Sebaran Horizontal Fosfat, Nitrat dan Oksigen Terlarut di Perairan Pantai Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

Simon I Patty, Nebuchadnezzar Akbar

Abstract


Pengamatan fosfat, nitrat dan oksigen terlarut telah dilakukan di perairan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara pada bulan Pebruari 2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi perairan berdasarkan ketersediaan dan distribusi spasial fosfat, nitrat dan oksigen terlarut di perairan tersebut. Analisa fosfat dan nitrat berdasarkan metoda spektrofotometri menggunakan spektrofotometer UV-VIS Shimadzu 1700. Kadar oksigen terlarut ditentukan dengan metoda elektrokimia menggunakan DO meter AZ 8563. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji-t menunjukkan bahwa kadar fosfat dan oksigen terlarut di lapisan permukaan dengan dekat dasar adalah berbeda, sedangkan kadar nitrat tidak berbeda antara lapisan permukaan dengan dekat dasar. Tinggi rendahnya kosentrasi fosfat, nitrat dan oksigen terlarut di perairan ini dipengaruhi oleh arus, pergerakan massa air, aktifitas plankton dan masukkan dari daratan. Kadar fosfat, nitrat dan oksigen terlarut di perairan Bolaang Mongondow masih tergolong normal dan baik untuk kehidupan biota laut.

Kata kunci: Sebaran, fosfat, nitrat, oksigen terlarut, kualitas air, Sulawesi Utara


References


APHA, AWWA, WEF, 2005. Standard method for the examination of water and wastewater, edition 21 : 4-153.

Edward dan F.S. Pulumahuny, 2003. Kadar oksigen terlarut di Perairan Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Pesisir dan Pantai Indonesia VIII, Puslit Oseanografi-LIPI, Jakarta: 25-31.

Edward dan M.S Tarigan, 2003. Pengaruh MusimTerhadap Fluktuasi Kandungan Fosfat Dan Nitrat Di Laut Banda. Makara Sains, Vol. 7(2): 82-89.

Environmental Protection Agency (EPA), 2002. Water Quality Criteria. Mid-Atlantic Integrated Assessment (MAIA) Estuaries. USA. Ecological Research Series Washington: 595 pp.

Ferianita-Fachrul, M., H. Haeruman, dan L.C. Sitepu. 2005. Komunitas Fitoplankton sebagai Bio-Indikator Kualitas Perairan Teluk Jakarta. Seminar Nasional MIPA 2005. FMIPA-Universitas Indonesia, 24–26 November 2005. Jakarta.

Hutagalung, H.P & A. Rozak. 1997. Metode Analisis air laut, sedimen dan biota. Buku 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI, Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH) 2004. Baku mutu air laut untuk biota laut. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. KLH. Jakarta.

Ketchum, D.H., 1969. Eutrophication of estuaries. In: Eutrophication Causes, Consequences, Corrective National Academy of Sciences, Washington, D.C.: 197-209.

Lee, C.D, S.B. Wang, and C.L. Kuo, 1978. Benthic Macro Invertebrate and Fish as Biological Indicator of Water Quality, With Reference to Community Diversity Index In Onano, E. A. R., B.N. Lohani and Thanh. Water Pollution Control in Developing Countries. The Asian Institute of Technology, Bangkok.

Muchtar, M dan Simanjuntak, 2008, Karakteristik dan Fluktuasi Zat Hara Fosfat, Nitrat dan Derajat Keasaman (pH) di estuary Cisadane pada Musim yang Berbeda, Dalam : kosistem Estuari Cisadane (Editor: Ruyitno, A. Syahailatua, M. Muchtar, Pramudji, Sulistijo dan T. Susana, LIPI: 139-148.

Nybakken, J.W., 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia, Jakarta: 459 hal.

Paytan, A.& K. McLaughlin 2007. The Oceanic Phosphoru s Cycle. Chem. Rev., 107(2): 563-576.

Riva’i, R.S. dan Pertagunawan, K., 1983. Biologi Perikanan I, Penerbit CV. Kayago, Jakarta, 143 hal.

Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, Vol.XXX (3): 21 - 26.

Simanjuntak, M 2006. Kondisi oksigen terlarut dan Apparent Oxygen Utilization di Kawasan Pengelaolaan dan Pengembangan Laut (Kappel) Jawa. Seminar Nasional Kimia dan Kongres Nasional Himpunan Kimia Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 10, Jakarta Selatan, 13 hal.

Simanjuntak, M. 2007. Oksigen Terlarut dan Apparent oxygen Utilization di Perairan Teluk Klabat, Pulau Bangka. Dalam : Ilmu Kelautan UNDIP. Vol 12 (2) : 59-66.

Simanjuntak, M. 2012. Kualitas air laut ditinjau dari aspek zat hara, oksigen terlarut dan pH di perairan Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol.4 (2): 290-303.

Seitzinger, S. P. 1988. Denitrification in freshwater and marine coastal ecosystems : Ecological and geochemical significance. Limnol. Oceanogr. 33(4, Part 2): 702-724.

Wardoyo, S.T.H., 1982. Water Analysis Manual Tropical Aquatic Biology Program. Biotrop, SEAMEO. Bogor. 81 pp.

WHO (World Health Organization) & European Commission. 2002. Eutrophication and Health. Edited by K. Pond. Luxembourg: Office for official Publication of the European communities. 28 pp.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v2i1.1191

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia