Analisis kesesuian dan daya dukung ekowisata lamun di pantai Army Dock, Pulau Morotai
Abstract
Ekowisata adalah kegiatan wisata berkelanjutan yang memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut. Sumberdaya tersebut dapat dibagi menjadi sumberdaya alam dan manusia yang keduanya bersinergi dan berintegrasi untuk memanfaatkan ekowisata. Salah satu pemanfaatan sumberdaya ekosistem lamun adalah ekowisata lamun. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata lamun di pantai Army Dock Kabupaten Pulau Morotai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2024 dikawasan wisata Army Dock, Kecamatan Morotai Selatan. Metode pengambilan data menggunakan transek kuadrat dengan jumlah stasiun sebanyak 4 stasiun, pengambilan data kesesuaian wisata bahari kategori wisata lamun mempertimbangkan 7 parameter dengan 4 klasifikasi penilaian. Parameter kesesuaian wisata bahari kategori wisata lamun antara lain tutupan lamun, kecerahan perairan, jenis ikan, jenis lamun, jenis substrat, kecepatan arus dan kedalaman Perairan. Analisis data potensi menggunakan matriks kesesuaian dan daya dukung kawasan untuk ekowisata bahari. Hasil perhitungan 7 parameter dan 4 klasifikasi penilaian kesesuaian wisata lamun yang didapatkan nilai Indeks kesesuaian wisata di pantai Army Dock pada stasiun 1 sebesar (83.65%) sedangkan stasiun 2, 3 dan 4 sebesar (81.73%) yang menunjukkan kawasan wisata lamun di pantai Army Dock kesesuian kategori Sangat Sesuai (S1), dan hasil analisis daya dukung kawasan ekowisata lamun di pantai Army Dock menunjukan daya dukung wisata lamun yaitu sebanyak 24 orang/hari, dengan Luas area 30000 m2 dan daya dukung pemanfaatan berkisar 0,1.
Kata Kunci: Analisis kesesuaian, daya dukung; wisata lamun, Army Dock, Morotai
Full Text:
1173- 1187 (Bahasa Indonesia)References
Azkab, M.H. 1988. Pertumbuhan dan produksi lamun, Enhalus acoroides di rataan terumbu di Pari Pulau Seribu. P3O-LIPI, Teluk Jakarta: Biologi, Budidaya, Osenografi, Geologi dan Perairan. Balai Penelitian Biologi Laut, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Jakarta. 11-6.
Bengen D.G. 2001. Sinopsis ekosistem dan sumber daya alam pesisir dan laut. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Cisneros, M. A. H., N. V. R. Sarmiento., C. A. Delrieux., M. C Piccolo dan G. M. E Perillo,. 2016. Beach carrying capacity assessment through image processing tools for coastal management. Ocean & Coastal management.138-147p.
Hefni E. 2003. Telah Kualitas Air : Bagi pengolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Penerbit : Kanisius. Yogyakarta
Fachrul, M. F. 2007. Metode sampling Bioekologi. Jakarta.
Febriyanti L, Purnomo P.W, Ain C. 2017. Karakteristik oseanografi dan sedimentasi di perairan tererosi Desa Bedon Demak pada musim barat. Jurnal of Macquares. 6(4): 367-375.
Firmansyah, Nurafni, Koroy K, dan Wahab I. 2022. Status ekosistem lamun di pulau Dodola Kabupaten Pulau Morotai. Aurelia Journal. 4(2): 229-238.
Gillanders BM. 2006. Seagrasses, fish and fisheries. Seagrasses: biology, ecology and conservation. Springer, Netherlands. 503-530p.
Graha, Y. I, I. W Arthana, dan I. W. G. A. Karang. 2016. Simpanan karbon padang lamun di kawasan pantai Sanur, Kota Denpasar.Ecotrophic 10 No.1.
Gusti A,G,O,G. 2011. Evolusi perkembangan wisata bahari di Pantai Sanur. Universitas Udayana, Denpasar.
Den Hartog, C. and Kuo, J. (2006) Taxonomy and biogeography of seagrasses. Springer. The Netherlands: 1-24
Hutomo M dan Nontji A. 2014. Panduan monitoring padang lamun. COREMAP CTI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. 37p
Wandiani, I.A.N., I Restu I.W dan Pratiwi, M.A. 2020. Potensi sumberdaya lamun untuk mendukung pengembangan wisata di Mengiat Nusa Dua, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences. 6 (1), 78-89.
Juwana, S. 2005. Biologi Laut. Ilmu pengetahuan tentang biologi, Cetakan Ke-2. Djambatan. Jakarta. 540p
Kardi, M. G. 2011. Ekosistem lamun (Seagrass) fungsi potensi pengolahan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kawaroe, M., Nugraha, A. H.. Juraij, dan Tasabaramo, I. A. 2016. Seagrass biodiversity at three marine ecoregions of Indonesia: Sunda Shelf, Sulawesi Sea, and Banda Sea. Biodiversitas, 17(2), 585-591.
