Pemanfaatan Limbah Abu Batubara Sebagai Sumber Logam Tanah Jarang

Abdul Azis Sahidi, Aprimuharam M Senen, Samsulbahri M. Madjid

Sari


Abu batubara merupakan material sisa pembakaran pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dimana hingga saat ini masih tergolong limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014. Residu pembakaran batubara berupa abu terbang (fly ash), dan abu dasar (bottom ash). Abu batubara sisa pembakaran PLTU mulut tambang produksinya sangat besar dan belum termanfaatkan dengan baik. Produksi abu batubara sekitar 6,15-8,5 juta ton/tahun dari konsumsi batubara untuk PLTU sebesar 85 juta ton/tahun dan akan meningkat menjadi 100 juta ton saat program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah tercapai. Abu batubara sebagai sisa pembakaran PLTU mulut tambang selama ini hanya digunakan sebagai material landfill untuk area mine out (bekas pit tambang) dan disatu sisi memiliki potensi kandungan LTJ. Abu batubara sangat dipengaruhi oleh input batubara dan sistem pembakaran pada PLTU sehingga bersifat spesifik untuk setiap PLTU. Analisis kandungan LTJ dilakukan melalui tahapan: preparasi sampel, uji morfologi butir, uji XRD, uji XRF dan uji ICP-MS, uji SEM-EDK, dan uji ICP-ES. Hasil analisis menunjukkan abu batubara PLTU mengandung skandium (Sc), lantanum (La), itrium (Y), serium (Ce), praseodimium (Pr), neodimium (Nd), samarium (Sm), gadolinium (Gd), disprosium (Dy), terbium (Tb), erbium (Er), tulium (Tm), itterbium (Yb), lutetium (Lu), europium (Eu) dan holmium (Ho). meskipun kadar unsur tersebut relatif rendah. Upaya peningkatan kadar melalui benefisiasi abu terbang telah dapat meningkatan kandungan unsur Sm dari 2 ppm menjadi 9,3267 ppm pada middling, dan pada ampas meningkat dari 2 ppm menjadi 3,9429 ppm. Kandungan unsur LTJ pada abu terbang lebih tinggi dibandingkan pada abu dasar, maka upaya ekstraksi akan lebih ekonomis dilakukan terhadap abu terbang dan seyogyanya disetarakan sebagai bahan baku atau sumber senyawa LTJ. Pemanfaatan abu terbang sebaiknya didahului oleh ekstraksi unsur-unsur LTJnya, selanjutnya digunakan sebagai bahan bangunan maupun peruntukkan lain seperti yang telah berlangsung saat ini. Logam tanah jarang (LTJ) ini sebagai material maju misalnya scandium yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan televisi dan lampu hemat energi, serta lantanum yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan kaca optic khusus salah satunya kaca penyerap inframerah

 

Kata kunci: bottom ash, fly ash, LTJ


Teks Lengkap:

Tidak berjudul

Referensi


Firman, F. (2020). Analisis Kandungan Logam Berat Abu Batubara PLTU Bangko Barat Kab. Muara Enim Sumatera Selatan. Journal Of Science And Engineering, 3(1).

Firman, F., Haya, A., & Sahidi, A. A. (2020). Identifikasi Kandungan Logam Tanah Jarang pada Abu Batubara PLTU Mulut Tambang. Jurnal GEOMining, 1(1), 18-24.

Suganal, D. F. Umar. dan H. E. Mamby. 2018. Identifikasi keterdapatan unsur logam tanah jarang dalam abu batubara Pusat Listrik Tenaga Uap Ombilin. Sumatera Barat. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 14(2), pp. 111–125.

V. Zepf, J. Simmons, A. Reller, M. Ashfield, and C. Rennie. 2014. Materials critical to the energy industry: An introduction. 2nd Ed. London.

Atmawinata, F.Yahya, S.Widhianto, Roosmariharso, D. Irianto, A. Adlir, Y. Susilo, W. Radjid, Massaruddin, D. Noviansyah, A. I. Sutjiatmo, V. Shinta, S. Wuri, B. P. Sutjiatmo, and Ardhana. 2014. Telaahan penguatan struktur industri pemetaan potensi logam tanah jarang di Indonesia. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Firman, F. N. Yusuf. A. Haya. 2020. Kajian Potensi Logam Tanah Jarang dari Abu Batubara Limbah PLTU Mulut Tambang Bangko Barat. 8, pp. 1–10.

Terzić .A, L. Pavlović, and L. MiliÄić. 2013. Evaluation of lignite fly ash for utilization as component in construction materials. International Journal of Coal Preparation and Utilization, 33(4), pp. 159–180.

Haya, A., & Alkatiri, H. (2020, July). Study of Blending Fly Ash with Potentially Acid Forming Material to Prevent Acid Mine Drainage. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1569, No. 4, p. 042075). IOP Publishing.

L. Silva, C. Ward, J. Hower, M. Izquierdo, F. Waanders, M. Oliveira, Z. Li, R. Hatch, and X. Querol. 2010. Mineralogy and leaching characteristics of coal ash from a major Brazilian power plant. Coal Combustion and Gasification Products, 2(1), pp. 51–65.

W. Zhang, J. Groppo. dan R. Honaker. 2015. Ash benefication for REE recovery. World of Coal Ash (WOCA) Conference. pp 1-11

Adam, H. 2016. Logam tanah jarang: cadangan strategis masa depan Indonesia. URL: https://www.kompasiana.com/harristioadam/58289544137b61950616caff/logam-tanah-jarang-cadangan-strategis-masa-depan-indonesia?page=1. Diakses tanggal 14 November 2016.

Gautama, R. S., G. J. Kusuma, M. S. Abfertiawan, A. Wiedhartono, F. Gunawan, I. Lestari, R. Simbolon. dan M. R. Diana. 2013. Study on Capping Options for Overburden Encapsulations to Prevent Acid Mine Drainage in Lati Coal Mine, Kalimantan, Indonesia. IMWA. 10-12 October 2013, Berlin, Jerman. pp. 124-131.

Kusuma, G. J., H. Shimada, T. Sasaoka, K. Matsui, C. Nugraha, R. S. Gautama. dan B. Sulistianto. 2012. An evaluation on the physical and chemical composition of coal combustion ash and its co-placement with coal-mine waste rock. Journal of Environmental Protection. 3 (1):589-596.

Pradhan, A. dan P. Deshmukh. 2008. Utilization of fly ash for treatment of acid mine drainage. Journal of Environmental Research and Development. 3 (1):1-6.

Yeheyis, M. B., J.Q. Shang. dan E. K. Yanful. 2009. Long-term evaluation of coal fly ash and mine tailings co-placement: a site-specific study. Journal of Environmental Management. 9 (1):237–246.

N. A. Sulistiowati. 2013. Bata beton berlubang dari abu batubara (fly ash dan bottom ash) yang ramah lingkungan. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan. 2 (1):87-95.

Romli. dan H. M. N. Syahminan. 2015. Pemanfaatan fly ash (abu batubara) yang diaktifkan untuk komposisi semen portland pozzolan. Prosiding Snija. 1-3 Agustus 2015. Bandung, Indonesia. pp. 57-64.

Wardhani, E., M. Sutisna. dan A. H. Dewi. 2012. Evaluasi pemanfaatan abu terbang (fly ash) batubara sebagai campuran media tanam pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum). Jurnal Itenas Rekayasa. 16 (1):44-54.




DOI: https://doi.org/10.33387/geomining.v1i2.2405

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik. Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.