Model Ekonometrik Konsumsi Tembaga (Cu) ASEAN Untuk Mendukung Kebijakan Nilai Tambah Industri Tembaga Nasional

Sari

Industri mineral merupakan salah satu pilar ekonomi dan memberikan kontribusi perekonomian daerah sehingga negara-negara di ASEAN menyepakati dalam ASEAN Minerals Cooperation Action Plan (AMCAP) rencana kerja sama dalam bidang mineral dan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Negara ASEAN yang dimasukkan dalam kajian tesis ini adalah negara yang telah melakukan kegiatan ekspor impor refined copper dengan Indonesia yaitu Malaysia, Vietnam dan Thailand. Peningkatan konsumsi mineral menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi dinegara- negara berkembang melalui kegiatan ekspor, seperti yang dilakukan oleh Indonesia. Konsumsi refined copper di kawasan ASEAN diramalkan dengan ekonometrika dengan variabel Produk Domestic Bruto (PDB) suatu negara, populasi penduduk suatu negara, harga tembaga dan harga aluminium sebagai salah satu substitusi dari tembaga. Hasil peramalan menggambarkan adanya peluang pasar bagi Indonesia untuk tetap masuk pada pasar tersebut ditandai dengan konsumsi di Malaysia, Thailand danVietnam diprediksi terus meningkat sampai tahun 2021. Hal ini merupakan indikasi bahwa produk Indonesia sesuai dengan kebutuhan industri di kawasan ASEAN berada pada pasar yang kebutuhannya tinggi. Keadaan ini dapat menjadi stimulus positif bagi Indonesia untuk terus menerapkan aturan nilai tambah berupa mendirikan smelter di Indonesia.

 

Kata kunci: model ekonometrika, konsumsi tembaga, konsumsi refined copper