Studi Perbandingan Pengolahan Emas Skala Kecil dengan Metode Amalgamasi dan Sianidasi di Desa Anggai Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan

Sari

Studi perbandingan pengolahan emas skala kecil dengan metode amalgamasi dan sianidasi di Desa Anggai Obi Halmahera Selatan dilakukan untuk mengetahui recovery  logam emas yang lebih banyak diantara kedua metode pengolahan tersebut. Selain itu, untuk mengetahui waktu pengolahannya yang lebih cepat serta dampak lingkungan dan kesehatan yang lebih baik dari keduanya. Metode penelitian ini adalah pengujian laboratorium menggunakan metode ICP-MS terkait recovery emas, pengujian menggunakan pH meter terkait kualitas fisik air, serta wawancara langsung kepada pelaku usaha pengolahan emas dengan dua metode pengolahan terkait waktu pengolahan dan dampak kesehatan yang dirasakan. Kadar emas dalam ore antara 4,503-4,813 ppm sedangkan pada tailing kadarnya antara 1,37-2,105 ppm sehingga recoverynya berturut-turut untuk pengolahan dengan amalgamasi 54,81%, pengolahan lumpur sisa amalgamasi sebesar 70,59% serta pengolahan dengan metode pure sianidasi recoverynya 68,63%. Kualitas fisik air hasil pengujian menunjukan pH masih memenuhi baku mutu Kepmen LH Nomor 202/2014, yaitu antara 6,89-8,29 untuk 6 lokasi sampling sedangkan parameter turbidity nilainya antara 1,4-976 NTU dengan variasi yang besar untuk lokasi pembuangan merkuri maupun sisa sianida dibandingkan daerah yang radiusnya jauh seperti sungai dan sumur warga. Waktu pengolahan dengan amalgamasi antara 2,5-3 jam sedangkan sianidasi membutuhkan waktu 3-4 hari. Dampak kesehatan, 42% pekerja yang diwawancarai mengaku sering merasakan gejala ISPA. Pengolahan dengan metode sianidasi recoverynya lebih baik tetapi lebih lama waktu pengolahannya dibandingkan metode amalgamasi. Dampak kesehatan dan lingkungan, keduanya berbahaya jika limbah pengolahannya tidak dikelola dengan baik.

Kata kunci: amalgamasi, emas, Obi, sianidasi