).

Hasan, A. H. (2001). Aroma Sejarah dan Budaya Ternate. Antara Pustaka Utama.

Hasim, R. (2018). Sultan Dalam Sejarah Politik Ternate 1945-2002. Ternate: Lembaga Penerbitan Universitas Khairun (LepKhair).

Hasyim, R. (2017). Dari Mitos Tujuh Putri hingga Legitimasi Agama: Sumber Kekuasaan Sultan Ternate. SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities, 1(2), 144–163.

Hasyim, R., & Yusuf, M. (2017). Supervisi Pembelajaran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru IPS di SMPN 2 Kota Ternate. EDUKASI, 15(1), 630–642.

Karim, K. H., & Hasim, R. (2018). Pengunaan Bahasa Ternate dalam Sastra Lisan dan Acara Ritual Keagamaan. Jurnal Ilmu Budaya, 6(1).

Kutoyo, S. (1978). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Maluku. In Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Leirissa, R. Z. (1975). Maluku Dalam Perjuangan Nasional Indonesia. Lembaga Sejarah, Fakultas Sastra. Universitas Indonesia.

Masinambow, E. K. M. (1983). Halmahera dan Raja Ampat Sebagai Kesatuan Majemuk: Studi-studi terhadap suatu daerah transisi (Vol. 2). Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Pora, S. (2014). Tinjauan Filosofis Kearifan Lokal Sastra Lisan Ternate. Jurnal Uniera, 3(1), 112–121.

Pora, S. (2016). Identifikasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Masyarakat Ternate. ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan Dan Kesejarahan, 3(1), 43–57.

Radjiloen, L. (1982). Dataran Tinggi Foramadiahi adalah Ternate Awal Ke Dataran Rendah Limau Jore-Jore Sebagai Ternate Akhir. In Depdikbud. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soelarto, B. (1982). Sekitar Tradisi Ternate. In Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan RI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suryo, J. (1993). Agama dan Perubahan Sosial; Studi tentang Hubungan antara Islam, Masyarakat dan Struktur Sosial-Politik Indonesia. In Pusat Antar Universitas-Studi Sosial UGM. Yogyakarta: UGM Press.

Syah, M. (2009). Eksistensi Kesultanan Ternate dalam Sistem Tatanegara Republik Indonesia. In Goheba. Ternate: Goheba.

Syahril, M. (2006). Kesultanan Ternate: Sejarah Sosial Ekonomi & Politik. In Ombak. Yogyakarta: Ombak.

Visser, L. E. (1994). Halmahera and Beyond: Social science research in the Moluccas. Koninklyk Instituut Voor Taal Land.




DOI: https://doi.org/10.33387/geocivic.v3i1.1877

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


============================================================================================================
Jurnal Geocivic is Indexed By:
    
  • P ISSN 2301-4334
  • E ISSN. 2722-3698
  • Published by: Jurusan Pendidikan IPS, FKIP Universitas Khairun, Ternate-Indonesia
  • Kontak Person: Dr. Rustam Hasyim, M.Hum., M.Pd. Mobile [WA]: +62 813-5600-4080
Office Email: geocivic@unkhair.ac.id
Office editor: Jalan. Bandara Baabullah Kampus I FKIP Universitas Khairun, Kelurahan Akehuda, Kecamatan Kota Ternate Utara, 97728

============================================================================================================

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.