EVALUASI SISTEM PENYALIRAN TAMBANG DI PT. SINAR KARYA MUSTIKA IUP PT. FAJAR BHAKTI NUSANTARA KECAMATAN PULAU GEBE KABUPATEN HALMAHERA TENGAH PROVINSI MALUKU UTARA

Assyifa Kurnianda, Hilda Alkatiri, Arbi Haya, Amrih Halil

Sari


Aktivitas penambangan memerlukan sistem penyaliran agar tidak menganggu aktivitas produksi maupun tercemarnya air limbah ke lokasi lain. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menanggulangi potensi air yang masuk ke dalam pit dan membuat rancangan dimensi saluran drainase dan kolam pengendapan. Kolam pengendapan yang berada dilokasi penelitian belum memenuhi KEPMEN 1827/K/MEM/2018 sehingga menyebabkan air merembes dari tanggul kolam ke badan jalan tambang. Penelitian ini dilakukan di Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Lokasi penelitian memiliki 6 pit dengan masing-masing dimensi saluran drainase berdasarkan hasil perhitungan Manning yaitu Pit Bunaken Bawah, Bunaken Atas dan F5C dengan didapat tinggi saluran basah (h) 0,4232 m, tinggi saluran jagaan (w) 1,38 m, tinggi saluran (H) 1,84 m, lebar dasar saluran (b) 0,46 m dan lebar saluran atas (B) 1,38 m dengan volume sebesar 425.449 m3. Pit F6 h=0,49 m, w=23 m, H=1,72 m, b=0,49 m dan B=1,23 m. dengan volume sebesar 1440,848 m3. Pit Morotai h=0,45m, w=1,35m, H=1,80m, b=0,45m dan B=1,35 m dengan volume sebesar 1577,998 m3. Pit Raja Ampat h=0.50m, w=1,50m, H=2m, b=0.50m dan B=1,50 m dengan volume 982,272 m3. Sedangkan dimensi kolam pengendapan yang ada saat ini yaitu berbentuk segi empat dengan dimenasi panjang 175,060 m, lebar 137,105 m dan tinggi 2 m. sesuai dengan Keputusan Menteri No.1827/K/MEM/30/2018 pada Lampiran II No. 7 Tentang Perencanaan Pengolahan dan atau Pemurnian, memiliki dimensi panjang 516,297 m, lebar 319,081 m, tinggi 10 m. Volume kolam yang ada saat ini yaitu 48003,202 m3 hanya mampu menampung volume air limpasan yang masuk 16.515,36 m3 berdasarkan curah hujan terendah dan belum mampu menampung volume air limpasan 71331,84 m3 berdasarkan perhitungan curah hujan tertinggi. Sehingga dibuat kolam pengendapan 549.805,28 m3 yang mampu menampung debit air limpasan selama periode 5 tahun.

 

Kata kunci : debit, dimensi, kolam pengendapan, saluran drainase, volume 

Aktivitas penambangan memerlukan sistem penyaliran agar tidak menganggu aktivitas produksi maupuntercemarnya air limbah ke lokasi lain. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menanggulangi potensi airyang masuk ke dalam pit dan membuat rancangan dimensi saluran drainase dan kolam pengendapan. Kolampengendapan yang berada dilokasi penelitian belum memenuhi KEPMEN 1827/K/MEM/2018 sehinggamenyebabkan air merembes dari tanggul kolam ke badan jalan tambang. Penelitian ini dilakukan di Pulau GebeKabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Lokasi penelitian memiliki 6 pit dengan masing-masingdimensi saluran drainase berdasarkan hasil perhitungan Manning yaitu Pit Bunaken Bawah, Bunaken Atas danF5C dengan didapat tinggi saluran basah (h) 0,4232 m, tinggi saluran jagaan (w) 1,38 m, tinggi saluran (H) 1,84m, lebar dasar saluran (b) 0,46 m dan lebar saluran atas (B) 1,38 m dengan volume sebesar 425.449 m. Pit F6h=0,49 m, w=23 m, H=1,72 m, b=0,49 m dan B=1,23 m. dengan volume sebesar 1440,848 m. Pit Morotaih=0,45m, w=1,35m, H=1,80m, b=0,45m dan B=1,35 m dengan volume sebesar 1577,998 m. Pit Raja Ampath=0.50m, w=1,50m, H=2m, b=0.50m dan B=1,50 m dengan volume 982,272 m3. Sedangkan dimensi kolampengendapan yang ada saat ini yaitu berbentuk segi empat dengan dimenasi panjang 175,060 m, lebar 137,105 mdan tinggi 2 m. sesuai dengan Keputusan Mentri No.1827/K/MEM/30/2018 pada Lampiran II No. 7 TentangPerencanaan Pengolahan dan atau Pemurnian, memiliki dimensi panjang 516,297 m, lebar 319,081 m, tinggi 10m. Volume kolam yang ada saat ini yaitu 48003,202 m3 hanya mampu menampung volume air limpasan yangmasuk 16515,36 m3 berdasarkan curah hujan terendah dan belum mampu menampung volume air limpasan71331,84 m3 berdasarkan perhitungan curah hujan tertinggi. Sehingga dibuat kolam pengendapan 549805,28 m
yang mampu menampung debit air limpasan selama periode 5 tahun. 
Kata kunci : Debit, Dimensi, Kolam Pengendapan, Saluran Drainase, Volume   

Teks Lengkap:

Tidak berjudul

Referensi


Agustianto, D.A., 2014, Model Hubungan Hujan dan Runoff (Studi Lapangan), Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 2, Juni 2014 ISSN : 2355-374X, Halaman 215-224.

Endriantho, M., Ramli, M., 2013. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang Terbuka Batubara. Jurnal Geosains vol. 09 No. 01/2013.

Gautama R.S. 1995. Hidrologi dan hidrogeologi. Jurusan Teknik Pertambangan, ITB. Bandung.

McNaughton, N., Smith Jr, J.E., dan Stoll, S., 2011. Principles of Design and Operations of Wastewater Treatment Pond Systems for Plant Operators, Engineers, and Managers , USEP.

Putri, Y.E., 2014. Analisa Penyaliran Air Tambang Batu Kapur PT. Semen Baturaja (Persero) di Pabrik Baturaja. Jurnal Desiminasi Teknologi. Lampung.

Sayoga, Rudi. 1993.Pengantar Penyaliran Tambang. Jurusan TeknikPertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung.

Te Chow, Ven.1959 .â€Open-Channel Hydraulics International Student Editioâ€.Tokyo:McGraw- Hill Kogakusha Book Company, Inc.

Y.K. Suhendra. 2015. Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Terbuka di PT Megumy Inti Anugerah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Teknologi Pertambangan, Kalimantan Timur.




DOI: https://doi.org/10.33387/geomining.v3i1.5199

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik. Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.