Kelimpahan plankton pada budidaya udang vaname (Litopenaeusvannamei) dengan kepadatan berbeda di tambak lahan pasir
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengestimasi kelimpahan dan kestabilan perairan tambak melalui pengukuran indek sbiologi (keanekaragaman, keseragaman dan dominansi plankton) di tambak intensif dengan kepadatan berbeda. Percobaan telah dilakukan menggunakan 9 petak tambak dengan ukuran 3x4m2(12m2). Percobaan dirancang dalam 3 perlakuan padat tebar berbeda(100, 200 dan 300 m2) yang diulangi sebanyak 3 kali. Periode pemeliharaan udang selama 75 hari dengan mengukur indeks biologi plankton (keragaman, keseragaman dan dominansi). Pengamatan dilakukan di laboratorium terhadap kelimpahan jenis plankton dan parameter fisika-kimia air dilakukan terhadap suhu, kecerahan, pH, salinitas dan DO setiap hari. Sedangkan nitrite, nitrat, amonia dan BOT diamati setiap dua minggu. Analisis dilakukan terhadap indeks keragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi plankton di tambak. Ditemukan 5 genera dan 18 spesies pada tambak lahan pasir. Kelimpahan terbanyak didapatkan pada genera Chlorophyta dan Bacillariophyta. Indeks keragaman plankton relative sama pada ketiga perlakuan (0,11-0,35), indeks keseragaman sebesar 0,04-0,12 dan indeks dominansi sebesar 0,85-0,97. Indeks keragaman dan keseragaman relative rendah, meskipun demikian, indeks dominansi plankton relative stabil.
Kata kunci : Indeksbiologi, kelimpahan, plankton, tambak, vaname
Full Text:
222-229 (Bahasa Indonesia)References
Ali, I.M. 1994. Struktur Komunitas Ikan dan AspekBiologi Ikan yang Dominan di DanauSidengreng, SulawasiSelatan. Tesis. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor, 130 hlm.
APHA. (2005). Standard Method for the Examination of Water and Wastewater 21 th ed. Washington DC: American Public Health.
Babu, D., Ravuru and J.N. Mude. 2014a. Effect of Densitity on Growth and Production of Litopenaeus vannamei of Brackish Water Culture System in Summer Season with Artificial Diet in Prakasam District, India. American International Journal of Research in Formal, Applied & Natural Sciences, 5(1). pp 10 - 13.
Barnes, R.S.K., and K. Mann. 1991.Fundamental of Aquatic Ecosystem(Prologue). Blackwell Sci. PublisherOxford, 226 p.
Basmi, H.J. 2000. Planktonologi: Plankton sebagai Bio indicator Kualitas Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor(IPB), Bogor. 60 hal.
Botes, L. 2003. Phytoplankton Identification Catalogue.Globallast Monograph Series No. 7. Programme Coordination Unit Global Ballast Water Management Programme International Marine Organization. London. 77 p.
Boyd, C.E. 1998. Water Quality for Pond Aquaculture. Department of Fisheries and Allied Aquacultures. Auburn University. Alabama. 39p.
Boyd C.E. and J.F. Queiroz, 2001. Nitrogen, Phosphorus Loads Vary by System USEPA Should Consider System Variables in Setting New Effluent Rules.The Advocate.
Gracia, W.U., and R.U., Gracia. 1985. Prawnfarming. Manila. 163 pp.
Klemeneie, A.K., Vrhovsek, D. and SmolarZ.N. 2007. Microplanktonic andmicrobenthic algal assemblages in thecoastal brackish Lake Fiesa and theDragonja Estuary (Slovenia) Nat.Croat. 16(1):63-78 pp.
Lacerda S. R., Koening M. L., Neumann-Leitao S. dan Flo-res-Montes M. J., 2004. Phytoplankton nyctemeral variation at a tropical river estuary (ItamaracaPernambuco - Brazil). Brazillian Journal of Biology 64 (1), pp. 81-94.
Manguran E. A., 1988. Ecology Diversity and It’s Measure-ment. Precenton University. New Jersey, pp. 179.
Newell, G.E. and R.C. Newell. 1977. Marine Plankton. A Practical Guide 5 th.Edition Hutchinson of London. 244 p.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta.
Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Penerjemah: Samingan, T. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Osore M. K. W., F. Fiers dan M. H. Daro, 2003. Copepod composition, abundance and diversity in Makupa creek, Mombasa, Kenya. Western Indian Journal of Marine Scienc-es 2 (1), pp. 65-73.
Poernomo, A. 1988. Pembuatan Tambak Udang Indonesia. Seri Pengembangan No. 7, 1988. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros. 30 hal.
Poernomo, A., 1997. Petunjuk pelaksanaan pengembangan budidaya udang ramah lingkungan. Ditjen Perikanan.
Utojo dan A.M. Pirzan. 2009. Kondisi plankton di tambak bandeng dangaram Kabupaten Jeneponto,Sulawesi Selatan. Dalam Jumanto, Dwiyitno, Chasanah, Heruwati, E.S.,Irianto, H.E., Saksono, H., Iwan Yusuf,B. L., Basmal, J., Murniati, Murwantoko, Probosunu, N., Rosmawaty, P., Rustadi dan Ustadi(eds.). Prosiding Seminar Nasional Tahun VI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2009. Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta. Hal.1-8.
Yamaji, I., 1976. Illustration of the marine plankton of Japan. Hoikusha Publishing Co. Ltd., Osaka, Japan,369 pp.
Wardoyo J., 1997. Biodiversitas sumberdaya perikanan laut peranannya dalam pengelolaan terpadu wilayah pantai. In: Mallawa A, R Syam, N Naamin, S Nurhakim, E S Kartami-hardja, A Poernomo dan Rachmansyah (Eds). Prosiding Sim-posiumPerikanan Indonesia II, Ujung Pandang 2-3 Desem-ber 1997, pp. 136-141.
DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v3i2.2588
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia |