Penilaian domain pengelolaan perikanan udang jerbung (Penaeus merguiensis) berbasis ekosistem di Kabupaten Sorong Selatan

Semuel Kondjol, Paulus Boli, Abdul Hamid A Toha

Abstract


Udang jerbung merupakankomoditasperikanan yang paling penting dan menjaditangkapan andalanbagi sebagianbesarnelayan Kabupaten Sorong Selatan.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menentukan kondisi aktual perikananudang jerbung, (2) Menentukan status pengelolaan perikanan udang jerbung, (3) Merumuskan rekomendasi perbaikan pengembangan udang jerbung berkelanjutan berdasarkan pendekakan ekosistem di Kabupaten Sorong Selatan.Dasar penilaian domain pengelolaan perikanan udang jerbung dalam penelitian ini menggunakan 30 indikator yang tergabung dalam enam domain, yaitu (1) Sumber Daya Ikan; (2) Habitat dan Ekosistem; (3) Teknik Penangkapan Ikan; (4) Sosial; (5) Ekonomi; dan (6) Kelembagaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis indeks dekomposit EAFM untuk udang jerbung di Kabupaten Sorong Selatan menunjukan status sedang dengan flag modeling berwarna kuning dan nilai akhir agregat sebesar 192,14.Rekomendasi yang disusun yaitu untuk domain sumberdaya ikan : sosialisasi spesies ETP; domain habitat dan ekosistem : pengendalian pencemaran perairan; domain teknik penangkapan ikan :peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap operasi alat tangkap destruktif; domain sosial : pendampingan masyarakat dalam pengelolaan SDI; domain ekonomi : Sosialisasi keuntungan menabung bagi nelayan; domain kelembagaan: membuat dokumen Rencana Pengelolaan Perikanan udang dalam pembuatan dokumen perencanaan daerah perlu didorong dalam mendukung upaya-upaya pengelolaan perikanan di Kabupaten Sorong Selatan.

Kata kunci: Penilaian Indikator EAFM, Perikanan Udang Jerbung, Sorong Selatan


References


Adrianto, L., Abdulah, H., Achmad, F., Audillah, A., Handoko, A.S., Imam, M., Mukhlis, K., Sugeng, H.W., Yusli, W. 2012.Modul Penilaian Pendekatan Ekosistem dalam Pengelolaan Perikanan (EAFM). Jakarta: DirektoratSumberdaya Ikan, WWF-Indonesia, dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Adrianto, L.Y., Matsuda, Y. Sakuma. 2005. Assening sustainability of fisheries sistem in a small region island; Flag Modelling approach. Proceeding IIFET. Tokyo. Budhiman, A.A., Christijanto, H., Kamarijah S., Budoyo, G.H. 2011. Kajian Awal Keragaan Pendekatan Ekosistem Dalam Pengelolaan Perikanan (Ecosystem Approach to Fisheries Management) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia. Direktorat Sumberdaya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP, WWFâ€Indonesia dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Darmawan 2006. Analisis kebijakan penanggulangan IUU-fishing dalam pengelolaan perikanan tangkap Indonesia [disertasi]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Diah, A.P., dan A. Razak.2018. Status Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (P3E) pada Domain Sumberdaya Ikan untuk Komoditas Udang di Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat. Jurnal Airaha, Vol. VII (No.2):047 – 059. [DIT. SDI-KKP] Direktorat Sumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan Perikanan Republik Indonesia. 2014. Modul Penilaian indikator untuk Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem. DIT. SDI KKP Jakarta. [DITJEN PRL-KKP] Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. 2015. Mutiara Hijau di Sorong Selatan. [internet]. [diunduh 2018 Agustus 29]. Tersedia pada https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/artikel/3760-mutiara-hijau-di-sorong-selatan.

[DKP]Dinas KelautandanPerikananProvinsiPapuaBarat,2016.DataStatistik PerikananTangkapTahun2016. DKPPropinsiPapuaBarat.

[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat dan UNIPA, 2019. Laporan Akhir Kajian Stok Sumberdaya Perikanan Laut Sorong Selatan. DKP Provinsi Papua Barat.

[DKP Papua Barat]Dinas KelautandanPerikananProvinsi Papua Barat,2016.DataStatistik PerikananTangkapTahun2016. DKPPapua Barat.

Fauzi, A. 2005.Kebijakan Perikanan dan Kelautan. Isu, Sintesis, dan Gagasan. Penerbit PT. Gramdia Utama. Jakarta.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 1995. The Code of Conduct for Responsible Fisheries.FAO of the United Nations. Rome. [FAO] Food and Agriculture Organization. 2001. Indicators for Sustainable Development of Marine Capture Fisheries. FAO Technical Guidelines for Responsible Fisheries.No. 08 Food and Agriculture Organization (FAO) Rome. [FAO] Food and Agriculture Organization. 2003. Ecosystem Approach to Fisheries. FAO Technical Paper. Fernandez, R.P.2007. Octopus vulgaris (Molussca: Cephalopoda) Fishery Management Assement in Austurias (North-West Spain). Fiheries Research.83(2-3): 351-354. Gracia, S.M. and Cochrane, K.L 2003. Ecosystem Approach to Fisheries: A Review of Implementation Guidelines. ICES Journal of Marine Sciences (62) Jaya I dan Zulbainarni, N. 2015. Pengembangan dan ujicoba model evaluasi pengelolaan perikanan melalui pendekatan ekosistem. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, Vol. 7 No. 2, November Tahun 2015. ISSN 1979-6366. Institut Pertanian Bogor.

Kartika, S. 2010. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Ekosistemdi Pantura Barat Provinsi Jawa Tengah [skripsi].Universitas Diponegoro Semarang Kesteven, G.L. 1973. Manual of Fisheries Science.Part 1- An Introduction to Fisheries Science.FAO Fisheries Technical Paper No. 118. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome. Kim, D.H. 2008. Optimal Economic Fishing Efforts in Korean Common Octopus, Octopus Minor Trap Fishery.Fisheries Science. 74(6):1215-1221 Kusumastanto, T, Luky Adrianto, dan Ario Damar.,2006. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut. Universitas Terbuka. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Monintja, D.R. 2001. Pelatihan Untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Prosiding Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan.IPB, Bogor Mulyani, S. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Ikan Teri dengan Alat Tangkap Payang Jabur Melalui Pendekatan Bio-ekonomi di Perairan Tegal [Tesis]. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang Nadeak, A. 2009.Kawasan Basis Sektor Perikanan dan Kelautan.Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah. Penerbit Wahana Hijau. Jakarta.

Panggabean, T. A. S. 2018. Catch rate and population parameters of banana prawn Penaeus merguiensis in Kaimana waters,West Papua, Indonesia. AACL Bioflux 11(4): 1378-1387. Pikitch EK, C Santora, A Babcock, A Bakun, R Bonfil, DO Conover, P Dayton, P Doukakis, D Fluharty, B Heneman, ED Houde, J Link, PA Livingston, M Mangel, MK McAllister, J Pope, KJ Sainsbury. 2004. Ecosystem-based fisheries management. Science 305: 346 -347. Pitcher TJ. And Preikshot D. 2001. RAPFISH: A Rapid Appraisal Technique to Evaluate the Sustainability Status of Fisheries. Fisheries Research Report No. 49. Fisheries Center University of British Columbia, Vancouver. Pp 255-270.

SEA Project. 2017. Base Line Report Sorong Selatan. Papua Barat Provinces. Proyek kerjasama antara SEA Projcet dengan DKP ProvinsiPapuaBarat,BKSDAProvinsiPapuaBarat,DKP KabupatenSorongSelatan,UKIP (UniversitasKristenIndonesia Papua),PIP (PoliteknikIlmuPerikananSorong),danUMS (Universitas Muhammadiyah Sorong). WWF Indonesia. Sutrisna, A. 2011.Pertumbuhan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus forsskal, 1775) di perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu [skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Sudarmo AP, Baskoro MS, Wiryan B, Wiyono ES, Monitja DR. 2016.Analisis Internal dan Eksternal Pengelolaan Perikanan Skala Kecil di Kota Tegal.Marine Fiheries. 7(1): 45-56. WWF dan UMS Sorong, 2018.Penilaian Performa Pengelolaan Perikanan Menggunakan Indikator EAFM di Kabupaten Sorong Selatan [Draft Laporan]. WWF – Sea Project dan UMS (Universtas Muhamaddiyah Sorong Zainudin IM. 2011. Pengelolaan Perikanan Hiu Berbasis Ekosistem di Indonesia [Tesis]. Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Depok




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v3i2.2583

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia