Analisa Perubahan Garis Pantai di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat

Arfena Deah Lestari, Jasisca Meirany, Marcelina Marcelina, Rustamadji Rustamadji

Abstract


Perubahan garis pantai meliputi proses abrasi dan akresi (sedimentasi). Abrasi dan akresi ini dapat terjadi secara alami maupun karena faktor manusia. Akresi dan abrasi yang terjadi akan menyebabkan maju dan mundurnya garis pantai seperti yang terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Di wilayah ini telah terjadi fenomena abrasi dan akresi dibeberapa wilayah sehingga analisa perubahan garis pantai penting dilakukan di Kabupaten Kubu Raya untuk mengetahui daerah yang mengalami abrasi dan akresi tersebut. Analisa perubahan garis pantai dimodelkan dari data citra Google Earth yang diolah di dalam software ArcGIS 10.3. Data citra yang digunakan dari tahun 2017 sampai tahun 2022. Hasil Analisa dari overlay data didapatkan pesisir Kabupaten Kubu Raya mengalami abrasi dan akresi di beberapa lokasi yaitu Kecamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Teluk Pakedai. Pola perubahan garis pantai selama 5 tahun terakhir, pesisir Desa Sepuk Laut  mengalami abrasi pantai yang cukup signifikan yaitu 804672 m2. Sedangkan wilayah yang terakresi cukup besar berada di wilayah Tanjung Saleh seluas 38759,2 m2. Total luas abrasi di kabupaten Kubu Raya sebesar 999133,4128 m2 dan total luas akresi di kabupaten Kubu Raya sebesar 388159,938 m2. Kondisi fisik pesisir yang mengalami abrasi memiliki kecenderungan jenis tanah berlumpur dan yang terakresi memiliki kecenderungan jenis tanah yang berpasir. Perlu dilakukan upaya untuk mengurangi abrasi yang terjadi dengan melakukan rehabilitasi dan restorasi mangrove.

Kata kunci: Abrasi, akresi, rehabilitasi dan restorasi mangrove


References


BPS Kubu Raya. 2022. Kubu Raya dalam Angka

Chand, P., and Acharya, P. 2010. Shoreline Change and Sea Level Rise Along Coast of Bhitarkanika Wildlife Sanctuary, Orissa: An Analytical Approach of Remote Sensing and Statistical Techniques. Int J Geom and Geosci.

Hambali, B., Apriyanti, Y, (2016). Karakteristik Sedimen dan Laju Sedimentasi Sungai Daeng – Kabupaten Bangka Barat. Jurnal Fropil, 4 (2), 165 – 174.

Putra, H., Prasetyo, L.B., Santoso, N. 2016. Monitoring Perubahan Garis Pantai Dengan Citra Satelit Di Muara Gembong Bekasi. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 6 No. 2 (Desember 2016): 178-186

Ramadhan. 2016. Pelangi di atas Menara. Republika, 12 Mei 2016.

Risqiyanto, F.A. Studi Perubahan Garis Pantai Pulau Tambuhan Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Bayuwangi Menggunakan Citra Google Earth. p. i-xv 1–104, 2022.

Syahriani Siregar. 2023. Pontianak Post, 11 September 2023

Syahrul,, Agus, & Ruslaeni. R (2020). Analisis Mitigasi Bencana Abrasi Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Jurnal Urban Planning Studies, 1(1), 30-41

Taufiqurrahman, .A., Ismail, M. F. (2012). Analisis Spasial Perubahan Garis Pantai di Pesisir Kabupaten Subang Jawa Barat . Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 8(3), 75-80.

Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Penerbit BETA OFFSET, Edisi Pertama, Yogyakarta.

Wakkary, A. C. (2017). Studi Karakteristik Gelombang pada Daerah Pantai Desa Kalinaung Kab. Minahasa Utara. Jurnal Sipil Statistik. 5(3), 167-174.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v7i1.8341

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia