Kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata di perairan laut Pulau Ternate
Abstract
Terumbu karang memiliki peran penting baik dari aspek ekologi dan ekonomi.Terumbu karang memiliki peren sebagai tempat biota laut mencari makan serta tempat tinggal, maka perlu adanya suatu evaluasi tentang perkembangan dari wisata bahari pulau ternate. Tujuan dari penelitian ini yaitu bertujuan untuk melihat tutupan karang dan mengevaluasi spot diving sebagai lokasi ekowisata bahari. Pengamatan ekosistem terumbu karang dilakukan menggunakan metode LIT atau Line Transect. Data yang didapat dianalisis menggunakan indeks kesesuaian dan analisis SWOT. Hasil menunjukkan bahwa tutupan karang hidup di Perairan spot diving pada keenam titik pengambilan berkisar 60,22 %, Berdasarkan analisis kesesuaian ekowisata, kawasan perairan spot diving memiliki nilai IKW (Indeks Kesesuaian Wisata) 68,44 % dimana nilai 57,31 % termasuk kedalam kelas (S2) atau suitable dan nilai IKW 83% termasuk kedalam kategori (S1) atau sangat sesuai untuk dijadikan sebagai ekowisata terumbu karang kategori selam kemudian perlu strategi pengelolaan kawasan pengembangan ekowisata di perairan spot diving.
Kata kunci : Terumbu karang, ekowisata bahari, ikan karang, daya dukung
Full Text:
768-779 (Bahasa Indonesia)References
Adi, A.B., A. Mustafa. dan R. Ketjulan. 2013. Kajian Potensi Kawasan dan Kesesuaian Ekowisata Terumbu Karang Pulau Laras Untuk Pengembagan Ekowisata Bahari. Jurnal Mina Laut Indonesia 1(1): (49-60).
Ahmad, 2013. Sebaran dan Keanekaragaman Ikan Target pada Kondisi dan Topogrfai Terumbu Karang dI Pulau Samatellulompo Kabupaten Pangkep. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dam Perikanan Universitas Hasanuddin.
Allen, G., 1999. Marine Fishes of South-East Asia. A Field Guide for Angeler and Drivers.
Dahuri Rokhmin, dkk. 2004. Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Laut. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Dinas Pariwisata Kota Ternate. 2021. Laporan Akhir Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata Kota ternate.Provinsi Maluku Utara
English, S. Wilkinson, C and Baker, V. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australian Institute of Marine Science. Queensland, Australia. 390pp.
Giyanto, Manuputty A EW, Abrar M, Siringoringo R M, Suharti S R, Wibowo K, Edrus I N, Arbi U C, Hendrik A.W. Cappenberg, Sihaloho H F, Tuti Y, Anita DZ.2014. Panduan Monitoring Kesehatan Terumbu Karang. Jakarta :CRITC COREMAP CTI - LIPI. 63 hlm.ISBN 978-979- 3378-84-8.
IIlyas, I.S., S. Astuty, S.A. Harahap,dan N. P. Purba. 2017. Keanekaragaman Ikan Karang Target Kaitannya Dengan Keanekaragaman Bentuk Pertumbuhan Karang Pada Zona Inti Di Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017(103-111).
I Tahir, N Akbar, S Abubakar, R E Paembonan, F Ismail, Najamuddin, Inayah, E S Wibowo, A A Siolimbona. 2022. Penilaian ekosistem terumbu karang sebagai ekowisata bahariberbasis wisata selam di Pulau Sibu Maluku Utara. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol. 5 No. 2 /Desember (678-690).
Ketjulan, R. 2010. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Bahari Pulau Hari Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
Koroy K, Yulianda Butet NA.2017. Pengembangan ekowisata bahari berbasis sumberdaya pulau-pulau kecil di pulau Sayafi Dan Liwo, Kabupaten Halmahera Tengah. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 8 (1) : 1-17
Koroy K, Nurafni, Mustafa M. 2018. Analisis kesesuaian dan daya dukung ekosistem terumbu karang sebagai ekowisata bahari di Pulau Dodola Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Enggano, 3 (1): 52-64
Kuiter, R. H. 1992. Tropical reef-fishes of the Western Pasicific-Indonesia and adjacent.
Water. P.T. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. • Neufert, Ernst. 1993
Lestari, R. F. 2017. Analisis Pengelolaan Ekowisata Bahari Snorkeling di Pulau Karimun Jawa Berdasarkan Sistem Informasi Geografis.Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Maulana, A. S. (2016). The Influence Of Service Quality And Price On Customer Satisfaction PT. TOI. Jurnal Ekonomi , 113-125.
Muhlis. 2011 Ekosistem Terumbu Karang Dan Kondisi Oseanografi Perairan Kawasan Wisata Bahari Lombok. Berk. Penel. Hayati: 16 (111–118).
Nontji, A. 1993. Pengolahan Sumberdaya Kelautan Indonesia Dengan Tekanan Utama Pada Perairan Pesisir. Prosisig Seminar Dies Natalis Universitas Hang Tuah . Surabaya.
Nugroho, Iwan. (2011). Ekowisata & Pengembangan Berkelanjutan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Nybakken, J. W., 1997. Marine Biology. PT. Gramedia, Jakarta
Odum. 1994. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta (ID) Gadjah Mada University Press
Pustika M, Johan Y, Hartono D.2016.Kajian ekosistem terumbu karang untuk pengembangan ekowisata bahari Pulau Tikus Bengkulu. Jurnal Enggano, 1 (1): 113-119
Rani, C., Haris, A., Y, Inayah Dan F, Ahmad., 2019. Sebaran dan Kelimpahan Ikan Karang di Perairan Pulau Liukangloe Kabupaten Bulukumba.Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 11 No. 3, Hlm. 527-540,
Rina, S. Abubakar dan N. Akbar. 2018. Komunitas Ikan Pada Ekosistem Padang Lamun Dan Terumbu Arang Di Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Enggano Vol. 3, No. 2, September 2018: 197210.
Sepferizal, R, Rozirwan , Muhammad Hendri, 2018. Analisis Kondisi Terumbu Karang Dan Kaitannya Dengan Jenis Serta Kelimpahan Ikan Indikator Di Perairan Pulau Tangkil Teluk Lampung. MASPARI JOURNAL Juli 2019, 11(2):59-68
Suharyanto, & Utojo. 2007. Kondisi ikan karang di Teluk Pare-Pare dan Awerange Sulawesi Selatan. Biodiversitas, 8(2): 101-104.
Suyanto, B. (2007). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan.Jakarta: Kencana
Suryanti, Supriharyono dan Indrawan, W. 2011. Kondisi Terumbu Karang Dengan Indikator Ikan Chaetodontidae Di Pulau Sambangan Kepulauan
Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina Vol. 1: 106-119.
Kusmana, C, Dkk. 2002. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor, IIPB.
Tuwo, A., 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial – Ekonomi, Kelembagaan, Sarana Wilayah. Surabaya: Berlian Internasional.
Utomo, S. P. R.,C. Ain dan Supriharyono. 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan Karang Di Daerah Rataan Dan Tubir Pada Ekosistem Terumbu Karang Di Legon Boyo, Taman Nasional Karimunjawa, Jepara. Diponegoro Journal of Maquares Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013: 81-90,
Wahidin, N, V. P. Siregar, B. Nababan, I. Jaya dan S. Wouthuyzen. 2014. Deteksi Perubahan Habitat Terumbu Karang Menggunakan Citra Landsat Di Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Hlm. 507-524.
Widikurnia, P. (2016). Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang untuk Kegiatan Ekowisata Selam di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Bogor, Indonesia: Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Yulianda, F. 2019. Ekowisata Perairan (Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar). Penerbit IPB Press. Bogor.
Yuniarti, N., D. Syamssuwida dan A. Aminah. 2007. Pengaruh penurunan kadar air terhadap perubahan fisiologi dan kandungan biokimia benih eboni (Diospyros celebica Bahk.). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman edisi agustus Vol. 5 No. 3 Hal. 191 ± 198. Balai Pembenihan. Teknologi Pembenihan Bogor. Bogor.
Yulius, R. Rahmania, U.R Kadarwati, M. Ramdhan, T. Khairunnisa, D. Saepuloh, J. Subandriyo, dan A. Tussadiah. 2018. Kriteria Penetapan ona Ekowisata Bahari. PT Penerbit IPB Press.
Zulfikar, Wardiatno Y, Setyobudiandi I. 2011. Kesesuaian dan daya dukung ekosistem terumbu karang sebagai kawasan wisata selam dan snorkeling di Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 1:195-203
DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v6i1.6453
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia |