Analisis Kelayakan Lokasi Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra). Berdasarkan Parameter Kualiatas Air Di Perairan Desa Foya Kecamatan Gane Timur Kabupaten Halmahera Selatan

M Sakir Hamka, Gamal M Samadan, Yuliana Yuliana

Sari


Perairan Desa Foya Kecematan Gane Timur memiliki sumberdaya perikanan yang cukup baik untuk budidaya khususnya teripang pasir, salah satu komoditi perikanan yang bernilai ekonomia tinggi adalah teripang pasir (Holothuria scabra) baik di pasar lokal maupun pasar internasional jenis biota ini dikenal dengan nama teat fisth. Kehidupan teripang pasir di alam dipengaruhi oleh faktor fisika-kimia perairan, substrat dan aktifitas penangkapan. Mengantisipasi kegiatan penangkapan yang berlebihan (overfising) di alam, perlu diadakan pengalihan kegiatan, dimana kegiatan penangkapan dialihkan pada kegiatan budidaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesesuaian perairan Desa Foya Kecamatan Gane Timur untuk budidaya teripang pasir berdasarkan parameter kualitas air. Penelitian ini dilakukan di perairan Desa Foya Kecamatan Gane Timur yang dilakukan pada bulan September-Oktober 2021 di tiga titik stasiun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Analisis data parameter kualitas air menggunakan metode pembobotan/skorring untuk setiap stasiun, dasar perairan dan faktor kerlindungan dilakukan secara in situ. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesesuaian untuk budidaya teripang pasir di perairan Desa Foya cukup sesuai, dengan total skor pada setiap stasiun adalah (A) 77,78-100= Sesuai (S1), (B) 55,55-77,77= cukup sesuai (S2), dan (C) <55,54= tidak sesuai (S3), ini menunjukan bahwa perairan Desa Foya merupakan daerah potensial untuk bididaya teripang pasir. namun bila dilihat dari data parameter kualitas diperlukan penelitian lanjutan terkait beberapa parameter yang tidak diukur pada lokasi penelitian seperti nitrat, nitrit, fosfat.
Kata kunci : Kesesuaian lokasi, parameter kualitas air, teripang pasir

Teks Lengkap:

Pdf

Referensi


Aziz, A. 1997. Status Penelitian Teripang Komersial di Indonesia. Puslit Oseanologi-LIPI. Jakarta. Jurnal Oseana. 22 (1) 9-19.

Dikanlut. Kota Ternate. (Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Ternate 2004).

Dahuri, R., J. Rais., S. P. Ginting., M. J. Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu. Edisi revisi. PT. Pradnya. Paramita, Jakarta.

COREMAP II Kota Batam, 2007. Rencana Pengelolaan Terumbu Karang (RPTK)Kelurahan Pulau Abang. COREMAP II Kota Batam

Firdausi, Mawar. 2010. Budidaya Teripang. http://mawarfirdausi.blogspot.com/2010/05/teripangkeindaha.html. Diakses Tanggal 10 Februari 2015.

Ghufron. M, dan H. Kordi. 2005. Budidaya Ikan Laut di Keramba Jaring Apung. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Gultom, C, P, W. 2004. Laju Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Bio-Ekologi Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Dalam Pembesaran di Laut Pulau Kongsi, Kepulauan Seribu. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.

Hartig, J.H., dan J.R.M. Kelso. 1999. Fish habitat rehabilitation and conservation in the Great Lake : moving from opportunism to acientically defensible.

Hambali, M., Y. V. Jaya, dan H. Irawan. 2013. Aplikasi SIG Untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii dengan Metode Lepas Dasar di Pulau Mantang, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan. Jurnal 103 Maritime Raja Ali Haji University. (1): 1-8.

Hartami, P. 2008. Analisis Wilayah Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Untuk Kawasan Budidaya Perikanan Sistem Keramba Jaring Apung. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Jumadi, W. 2011. Penentuan Kesesuaian lahan Keramba Jaring Apung Kerapu Macan (Ephinephelusfuscogutattus) Menggunakan Sistem InformasiGeografis di Pulau Panggang Kepulauan Seribu. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Junianto, Dwi. 2013. Studi Ekologi Teripang (Holothuroidea) di Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan.Jurnal Penelitian Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Maritim Raja Ali Haji: Riau.

Kritsanapuntu. S., Chaitanawisuti, N., Phophet, S., 2014. Field observations of shallow-water sea cucumbers in Gulf of Thailand and Andaman Sea. Journal of Biodiversity and Environmental Sciences (JBES) ISSN: 2220-6663 (Print) 2222-3045 (Online) Vol.

Khodijah, 2014. Sustainable Livelihood of Fisherman Households Headed byWomen (Case study in Riau Islands Province of Indonesia).Asian Social Science Vol 10, No. 9, 2014, Published by Canadian Cente of Science and Education.

Kordi, M. Gufran. H. 2010. Cara Gampang Membudidaya Teripang Yongyakarta: LILY PUBLISER.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51. 2004. Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Lampiran III. 2 Hal.

LIPI, 2009, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Laut Di Lokasi Coremap II Kabupaten Lingga.

Martoyo, J., Aji, dan T. Winanto. 2004. Seri Agribisnis; Budidaya Teripang. Penebar Swadaya Jakarta.

Martoyo, J., N. Aji dan T. Winanto. 1994. Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta.

Martoyo, J., N. Aji dan T. Winanto. 2000. Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta

Milne, P. H. 1979. Fish and Shellfish Farming in Coastal Waters. Fishing News Book Ltd, Farnham Surrey.

Martoyo, J., N. Aji dan T. Winanto. 2006. Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta

Martoyo, J., Aji, dan T. Winanto. 1996. Budidaya Teripang. Penerbit PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Penerbit Galia Indonesia. Jakarta.

Nontji A. 2007. Laut Nusantara. Ed revisi. Jakarta (ID): Djambatan

Purcell, S.W. 2009. Diel burying by the Tropical Sea cucumber Holothuria scabra : Effects of Environmental Stimuli, Hundling, and Ontogeny. Marine Biology Journal. Springer Berlin ?Heidelberg. vol. 157, 1432-1793

Rustam. 2006. Teripang Sustainable Use of Biodiversity. Makalah Pelatihan Budidaya Teripang (COREMAP Fase IIkabupatenSelayar). Yayasan Mattirotasi Makasar.

Prahasta, Eddy. (2002). Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar Informasi Goegrafis. Bandung: Informatika Bandung.

Sutaman. 1993. Petunjuk Praktis Budidaya Teripang. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sastrawijaya, A. T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta,Jakarta.

Sidjabat. M. M. 1976. Pengantar Oceanografi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Simanjuntak, M. 2009. Hubungan faktor lingkungan kimia, fisika terhadap distribusi plankton di perairan Belitung Timur, Bangka Belitung. Journal of Fisheries Sciences, 11(1), 31-45.

Winanto, Tj. 2004. Memproduksi Benih Tiram Mutiara. Penebar Swadaya, PJakarta.

Ta’alidin. Z., Bachtiar. D., Wilopo. M. D. 2014. Kondisi Terumbu Karang Di Pulau Enggano. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Universitas Bengkulu. Hal. 60.

Utojo, A. Mansyur, A.M. Pirzan,Suharyanto, N. A. Rangka dan Sutrisyani, 2000. Studi Kelayakan Sumberdaya Areal Budidaya Laut di Pulau-pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan; Teluk Tira-tira, Teluk Kamaru dan Teluk Lawele Kabupaten Buton Serta Teluk Kulisusu Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Balitkanta. Maros. Sulawesi Selatan.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.