Laju penempelan macrofouling pada tiang pancang jembatan Suramadu

Wildan Al-Kautsar, Rizqi Abdi Perdanawati*,, Noverma Noverma

Abstract


Peristiwa korosi atau degradasi komponen beton dan baja jembatan di lingkungan lautdapat disebabkan oleh penempelan biota laut (macrofouling).Penempelan macrofouling pada tiang pancang jembatan Suramadu akan menyebabkan kerusakan akibat kehadiran biota tersebut. Tujuan penelitianadalah untuk mengetahui laju penempelan macrofouling pada tiang pancang jembatan Suramadu.Metode yang digunakan dalam penentuan titik pengamatan adalah purposive sampling dengan pertimbangan cahaya matahari dan jarak titik pengamatan dengan garis pantai. Data individu macrofouling diperoleh menggunakan kuadran ukuran 20×20 cm. Hasil pengukuran parameter oseanografiasih mendukung terhadap penempelan macrofouling karena masih dalam batas toleransi untuk kehidupan dan penempelan macrofouling. Laju penempelan macrofouling menunjukkan peningkatan selama masa penelitian dengan lajupenempelan macrofouling pada stasiun I3175ind/m2/minggu titik A (sisi timur) dan 3875 ind/m2/minggu titik B (sisi barat), stasiun pengamatan II memiliki laju penempelan 8700ind/m2/minggu titik C (sisi timur) dan 16544ind/m2/minggu titik D (sisi barat).

Kata kunci: Macrofouling, laju penempelan, tiang pancang, jembatan Suramadu


References


Ariadi, R. F., 2010. Kelimpahan Teritip (Balannus spp) Pada Tiang Pelabuhan TPI Purnama Kota Dumai. Skripsi, Universitas Riau, Pekanbaru, 11-14.

Cohen, A. 2005. Rapid Assessment Shore Survey for Exotic Species in San Francisco. Oakland: San Francisco Estuary Institute.32p

Darsono, P. & Hutomo, M. 1983. Komunitas biota penempel di perairan suralaya, Selat Sunda. Oseanologi di Indonesia, 16:29-41.

Didu, L. Ma'ruf, K. & Emiyarti. 2019. Komposisi jenis dan kepadatan Makrobiofouling Pada jaring Kantung Apung Dengan dan Tanpa Menggunakan Sintetik Anti fouling Hubunganya dengan Pertumbuhan Kappapycus alvarezzi Di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau. Jurnal Manajemen Sumber Daya perairan,4(2):111-121.

Ermaitis, 1984. Beberapa catatan tentang marga balanus (Cirripedia). Oseana, 9(3):96-101.

Faisal, A. R. 2014. Kepadatan dan keragaman macrobiofouling pada dermaga beton dan dermaga kayu di Pulau Balanglompo Kec. Mattiro Sompe Kab. Pangkep. Skripsi. Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar. 44 p

Faturohman, I. Sunarto & Nurruhwati, I. 2016. Hubungan kelimpahan plankton dengn suhu perairan laut di sekitar PLTU Cirebon. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(1):115-122.

Gunawan, H. S. 2016. Cat anti fouling untuk penanganan kerusakan struktur jembatan akibat biota penempel. Catatan ke-1. 1-74.

Jamil, M. R. Kasim, M. & Irawati, N. 2016. Laju Penempelan makroepifit pada talus Rumput Laut Euchema spinosum diperairan pantai Lakeba Kota Bau-bau. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 1(3):333-341.

Odum, E. P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 677-697

Qian, P. Rittschof, D.& Seedhar, B. 2000. Macrofouling in undirectional flow: miniature pipes as experimental models for studying the interaction of flow and surface characteristic on the attachment of bernacle, bryozoan and polychaete larvae.Marine Ecology . Volume 207, 100-121.

Railkin, A. 2003. Marine Biofouling: Colonization Processes and Defenses. Florida: CRC Press.

Rittschof, D. 2001. Natural Product Antifoulants and Coatings Development. s.l.:CRC Press.

Romimohtarto, K. 1977. Beberapa catatan tentang teritip (Balanus spp) sebagai binatang pengotor di Laut. Oseanologi. 25-42.

Southward, A. & Newman, W. 2003. A review of some common indo-malayan and western pacific species of Chthamalus Barnacle (Crustacea:Cirripedia). marine biologi, 83(04):797-812.

Winarno, 2011. Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang. IKIP Malang, Anggota IKAPI.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v3i2.2587

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia