Studi Pendahuluan Terhadap Populasi Ikan Banggai Cardinal(Pterapogon kauderni, Koumans 1933) di Perairan Teluk Ambon Dalam

Rikardo Huwae, Simon I Patty, Ucu Yanu Arbi, Jance Hehuwat

Abstract


Pterapogon kauderni merupakan salah satu spesies ikan hias laut endemik Indonesia yang memiliki nilai komersial yang cukup tinggi pada perdagangan ikan hias internasional. Populasi ikan inidi alamtelah nyata mengalami penurunan akibat dari penangkapan berlebihan tampa memperhatikan aspek biologis maupun ekologis.Pengamatanterhadap ikan Banggai Cardinaldi perairan Teluk Ambon Dalamdilakukan untuk mengetahui jumlah populasi dan dugaan stok ikan.Hasilnya menunjukkan bawa populasi ikan tertinggi terdapat pada lokasi Poka,dengan nilaidensitas0,17-0,42 ekor/m²dandugaan populasi mencapai 25411 ekor. Populasiikan terendah terdapat di Waiheru dengan densitas0,05-0,06 ekor/m² serta dugaan populasi mencapai 2556 ekor.Kelimpahan populasi ikanhias ini berhubungan erat dengan kelimpahan bulu babi yang merupakan mikrohabitat utamanya pada daerah lamun dan terumbu karang.

Kata kunci: Populasi, habitat, Pterapogon kauderni, Teluk Ambon Dalam.


References


Allen, G.R. and R.C. Steene, 1995. Notes on the Ecology and Behaviours of the Indonesian cardinalfish (Apogonidae) Pterapogon kauderni Koumans. Revue fr. Aquariol.,22(1-2): 7-9.

Allen, G.R., 1997. Marine Fishes of South-East Asia; A Field Guide for Anglers and Divers. Western Australian Museum, Perth : 292 pp.

Allen, G.R. and T.J. Donaldson, 2007.Pterapogon kauderni.In IUCN 2008.IUCN Red List Threatened Species.

Brotowidjoyo.1984. Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air. Liberty,Yogyakarta

Hopkins, S., H. Ako and C.S. Tamaru, 2005. Manual for the Production of the Banggai Cardinalfish, Pterapogon kauderni, in Hawai’i. 28p.

Irawan, A. 2011.Komunitas lamun di Teluk Ambon.Perairan Maluku dan Sekitarnya.Hal.61-69.

Irawan, A dan N. R. Nganro, 2016.Sebaran lamun di Teluk Ambon Dalam.Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(1):99-114.

Kolm, N.and Berglund, 2003. Wild Populations of a Reef Fish Suffer from the “Nondestructive†Aquarium Trade Fishery. Conservation Biology, 17(5):910-914.

Koumans, F.P. 1933. On a new genus and species of Apogonidae.Zool. Med. Mus. Leiden 16:78 pp.

Lunn, K. & Moreau, M., 2004. Unmonitored Trade in Marine Ornamental Fishes: the Case of Indonesia’s Banggai Cardinalfish (Pterapogon Kauderni). Coral Reefs. 23:344-351

Lyzenga, D.R., 1981. Remote Sensing of Bottom Reflectance and Water Attenuation Parameters in Shallow Water Using Aircraft and Landsat Data. International Journal of Remote Sensing 2, pp. 71-82.

Makatipu, P.C., 2007. Mengenal Ikan Hias Capungan Banggai (Pterapogon Kauderni). Oseana, 32(3):1-7.

Medinawati, Ndobe, S. dan Gamgulu, A., 2009. Pertumbuhan ikan Kardinal Banggai (Pterapogon Kauderni) yang dipelihara pada salinitas yang berbeda dalam wadah terkontrol. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(2):193-198.

Ndobe, S. dan Moore, A., 2006. Potensi dan Pentingnya Pengembangan Budidaya In-Situ Pterapogon kauderni (Banggai Cardinalfish).Prosiding Konferensi Nasional Akuakultur 2005 Makasar.Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI). Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ndobe S. 2011. Pertumbuhan ikan hias Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) pada media pemeliharaan salinitas yang berbeda. ISSN 1979-5971.

Poernomo, A.S., Mardlijah, MX. Linting dan Widjopriono, 2003.Ikan Hias Laut Indonesia.Penebar Swadaya, Jakarta: 182 hal.

Riva’i, R.S. dan Pertagunawan, K., 1983. Biologi Perikanan I, Penerbit CV. Kayago, Jakarta, 143 hal.

Rusdi, 2005.Studi beberapa aspek biologi ikan kardinal Banggai (Pterapogon kauderni) di Kabupaten Banggai Kepulauan, Propinsi Sulawesi Tengah.

Setyono, D.E.D., 1993. Distribusi dan dominasi lamun (Seagrass) di Teluk Ambon.Perairan Maluku dan Sekitarnya. BPPSDL, Puslitbang Oseanologi-LIPI: 61-68.

Sugama, K., 2008. Pemijahan dan pembesaran anak ikan cardinak banggai (Pterapogon kauderni). J. Ris. Akuakultur, 3(1): 83-90.

Sutarna, I.N., 1989. Kondisi karang di Teluk Ambon bagian dalam, Pulau Ambon. Dalam: Teluk Ambon II, Biologi, Perikanan, Oseangrafi dan Geologi. (Soemodihardjo, S.; S. Birowo dan K. Romimohtarto, Eds). BPPSDL, Puslitbang Oseanologi-LIPI: 18-22.

Tuhumury, S.F. 2008.Status komunitas lamun di perairan pantai Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD). Ichthyos, 7(2): 85-88.

Vagelli A.A., 2002. Notes on the biology, geographic distribution, and conservation status of the Banggai cardinalfish Pterapogon kauderni Koumans 1933, with comments on captive breeding techniques. Tropical Fish Hobbyist, 84-88.

Vagelli A.A., 2005. Reproductive Biology, Geographic Distribution and Ecology of the Banggai Cardinalfish Pterapogon kauderni Koumans, 1933 (Perciformes, Apogonidae), with Considerations on the Conservation Status of this Species on its Natural Habitat.[Dissertation]. Buenos Aires (AR): University of Buenos Aires.276 pp.

Vagelli A.A., 2005. The Banggai Conservation Project.Working for the creation of network of small marine sanctuaries in the Banggai Archipelago, Indonesia.Communique. Am. Zoo & Aquarium Assoc. July 2005: 47-48.

Vagelli A.A dan Erdmann M.V, 2002.First comprehensive ecological survey of the Banggai Cardinalfish, Pterapogon kauderni.Environmental Biology of Fishes, 63:1-8.

Wijaya, I., 2010. Analisis pemanfaatan ikan banggai cardinal (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) di Pulau Banggai, Sulawesi Tengah.Tesis.Institut Pertanian Bogor.73 hal.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v2i1.1192

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia

slot gacor slot