Influence of community activities on the destruction of mangrove forest in Gamlamo Village Jailolo District West Halmahera
Abstract
Kerusakan ekosistem mangrove merupakan perubahan fisik biotik maupun abiotik yang terjadididalam ekosistem hutan mangrove sehinggamenjadi rusak yang disebabkan faktor alam maupun manusia. Umumnya kerusakan mangrove sebabkan aktivitas manusia dalam pendayagunaan sumber daya alam wilayah pantai yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan hidup, seperti penebangan berlebihan, tambak, pemukiman dan reklamasi.Tujuan penelitian ini (1) mengetahui gambaran kondisi fisik kerusakan ekosistem hutan mangrove, (2) mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan hutan mangrove. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2019 di Desa Gamlamo Halmahera Barat dengan menggunakan metode observasi dan wawancara secaralansung dilapangan. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan area hutan mangrove mengalami perubahan secara signifikan. Pada tahun 2012 kawasan hutan mangrove Desa Gamlamo memiliki luasan sekitar 40 ha, namun terjadi perubahan hingga tahun 2019 kawasan hutan mangrove Desa Gamlamo menyisakan 13,67 ha dengan luasan yang hilang sekitar 26,33 ha. Hal ini disebabkan oleh dibukanya tambak udang di dalam area mangrove (4,15 ha), perluasan pemukiman (18,78 ha), pengambilan kayu bakar secara berlebihan (2,6 ha) dan dijadikannya tempat pembuangan sampah rumah tangga oleh warga sekitar area mangrove (0,8 ha).
Kata kunci: aktifitas, kerusakan mangrove, penggunaan berlebihan
References
Ario, R. Subardjo, P. Handoyo, G. 2015. Analisis Kerusakan Mangrove Di Pusat Restorasi Dan Pembelajaran Mangrove (PRPM), Kota Pekalongan. Jurnal Kelautan Tropis September 18(2):64–69
Bengen, D. G. 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL). IPB. Bogor.
BadanPusatStatistikKabupaten Halmahera Barat 2018. JailoloDalamAngka 2018. Halmahera Barat.
BPDAS Ake Malamo, 2010. Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS Ekosistem Mangrove dan Sempadan Pantai.
Fadhlan, Mohammad. 2011. Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap Kerusakan Hutan Mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Medan, Universitas Sumatera Utara.
Mahmud, M.A, 2018. Gerakan Hijau Di Arus Poros Maritim . Rehabilitasi Mangrove Maluku Utara Sebagai Pilar Ekonomi Biru.Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2): 112 – 121
Purba, E.S, Yunita, S. 2017. Kesadaran Masyarakat dalam Melestarikan Fungsi LingkunganHidup. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 9 (1): 57-71
Riandani. 2007. Komposisi Jenis Mangrove di Desa Tomoli Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Palu.
Ishak, Saputra, I.A. 2015. PengaruhAKtivitasPenduduk TerhadapKerusakanHutanMAngrove DiDesaLalombiKecamatanBanawaSelatan. Jurnal Geotadulako.3 (6): 53-63
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilawati N,G,K. Toknok B. Korja I,N. 2018. Faktor Penyebab Kerusakan Hutan Mangrove Di Desa Buranga Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. JurnalForestSains 15 (2): 91 – 99
Syamsu, I.F. Nugraha2, A.Z.Nugraheni, C.T. Wahwakhi. S. 2018. Study of Land Cover Change in the Mangrove Ecosystem of the East Coast of Surabaya. Media Konservasi 23 (2): 122-131
Tamrin, 2016. Strategi Pengelolaan Agroforestri Berbasis Aren Kabupaten Bacan Halmahera Selatan. Bogor (IPB)
Tirtakusumah, R. 1994. Pengelolaan Hutan Mangrove Jawa Barat dan Beberapa Pemikiran untuk Tindak Lanjut. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove. Jember, 3-6 Agustus 1994.
DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v4i1.3349
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia |