PRODUKTIVITAS DAN KARAKTERISTIK IKAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG (Gill Net) YANG DIOPERASIKAN DI SEKITAR RUMPON

Abdul Azhari Gogasa, Imran Taeran, Irwan Abdul Kadir

Sari


Potensi perikanan pelagis di perairan Kota Ternate telah dimanfaatkan sejak lama. Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis mengalami perkembangan pesat sejak digunakan rumpon sebagai alat bantu pengumpul ikan. Jaring insang (gill net) merupakan alat tangkap utama yang dioperasikan oleh pemilik rumpon. Rumpon terbukti mampu meningkatkan produksi dan produktivitas hasil tangkapan namun terindikasi menjadi ancaman bagi keberlanjutan sumberdaya ikan. Tujuan penelitian ini adalah (1). Mengetahui produksi hasil tangkapan jaring insang yang dioperasikan di sekitar rumpon, (2). Mengetahui aspek biologi hasil tangkapan gill net di sekitar rumpon. Pengumpulan data menggunakan metode percobaan penangkapan ikan (eksperimental fishing), observasi, dan pengukuran secara langsung. Percobaan penangkapan menggunakan gill net milik nelayan. Kelimpahan relatif ikan pada hasil tangkapan gill net dimana ikan selar memiliki persentase yang lebih tinggi yaitu 76,977%, sedangkan kelimpahan relatif ikan yang terkecil pada alat tangkap gill net yaitu ikan layang dimana jumlah persentase adalah 23,023%. Tingkat produktivitas penangkapan (kg/trip) yang tertinggi terdapat pada trip keempat dengan jumlah produktivitas penangkapan yaitu 6,757 kg/trip, sedangkan produktivitas penangkapan (kg/trip) terkecil terdapat pada trip kelima dengan jumlah 2,333 kg/trip.

Kata Kunci: Produktivitas, Karakteristik ikan, Jaring Insang, Rumpon.


Teks Lengkap:

83-92

Referensi


Acosta, HR, Appeldoorn RS. 1995. Catching efficiency and selectivity of gillnets and trammel nets in coral reefs from Southwestern Poerto Rico. Fisheries Research No. 22: p 175-196.

Albert JA, Beare D, Schwarz AM, Albert S, Warren R, Teri J, Siota F, Andrew NL. 2014. The contribution of nearshore fish aggregating devices (fads) to food security and livelihoods in Solomon Islands. PLoS One. 9 (12): 1-19. doi:10.1371/journal.pone.0115386.

Allen G, 2000. Marine Fishes of South-East Asia. Berkeley Books Pte Ltd 130 Joo Seng Road. #06-01/03, Singapore. 292 pp.

Alhuda S, Z. Anna, dan I. Rustikawati. 2016. Analisis Produktivitas dan Kinerja Usaha Nelayan Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing, Bandar Lampung. Jurnal Perikanan Kelautan. 7(1):30-40.

Cabral RB, Aliño PM, and Lim MT. 2014. Modelling the impacts of fish aggregating devices (FADs) and fish enhancing devices (FEDs) and their implications for managing small-scale fishery. ICES Journal of Marine Science 71 (7): 1750-1759.

Davies TK, Mees CC, Gulland EJM. 2014. The past, present and future use of drifting fish aggregating devices (FADs) in the Indian Ocean. Marine Policy 45: 163-170.

Dempster T, Taquet M. 2004. Fish aggregation device (FAD) research: gaps in current knowledge and future directions for ecological studies. Reviews in Fish Biology and Fisheries. 14:21-42.

Dimes E, Silooy. F, Kalangi PNI. 2018. Studi tentang tinggi penempatan lampu terhadap jumlah hasil tangkapan ikan pelagis di rumpon di Perairan Likupang. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 3(5): 57-61.

Efendi, 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Jakarta.

Fréon P, Cury P, Shannon L, Roy C. 2005. Sustainable Exploitation of Small Pelagic Fish Stocks Challenged by Environmental and Ecosystem Changes: A Review. Bulletin of Marine Science, LXXVI(2): 385-462.

Fujimori et. Al,1996. Selectivity and Gear Efficiency of Tramelnets for Kuruma prawa (Panaeus joponicus). Fisheries Research 26:113-124.

Gafa B, Bahar S, Karyana. 1993. Potensi Sumber Daya Perikanan di Perairan Laut Flores dan Selat Makassar. Jurnal Penelitian Perikanan Laut LXXII: 43-53.

Herjanto, E. 2006. Manajemen Operasi. Grasindo, Jakarta. Edisi ke-3.

Lieske E,and Myers R. 2001. Reef Fishes of the World. Distributed in Asia by Berkeley Books Ptd., 5 Little Road, #08-01, Singapur. 399 pp.

Moreno G, Dagorn L, Sancho G, Itano D. 2007. Fish behaviour from fishers’ knowledge: the case study of tropical tuna around drifting fish aggregating devices (DFADs). Can. J. Fish. Aquat. Sci. 64, 1517-1528

Ningsih O, Tisera WL, Pesulima W, Kiuk JW, Ginzel FI. 2015. Kajian Awal Reproduksi Tuna Sirip Kuning yang Tertangkap di Perairan Nusa Tenggara Timur. Di dalam: WWF Indonesia, editor. Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan; 2014 Des 10- 11; Bali, Indonesia. Jakarta (ID): WWF Indonesia. hlm I-117 – I-122.

Novianto dan Nugraha. 2014. Komposisi Hasil Tangkapan Sampingan Dan Ikan Target Perikanan Rawai Tuna Bagian Timur Samudera Hindia. Marine Fisheries 5(2): 119-127.

Nugroho D, Atmaja SB. 2013. Kebijakan Rumponisasi Perikanan Pukat Cincin Indonesia yang Beroperasi di Perairan Laut Lepas. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. 5(2):97-106.

Nurani TW, Wahyuningrum PI, Mustaruddin, Maarif R, Wiratama B. 2012. Performa Hasil Tangkapan Tuna dengan Pancing Tonda di Sekitar Rumpon. Marine Fisheries. 3(1):1-6.

Peristiwady T, 2006. Ikan-ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia, Petunjuk Identifikasi. LIPI. 269 hlm.

Pet-Soede C, Machiels MAM, Stam MA, van Densen WLT. 1999. Trends in an Indonesian coastal fi sherry based on catch and effort statistics and implications for perception of the state of the stocks by fi sheries offi cials. Fish. Res. XLII: 41-56.

Prayitno MRE, D. Simbolon, R. Yusfiandayani, B. Wiryawan. 2017. Produktivitas Alat Tangkap yang Dioperasikan di Sekitar Rumpon Laut Dalam. Marine Fisheries. 8 (1): 101-112

Purbayanto et al, 1999. Capture process of sweeping trammel net with special reference on operation method and catch pattern. Diambil dari Seminar Internasional JSPS yang ketiga mengenai Ilmu Perikanan di Daerah Tropis, Pulau Bali, Indonesia. 2000 (in press).

Saputra SW, Anhar Solichin , Dian Wijayanto dan Faik Kurohman. 2011. Produktivitas Dan Kelayakan Usaha Tuna Longliner Di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Jurnal Saintek Perikanan. 6(2):84-91.

Sechin, Y.T., W.I. Bandura., S.W. Shibayev and V.V. Blinov, 1991. A new approach to the analysis of age structure of fish stocks using surveys for various water basins and behavioral patterns of fish concentrations. In: I.G. Cowx (Editor), Catch Effort Sampling Strategies. Their Application in Freshwater Fisheries Management. Fishing News Books, Oxford, UK: p 285-297.

Sudirman., Hade, A. R., Sapruddin. 2011. Perbaikan tingkat keramahan lingkungan alat tangkap bagan tancap melalui perbaikan selektivitas mata jaring. Bull. Penelit. LP2M 2(1):47-64.

Taquet M, Sancho G, Dagorn L, Gaertner JC, Itano D, Aumeeruddy R, Wendling B, Peignon C. 2007. Characterizing fish communities associated with drifting fish aggregating devices (FADs) in the Western Indian Ocean using underwater visual surveys. Aquatic Living Resources Journal. 20 : 331- 341.

Tawari RHS. 2013. Efisiensi Jaring Insang Permukaan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus Macarelus) di Teluk Kayeli. Jurnal Amanisal.

Widodo J. 1997. Review of The Small Pelagic Fisheries of Indonesia. Small Pelagic Resources and Their Fisheries in The Asia-Pacifi c region. Proceeding of The APFIC Working Party on Marine Fisheries, First Session, 13-16 May 1997, Bangkok, Thailand. RAP Publication 1997/31. p199-226.

Wildan, Kochen M, Godjali N, Juhrin, Maulana I, Nurjamil, Buhari N. 2015. Struktur Ukuran Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) yang Tertangkap di WPP 713 dan 573. Di dalam: WWF Indonesia, editor. Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan; 2014 Des 10-11; Bali, Indonesia. Jakarta (ID): WWF Indonesia. hlm II-175–II-180.

Zulbainarni, N. 2012. Teori dan Praktik Pemodelan Bioekonomi dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap. IPB, Bogor.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.