Kiswara W. 1997. Struktur komunitas padang lamun perairan Indonesia inventarisasi dan evaluasi potensi laut-pesisir, geologi, kimia, biologi, dan ekologi. Jurnal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. X (2): 54-61
Kuriandewa T.E. 2009. Tinjauan tentang lamun di Indonesia: peran ekosistem lamun dalam produktivitas hayati dan meregulasi perubahan iklim. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun. Sheraton Media Jakarta. Jakarta.
Larkum, A. W., Robert J. O, dan, Duarte C.M. 2006. Seagrasses. Springer. The Netherlands. ISBN-13 978-1-4020-2983-7 (ebook).
Lianisyah U.Y, Rudiansyah dan Sugiarti T. 2022. Pengembangan daya tarik wisatawan asing melalui rancangan peta wisata berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Pariwisata dan Budaya, 23(2): 17-26.
Lindawati, M.I. Jumarang, A.A. Kushadiwijayanto. 2018. Kareakteristik perambatan gelombang pasang surut di estuari Kapuas Kecil. Jurnal Laut Khatulistiwa, 1 (3): 16-66.
Mandea A, Nurafni, Muhammad S, Koroy K, Sofiati T, dan Nur R.M. 2022. Kepadatan jenis lamun di perairan Desa Juanga Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan, 4(3): 173-182.
Mason C.F. 1981. Biologi of freswater pollution. Longman Group Limited. London.
Maturbongs R.M, Elviana S, Sunanrni S, dan Defretes D. 2018. Studi keanekaragaman ikan gelodok (Famili: Gobiidae) pada muara sungai maro dan kawasan mangrove antai Kembapi, Merauke. DEPIK, 7(2): 177-186.
McKenzie. 2008. Seagrass educators handbook. Seagrass Watch.
Nurafni dan Nur R.M. 2018. Aktivitas antifouling senyawa bioaktif dari lamun di Perairan Pulau Morotai. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan. 1(2): 107-112.
Newmaster, A.F., Berg, S. Ragupathy, M. Palanisamy, K. Sambandan, dan S.G. Newmaster. 2011. Local Know-ladge and conservation of india. J. of Ethnobiology and Ethnomedicine. 37p.
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia. Jakarta.
Patty, S.I dan Rifai H. 2013. Struktur komunitas padang lamun di perairan Mantehage, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 4 (1): 177-186
Patty, S.I., Nurdiansah, D., dan Akbar, N. 2020. Sebaran suhu, salinitas, kekeruhan dan kecerahan di Perairan Laut Tumbak-Bentenan, Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 3(1):78-87.
Pragawati. B. 2009. Pengolahan Sumber daya pesisir untuk pengembangan ekowisata bahari di Pantai Binangung kabupaten Rembang Jawa Tengah. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Prasetyo H. 2014. Struktur komunitas, kepadatan dan pola distribusi populasi lamun (Seagrass) Di Pantai Plengkung Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten Banyuwangi. Universitas Jember. Jember.
Patty, R.S. 2013. Struktur komunitas padang lamun di perairan Pulau Mantehage, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4): 55-64.
Romimohtarto K. dan Juwana S. 2005. Biologi Laut : lmu pengetahuan tentang biota laut. Djambatan, Jakarta: 540p.
Setyobudiandi I, Sulistiono, Yulianda F, Kusmana C, Hariadi S, Damar A, dan Sembring A, B. 2009. Sampling dan analisis data perikanan dan elautan: terapan metode pengambilan contoh di wilayah pesisir dan laut. Bogor: Makaira-FPIK. Institut Pertanian Bogor. 312p.
Supriharyono 2009. Konservasi ekosistem sumberdaya hayati dan wilayah pesisir dan laut tropis (Cetakan Pertama, Edisi Kedua). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tangke U. 2010. Ekosistem Padang Lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-Ternate),3(1): 9-29.
Wagey, B.T. 2013. Lamun atau seagrass. Manado: UNSRAT Press.
Widiadmoko, W. 2013. Pemantauan kualitas air secara fisika dan kimia di perairan Teluk Hurun. Bandar Lampung: Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.
¬Yulianda F. 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumber daya pesisir berbasis konservasi. Departemen Manajemen Sumber Daya Periaran. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Prosiding.
Yulianda F. 2010. Konsep ekowisata perairan suatu pendekatan ekologis. Depatemen Manajemen Sumber Daya Periaran. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Prosiding.
Yulianda, F. 2019. Ekowisata Perairan: Suatu konsep kesesuaian dan daya dukung wisata bahari dan wisata air tawar . Penerbit IPB Press. Bogor
Yulius, Rahmania R, Kadarwati U.R, Ramdhan M, Khairunnisa T, Saepuloh D, Subandriyo J, dan Tussadiah A. 2018. Buku panduan kriteria penetapan zona ekowisata bahari. Bogor (ID): PT Penerbit IPB Press.Bogor
Zurba, N. 2018. Pengenalan padang lamun, suatu kosistem yang terlupakan. Unimal Press. Manado.
DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v8i1.10044
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Â
Â
Â
![]() | Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia |