Aktivitas Antifouling Senyawa Bioaktif Dari Lamun di Perairan Pulau Morotai
Abstract
Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan biota laut dan merupakan salah satu ekosistem laut yang paling produktif. Lamun banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, kosmetik, obat-obatan, antibakteri, dan antibiofouling. Di Pulau Morotai banyak ditemukan jenis-jenis lamun, tetapi belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan lamun dari perairan Pulau Morotai sebagai bioantifouling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai November 2018. Sampel lamun diperoleh dari Perairan Desa Posi-Posi, Juanga, Pandanga, dan Daeo. Ekstrasi lamun dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan n-heksan. Uji aktivitas antifouling menggunakan bakteri biofilm. Identifikasi senyawa bioaktif dilakukan untuk jenis lamun yang memiliki aktivitas antifouling Hasil ekstraksi menunjukkan bahwa rendemen ekstrak dengan pelarut metanol lebih besar dibandingkan dengan n-heksan. Ekstrak terbanyak diperoleh dari ekstrak metanol Cymodecea rotundata (19,32%), diikuti ekstrak metanol Enhalus acoroides (9,55%), ekstrak metanol Halodule pinifolia (5,96%), ekstrak n-heksan Halodule pinifolia (0,53%), ekstrak n-heksan Enhalus acoroides (0,35%), dan ekstrak n-heksan Cymodecea rotundata (0,24%). Hasil uji antifouling menunjukkan bahwa ekstrak metanol Enhalus acoroides memiliki aktivitas antifouling terhadap bakteri uji. Hasil identifikasai senyawa bioaktif menunjukkan ekstrak metanol Enhalus acoroides mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid.
Full Text:
107-112 (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v1i2.942
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia |