Pemanfaatan lempung alluvial hutan mangrove sebagai material utama pembuatan gerabah penyimpan panas

Abd. Bahar Subur, Salnuddin Salnuddin, Yunita Ramili, Nebuchadnezzar Akbar, Firdaut Ismail

Abstract


Produk gerabah spesifik di produksi oleh pengrajin di Pulau Mare adalah “Vorno” atau “keta”. digunakan sebagai alat pengolahan pangan tradisional “sagu lempeng”. Dalam perkembangnnya industri gerabah mengalami kendala kebutuhan material serta inovas kreatit menjawab kebutuhan konsumen. Oleh karena itu perlu upaya mengkaji potensi penyimpanan panas dari gerabah yang terbuat dari material Alluvial dengan harapan ditemukan (eksprimental) komposisi gerabah dari material alluvial hutan mangrove dan pasir yang mempunyai karakter penyimpanan panas yang tinggi sekaligus sebagai salah satu langkah strategis dan mendesak untuk dilakukan dalam upaya pengembangan kerajinan gerabah tradisional dengan memperbaiki mutu produksi dan menciptakan model-model desain yang inovatif. Hasil uji coba pembuatan gerabah dengan memanfaatkan materuial alluvial hutan mangrove, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Komposisi material dengan kadar pasir lebih besar berpeluang mengalami kehancuran lempengan saat dilakukan pembakaran; 2) Komposisi gerabah perlakuan A (50 %: 50 %) mempunyai penyusutan dimensi lempengan yang lebih baik (< 20 %) dibandingkan perlakauan C (30%:70%) dan perlakuan D (80% : 20%). 3) Kecepatan perubahan suhu lempengan gerabah dari perbandingan material pasir dan alluvial hutan mangrove 50 %: 50 % (perlakukan A) lebih lambat mengalami penurunan suhu (-8, 52oC/2 menit) dibandingkan pada perlakuan C (-11,07 oC/2 menit) dan perlakuan D (-13,12 oC/2 menit). 4) Komposisi lempengan gerabah yang diuji dari material alluvial hutan mangrove mempunyai kapasitas penyimpan panas yang ditinggi dibandingkan dengan material gerabah (vorno)  yang sebenarnya.

Kata kunci : Alluvial, mangrove, Vorno, sagu lempeng, lempengan, kapasitas panas


References


Akbar T, Prastawa W. 2019. Karakteristik Dan Implementasi Tanah Liat Di Lubuk Alung Sebagai Bahan Baku Pembuatan Keramik Hias. JADECS. 3(2):67-73

Anjarsari, Luh Ari, Arif Surtono, and Amir Supriyanto. 2015. "Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda." Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 3.2.

Astuti A. 1997. Pengetahuan keramik. Gadjah Mada University Press.

Dewi NK, Suartini L, Rediasa IN. 2016. Kerajinan Gerabah Tinggang Di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat. Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha. 5(1)

Hasanah, Mei Sofiatul, Yushardi Yushardi, and Albertus Djoko Lesmono. "Uji Kuat Tekan Daya Serap Air Dan Massa Jenis Batu Bata Merah Berbahan Tambahan Abu Kulit Dan Janggel Jagung Di Wuluhan Jember." Jurnal Pembelajaran Fisika 10.2 (2021): 41-48.

Jayadi K, Husain S, Irfan I. 2016. Pengembangan Bentuk Dan Hiasan Gerabah Pakalli Sanrobone Melalui Teknik Olah Bahan. Proseding seminar nasional Pendidikan Seni Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar "Revitalisasi Pendidikan Seni dan Desain sebagai Basis Pengembangan SDM Kreatif". Nopember 2016.

Jone Y, Utamakno L, Cahyono YDG. 2015. Pemanfaatan Lempung sebagai Bahan Baku Gerabah. Di dalam: Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. 12.

Kosasih EA. 1989. Prospek Tradisi Pembuatan Gerabah Di Kampung Gonebalano, Pulau Muna (Sulawesi Tenggara). Berkala Arkeologi. 10(1):10-23. https://doi.org/10.30883/jba.v30810i30881.30534

Kuncoro AH. 2017. Uji Potensi Pembuatan Briket Bioarang Dari Ladek Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Al-Jazari: Journal Mechanical Engineering. 2(2):22-35

Kusrini K. 2020. Karakteristik Lokal Pengrajin Gerabah Terhadap Kualitas Produk Gerabah Desa Maregam Kota Tidore Kepulauan. UNM Geographic Journal. 3(1):72-78

Laha F. 2020. Legal Protection To Making Crafts Gerabah (Boso Mare) Traditional Knowledge Copyright In The Mare Island, Town Of Tidore Islands, Indonesia. Jurnal Undang-undang dan Masyarakat. 25:71-80

Mahmud R. 2013. Pengrajin Gerabah (Boso Mare) di Desa Mare Gam Kecamatan Tidore Selatan Kota Tidore Kepulauan. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture. VI(11A)

Mertanadi IM. 2010. Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah II. Artikel Bulan Oktober. 10:1-1

Pratiwi, R. (2019). Sentra Kerajinan Gerabah di Malang. JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 7(1), 60-71.

Purwasih JHG, Wijaya M, Kartono DT. 2019. Strategi Bertahan Hidup Perajin Gerabah Tradisional. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya. 21(2):159-167

Rakib M. 2017. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Penunjang Daya Tarik Wisata. J. Jurnal Kepariwisataan. 1(2):54 - 69

Roshinta, Astika Putri 2022. "Analisis Korelasi antara Massa Jenis dan Kuat Tekan Uniaksial pada Batu Andesit di Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah." ReTII (2022): 563-567.

Sendana YA. 2020. Tradisi Pembuatan Tembikar Di Desa Lakarinta, Sulawesi Tenggara. Jurnal Arkeologi Papua. 12(1 (Juni 2020 )):75-79

Sinaga, Sandora, and Dwi Asmi.2015. "Pengaruh Suhu Pembakaran terhadap Karakteristik Keramik Silika dari Daun Bambu Hasil Leaching Asam Sitrat dan Suhu Pembakaran 500oC-700oC." Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 3.1 (2015).

Sudana IW. 2015. Pengembangan Kerajinan Keramik Gerabah Tradisional Gorontalo Melalui Kreasi Desain Baru dan Perbaikan Proses Produksi Guna Mendukung Industri Kreatif. Strategi Nasional (DP2M). 2(1028)

Suharson A, Asmara DA. 2012. Komposisi Tanah Untuk Teknik Reproduksi Keramik Di Sentra Gerabah Pagerjurang Klaten. Corak: Jurnal Seni Kriya. 1(1)

Wibowo HB. 2007. “Sebuah Opini Mengenai Seni Kriya Indonesia”, dalam Kriya Indonesian Craft, . Jakarta: Dekranas.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v6i2.7622

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia