Sosialisasi Reboisasi Mangrove Untuk Lansekap Kawasan Wisata Di Desa Laluin Kayoa, Halmahera Selatan

Sudarman Samad, Firdawaty Marasabessy, Suhartini Suhartini

Sari


Desa Laluin merupakan pulau kecil, pada daerah pesisir didominasi dengan hutan mangrove, dengan luas daratan 3000 m2 dengan kepadatan penduduk 400 jiwa/m2, dari tahun ke tahun penduduk Desa Laluin terus meningkat, mata pencaharian masyrakat  pada umumnya sebagai nelayan, masyarakat yang menetap di pulau ini lebih dominasi suku bajo dan bugis, kehidupan masyarkat di pulau Laluin lebih senang bermukim di atas air pada daerah pesisir. Seiring dengan pertumbuhan penduduk desa laluin yang sangat cepat dari tahun ketahun dan berkembangnya pemukiman desa yang cenderung berkembang ke arah wilayah pesisir, hal ini menyebkan terjadinya penebangan hutan mangrove pada daerah pesisir pulau. Kegiatan ini  diharapkan sebagai salah satu sarana penopang kegiatan perekonomian masyarakat. Pengembangan Kawasan ini sebagai Kawasan wisata merupakan upaya pelestarian lingkungan sesuai dengan metode dan kaidah penyelamatan ekosistem yang disebut sebagai ekowisata, tujuan utama adalah untuk mengembangkan kegiatan wisata yang ramah lingkungan, sehingga kelestarian ekosistem tetap terjaga.


Kata Kunci


Reboisasi, Mangrove, Kawasan Wisata, Desa Laluin

Teks Lengkap:

51 - 58

Referensi


Adi, Isbandi Rukminto. 2012. Inervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat. Jakarta : Raja Gravindo Persada

Bengen dan Dietrich. 2001.Ekosistem Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kalian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Baharuddin, Ulil Amri, 2020, PKM pemetaan partisipatif kawasan ekowisata mangrove di desa pagatan besar kabupaten tanah laut propinsi kalimantan selatan, E-ISSN : 2685-8827 Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi ol. 1. No.2. Februari 2020 Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Donato, D.C., Kauffman, J.B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M. dan Kanninen, M. 2012. Mangrove Salah Satu Hutan Terkaya Karbon di Daerah Tropis. Brief CIFOR, 12:1- 12.

Darmadi, dkk. 2012. Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove Berdasarkan Karakteristik Substrat Di Muara Harmin Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu.Perikanan Dan Kelautan 3:347-358

Huraerah, Abu. 2011. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Bandung : Humaniora.

http://indonesia.wetlands.org/http://www.menlh.go.id/menlh-meresmikan-konservasi-dan-studi-plasma- nutfahindonesia-pt-pertamina-persero-ruiv-cilacap/

http://www.pikiranrakyat.com/nasional/2014/09/15/297009/akibat-ilegal-loging-26- jenismangrove-di-kampunglaut-musnah

Murdjiti, Gatot, 2012, Pelatihan Metodologi Pengabdian Kepada Masyarakat Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Halmahera Selatan 2020

Ife, Jim. Frank Tesoriero. 2009. Community Development. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Kordi K., M. Ghufran H. 2012. Ekosistem Mangrove. Jakarta: PT Rineka Cipta

Supriharyono (2009). Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati dan Wilayah Pesisir dan Laut Tropis (Cetakan Pertama, Edisi Kedua). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Setyawan, Ahmad Dwi. Dkk. 2003. Ekosistem mangrove di Jawa : 1. Kondisi terkini.Biodiversitas 2: 133-145

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:Aditama.

Wibhawa, Budi. Dkk. 2010. Dasar-dasar Pekerjaan Sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.




DOI: https://doi.org/10.33387/jkc.v3i1.6199

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Journal PoliciesSubmissionsPeople
 Informatio

Editorial Office :
Fakultas Teknik. Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia | Email : jkc@unkhair.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.