Karakteristik biofisik habitat peneluran penyu di kawasan konservasi Desa Tilei Pantai, Kabupaten Pulau Morotai
Abstract
Penyu merupakan hewan yang termasuk dalam kelas reptilia yang masa hidup hampir seluruhnya berada di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh sampai di kawasan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Penyu membutuhkan habitat untuk berkembang biak dan membutuhkan kawasan pantai yang spesifik sebagai tempat peneluran. Pesisir pantai Desa Tilei Pantai Kecamatan Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu pantai yang didatangi penyu untuk melakukan peneluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biofisik habitat peneluran penyu di pesisir pantai Desa Tilei Pantai secara alami dan persentase keberhasilan penetasan telur penyu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2023 di kawasan pesisir Desa Tilei Pantai Kecamatan Morotai Selatan Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dilapangan. Hasil pengukuran suhu pasir dengan rata-rata pada malam hari yaitu 29.6⁰C pagi hari 28.4⁰C dan siang hari 32⁰C dan pH pasir berada pada kisaran normal yaitu 7. Pengukuran lebar pantai dilakukan pada 5 titik sarang peneluran penyu dengan rata-rata lebar pantai 17,76 m. Kemiringan pantai rata-rata 2.93⁰ dan struktur pasir yang didominasi oleh pasir sedang dan halus. Hewan predator penyu yang yang ditemukan dilokasi penelitian yaitu Anjing (Canis familiaris) dan kepiting (Ocypoda sp). Persentase penetasan telur penyu pada 5 titik hanya pada titik ke 2 yang berhasil menetas dengan persentase 66.6% keberhasilan penetasan termasuk dalam kategori rendah, sedangkan pada titik ke I, III, IV dan V telur tidak berhasil menetas dengan nilai persentase 0%.
Kata kunci: Habitat, morfologi, pasifik, peneluran, Penyu
Full Text:
1085-1100 (Bahasa Indonesia)References
Acevedo, E. V., Eckert, K. L., Eckert, A. A., Cambers, G., and Horrocks, J. A. 2009. Sea Turtle Nesting Beach. Pp. 46-97.
Apriandini, N. 2017. Analisis Siklus Reproduksi Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Sidangkerta Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Tasikmalaya. [Skripsi] Unpas.
Ario R., Wibowo E., Pratikto I, Fajar S 2016. Pelestarian Habitat Penyu Dari Ancaman Kepunahan Di Turtle Conservation And Education Center (TCEC), Bali. Jurnal Kelautan Tropis. Vol. 19(1):60–66.
Banni, A.d, dan W., Kurniawan. 2017. Analisis Karakteristik Sarang Alami Peneluran Penyu. vol.11, No.2, Hal. 2-6.
Beto, A., Alexander, L., Kangkan., dan Yahya. 2022. Karakteristik Biofisik Lokasi Bersarang Penyu Di Pantai Loang, Kabupaten Lembata. Jurnal bahari Papadak Vol. 3, No. 2, Hal. 1-7.
Damanhuri, H., Cergia, M., dan Suparno. 2022. Peresepsi Masyarakat Terhadap Kawasan Penyu Di Pantai Pasir Jambak Kota Padang. Jurnal Sains dan Teknologi Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri. Vol. 22, No. 1, Hal. 112-119.
Darmadi, D., dan Wiadnyana, N, N. 2008. Kondisi habitat Dan Kaitanya Dengan Julah Penyu Hijau (Chelonia mydes) Yang Bersarang Di Pulau Derawan, Berau-Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Vol .14, No. 2. Hal 195-204.
Dermawan, A., Nuitja, I, N,S., Soedharma, D., Halim, M, H., Kusrini, M, D., Lubis, S, B., Alhanif, R., Khazali, M., Murdiah, M., Wahjuhardini, P, L., Setiabuaningsih., Mashar, A. 2009. Pedoman teknis pengelolaan konservasi penyu 2009. Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat Jendral Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan RI.
Dermawan, Agus. 2009. Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu. Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, dan Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2009. Jakarta.
Dewi, S, A., Endrawati, H., Redjeki, S. 2016. Analisis Persebaran Sarang Penyu Hijau Berdasarkan Vegetasi Pantai Di Pantai Sukamade Merubetiri Jawa Timur. Buletin oseanografi Marina. Vol. 5, No.2, Hal. 115-120.
Erfiana, N. F., dan Romadhon, A. 2021. Analisis Kesesuaian Pantai Untuk Ekowisata Pantai Pulau Sasil Kabupaten Sapeken. Juvenil Jurnal Ilmiah Perikanan Kelautan. No. 1. Vol. 2. Hal. 10-16.
Fadhila, Nur., dan Sunarto. 2018. Perbandingan Karakteristik Lingkungan Peneluran Penyu Dikaji Dari Aspek Geomorfologi Pesisir (Studi Kasus pada Pantai Pelang dan Pantai Kili-kili di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Bumi Indonesia.
Hicma, R, E. 2014. Pusat Konservasi Penyu Hijau Di Pulau Dermawan. [Skripsi] Universitas Negri (UIN) Maulana malik Ibrahim Malang.
Hidayati, Rika, Supiyati, Ekawita. 2008. Sistem Monitoring Pasang Surut Air Laut Di Kota Bengkulu Berbasis Telemetri. Tesis. Unversitas Bengkulu.
Holmen, M. G. and N. D., McIntyre.1984. Methods for Studiy of Marine Benthos. Second edition. Blackwell Scientific Publication. Oxford. 387 pp.
Karnan. 2008. Penyu Hijau Status Dan Konservasinya. Jurnal Pijar. MIPA, FKIP Universitas Mataram 3(2):86-89.
Langinan, F., Boneka, F., dan Wagey, B. 2017. Aspek lingkungan lokasi bertelur penyu di pantai Taturian, Batumbalango Talaud. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 1(2): 26-31.
Limpus, C.J. and McLachlan, N. 1996. The Conservation Status Of The Leatherback Turtle, Dermochelys Coriacea, in Australia. In R. James, ed. Proc. Marine Turtle Conservation Workshop, pp. 68- 72. Canberra, Australia, Australian National Parks and Wildlife Service.
Listiani, F., Mahardika, H. R., Prayogo, N. A. 2015. Pengaruh Karakteristik Pasir Dan Letak Sarang Terhadap Penetasan Telur Penyu Hijau Di Pantai Goa Cemara Bantul. Omni-Akuatika. No. 14 (20) : 63-68
Lubis, F. M., A. Purnomo., C. J. Koenawan. 2007. Karakteristik Kondisi Biofisik Pantai Tempat Peneluran penyu di Pulau Mangkai Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulaun Riau. Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Mansula J.G., Romadhon A. 2020. Analisis Kesesuaian Habitat Peneluran Penyu di Pantai Saba, Gianyar, Bali. Jurnal Trunojoyo Vol. 1(1), 8-18.
Manurung B, Erianto, Rifanjani S, 2015. Karakteristik Habitat Tempat Bertelur Penyu di Kawasan Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 4(2) : 205 – 212.
Maulana, R., Adi, W., Muslih, K. 2017. Kedalaman Sarang Semi Alami Terhadap Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Di Penangkaran Tukik Babel, Sungailiat. AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan. Vol. 11, No. 2. Hal. 51-57.
Musick, J. A. 2003. Sea turtles (P 12), USA. Virginia institute of marine science.
Natih, N, M., Pasaribu, R, A., Hakim, A., Budi, P, S,. Tasirileleu. 2021. Olivea ridley (lepidochelys olivacea) laying aggs habitat mapping in penimbangan beach, in Bali IOP Conference Series Earth and Environmental Science. 944(1):012038
Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta. Hal.622.
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 138 – 140.
Nuitja, I, N,S. 1992. Biologi dan Ekologi Pelestarian Penyu Laut. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Nungroho. A. D., Redjeki. S., Taufik. N. 2018. Studi karakteristik sarang semi alami terhadap daya tetes penyu hijau (Chelonia maydes) dipantai Poloh Kalimantan Barat. Jurnal of marine research. Vol. 7. No 1. Hal 43-48.
Pradana, F. A., Said, S., Siahaan, S. 2014. Habitat Tempat Berrtelur Penyu Hijau (Cholonia mydes) Di Kawasan Taman Wisata Alam Sungai Liku Kabupaten Sembas Kalimantan Barat. Hal. 156-163
Pratama, A. A., Romadhon, A. 2020. Karakteristik Habitat Peneluran Penyu Di Pantai Taman Kili-Kili Kabupaten Tranggalek Dan Pantai Taman Hadiwarno Kabupaten Pacitan. Jurnal Trunojoyo. Vol 1, No. 2. Hal 198-209.
Primasatya, E., Elfidasari, D., Sugoro, I. 2013. Identifikasi Kandungan Logam Berat Pada Pasir Sarang Penyu.Prosiding Seminar Nasional Matematika, Sains, dan Teknologi.
Vol 4. Hal. 143-150
Purtra, A Bima. K, Wibowo E. R, Sri. 2014. Studi Karakteristik Biofisik Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Di Pantai Paloh, Sambas, Kalimantan Barat. Journal Of Marine Research. Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 173-181.
Rachman, M, R. 2021. Karakteristik Habkitat Peneluran Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Di Pantai Cemara Banyuawangi. [Skripsi] Universitas Negri Sunan Ampel. Surabaya.
Relva, R. Rifardi dan Elizal. 2020. Hubungan karakteristik sedimen dengan habitat peneluran penyu di Pantai Tiram, Pantai Karambia Ampek dan Pantai Gosong Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Berkala Perikanan Terubuk. Vol 48 NO 2.
Rupilu K., S N M Fendjalang, D Payer, Y Sohe, 2019. Pengaruh Struktur Pasir dan Rona Lingkungan Terhadap Penentuan Lokasi Peneluran Penyu di Pulau Meti Dan Pulau Pasir Timbul Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Unhena Vol. 3 (2).
Sadili, D. Adnyana, I, B, W., Sarmintohadi, Ramli, I., Harfiandri., Resdiana, H., Sari, R, P., Miasto, Y., Annisa, S., Terry, N., Marina. 2015. Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Penyu Periode: 2016-2020, Jakarta, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Samosir, S. H., Hernawati, T., Yudha, A., Haditanojo, W. 2018. Perbedaan Sarang Alami Dengan Semi Alami Mempengaruhi Masa Inkubasi Dan Keberhasilan Penetasan Penyu Pantai Boom Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner. No. 2. Vol. 1. Hal. 33-37.
Satriadi A., Rudiana E., Af-idati N. 2003. Identifikasi Penyu dan Studi Karakteristik Fisik Habitat Penelurannya di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol: 8. No 2. Hal 69-75.
Setiawan, R., Zamdial., dan Negara, P.S.F.B. 2018. Studi karakteristik Habitat Peneluran Penyu Di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan. Vol. 1, No.1.
Setyawatiningsih S. C., Dewi, M., Wijayanto. 2011. Karakteristik Biofisik Tempat Peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata) di Pulau Anak Ileuh Kecil, Kepulauan Riau. Jurnal Teknologi. Vol. II(1) 17–22.
Sheavtiyan., T. R . setyawati., I. Lovadi. 2014. Tingkat Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Hijau (Chelonia maides), di Pantai Sebubus Kabupaten Sembas, Universitas Tanjung Pura, Pontianak. Jurnal Elektronik Biologi. Vol 3. No 1. Hal. 26-58.
Sinaga, J.R. 2015. Studi Faktor-Faktor Fisik Oseanografi pada Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Batu Hiu Kabupaten Pangandaran. Purwokerto: [Skripsi] Univertas Jendral Soedirman.
Sumolang, D,. Febriantie, I,. Mustika, D., Rahayu, EL. 2008. Tipologi Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Pangumbahan Jawa Barat, Karya Ilmiah, Sukabumi
Susilowati. 2002. Studi Parameter Biofisik Pantai Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas L) di Pantai Pangumbahan Sukabumi, Jawa Barat. Bogor. [Tesis] Institut Pertanian Bogor.
Suwelo, I. S., Ramono, W. S., Somantri, A. 1992. The hawksbaill turtle in Indonesia. No. 3. Vol 17. Hal. 97-109.
Suwondo., Arnentis,. Yustina., Yuspen., Hendri. 2004. Analisis Distribusi Sarang Penyu Hija u Cheloniu mydas Pulau Jemur Riau. Jurnal Biogenesis. Vol. 1(1): 31-36.
Tapilatu, R. F., Taringan, A. P., Matulessy, M. 2019. Suhu Inkubasi, Pasir Pantai Peneluran Dan Sukses Penetasan Penyu Pada Sarang Semi Alami Di Pantai Warebar-Yenbekaki Distrik Waigeo Timur, Kabupaten Raja Ampat. Cassowary. Vol.3 No.1. Hal. 21-31.
Taylor, R., R. Chatto. J. Woinarski. 2006. Green Turtle (Chelonia mydas). Department of Natural Resources, Evironmental and the Arts. Northern Territory Government.
Wilson, E. G., Miler, K. L., Alison, D., Magliocca, M. 2014. Why Healthy Oceans Need Sea Turtles. The importance Of sea Turtles To Marine Ecosystems Oceane Raport.
Yusuf, A. 2000. Mengenal Penyu. Yayasan Alam Lestari. Jakarta. 82.
DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v7i2.9244
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia |