Struktur Komunitas Dan Panjang Koloni Karang Keras Di Perairan Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Jemmy Souhoka

Abstract


Karang keras merupakan salah satu komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan sumbangsih bagi organisma yang ada di sekitarnya maupun yang ada di dalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui struktur dan panjang koloni karang keras di perairan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Pebruari 2019 di 7 lokasi dengan menggunakan metode transek garis.Hasil Analisamenunjukkan keanekaragaman jenis (H) tertinggi sebesar 1,17 ditemukan di Stasiun 1. Kemerataan jenis (E) tertinggi sebesar 0,86 di Stasiun 1 dan dominansi jenis (D) tertinggi sebesar 0,20 di Stasiun 7. Persentase tutupan karang keras tertinggi ditemukan di Stasiun 3 sebesar 86,24% dengan jumlah jenis karang keras sebanyak 90 jenis. Panjang koloni karang keras tertinggi dari jenis Porites cylindrica 6523cm atau 23,93% dari total panjang karang keras seluruh stasiun penelitian.
Kata kunci : Struktur komunitas,karang keras, Bolang Mongondow.

References


Abrar, M., I. Bachtiar dan A. Budiyanto. 2012. Struktur komunitas dan penyakit pada karang (Scleractinia) di perairan Lembata, Nusa Tenggara Timur. Ilmu Kelautan, 17 (2) : 109 – 118.

Chave, K. E. 1973. What is a coral reef ?. In ;Atlas of Kaneohe Bay; A reef ecosystem under stress. The University Hawaii Sea Grant Program : 15 – 16.

Ditlev, H. 1980. A field-guide to the reef-building coral of the Indo-Pasific. Scandinavian Science Press Ltd. Klampenborg: 291 pp.

English, S., C. Wilkinson and V. Baker. 1997. Survey manual for tropical marine resources. Second edition. Australian Institute of Marine Science. Townsville: 390 pp.

Gomez, E.D. & A.C. Alcala. 1978. Stastus of Philiphina coral reef. Project, Int. Symp. Biogeogr. Evol. S. Hem. Auckland New Zealand, 17 - 20 July 1978. 2: 663-669.

Hermanto, B. 2014. Struktur komunitas karang jamur (Fungiidae) di perairan pulau Gangga, Sulawesi Utara. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 40 (2): 169–179.

Huang. Z and L. Mao. 2012. The living species and their illustrations in China’s Seas (Part II). An illustrated guide to species in China’s Seas. Volume 3. 441 pp.

Indarjo, A., W. Wijatmoko dan Munasik. 2004. Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Panjang, Jepara. Ilmu Kelautan, 9 (4): 217 – 224.

Loya, Y. 1972. Community structure and species diversity of hermatypic corals at Eilat. Red Sea. Mar. Biol. 13 (2): 100-123.

Manuputty, A. E. 1990. Sebaran keanekaragaman dan komposisi jenis karang batu di perairan Kabil. Soemodihardjo, S.S. Birowo dan K. Romimohtarto (Eds). Perairan Pulau Batam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi LIPI, Jakarta. 15 – 23.

Moll, H. 1983. Zonation and diversity of Scleractinian on reef of S. W. Sulawesi, Indonesia. Thesis, Leiden. 107 pp.

Nybakken, J. W. 1992. Biologi laut, suatu pendekatan ekologis. Alih Bahasa ; H. M. Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo & S. Sukardjo. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta. 459 hal.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of ecology. W. E. Sunders, Philadelphia : 574 hlm.

Salm, R. V & J. R. Clarck. 1989. Marine and coastal protected areas. A guide for planner and managers. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. Gland, Switzerland. 302 pp.

Siringringo, R. M. 2008. Perubahan komunitas karang batu pasca gempa di Pulau Nias. Dalam: Sumberdaya laut di perairan Pantai Barat Sumatera. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Jakarta: LIPI Press; 1 -13.

Souhoka, J. 2007. Sebaran dan kondisi Karang Batu (Hard Coral) di perairan Tanjung Merah Bitung, Sulawesi Utara. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 33 (3): 393–411.

Souhoka, J. 2012. Kondisi Karang Batu di perairan Pulau Mantihage Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Biota Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 17 (3): 153–164.

Souhoka, J. 2014. Struktur komunitas karang batu (scleractinia) di perairan Tagulandang, Sulawesi Utara. J. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 40(2): 189-202.

Suharsono. 2010. Jenis-jenis karang di Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. COREMAP PROGRAM, Jakarta. 372 hlm.

Sukarno, M. Hutomo, M.K. Moosa dan P. Darsono. 1981. Terumbu karang di Indonesia. Sumberdaya, permasalahan dan pengelolaannya. Proyek Penelitian Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Lembaga Oseanologi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta: 112 hlm.

Tomascik, T and F. Sander. 1987. Effect of eutrophication on reef-building corals III. Reproduction of the reef-building coralPorites porites. Marine Biology, 94: 77-94.

Veron, J.N. 1986. Coral of Australian and the Indo – Pasific. University of Hawaii Press. Honolulu. 644 pp.

Widinugraheni, P. !993. Distribusi spasial karang Scleractinia dan hubungannya dengan karakteristik habitat di pantai Belebu dan pulau Sekepal, Lampung Selatan. Skripsi Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. 90 hal.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v2i2.1426

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia