KONDISI IKAN HIU BERJALAN HALMAHERA (Hemiscyllium halmahera) DI PERAIRAN TELUK KAO, HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA
Sari
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar, beriklim tropis dan memiliki stok keanekaragaman sumberdaya hayati tertinggi (mega biodiversity) dengan berbagai jenis sumberdaya perikanan termasuk ikan hiu. Namun permasalahan global yang terjadi saat ini justru Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penangkap hiu terbesar di dunia baik sebagai hasil tangkapan sampingan maupun utama. Padahal hiu memiliki peranan penting dalam keseimbangan rantai ekosistem di laut. Hiu berjalan Halmahera (Hemiscyllium halmahera) merupakan spesies endemik Maluku Utara dengan wilayah penyebaran yang sempit dan spesifik serta memiliki peranan penting dalam sistem rantai makanan di laut terutama pada struktur komunitas terumbu karang yang dangkal. Selain memiliki fekunditas sangat sedikit hanya dua butir telur setiap induk per tahunnya, ternyata pola pertumbuhannya juga tergolong lambat. Diduga bahwa salah satu factor penyebab adalah kondisi habitatnya yang rentan terhadap degradasi akibat aktivitas antropogenik, dan terutama adanya pengaruh pencemaran logam berat seperti mercury dari aktivitas pertambangan. Penelitian dilakukan dengan cara sampling sejak Juli 2016 sampai Agustus 2017, untuk mengevaluasi kondisi perairan sekitar penampang Teluk Kao, Halmahera Utara dengan menggunakan pendekatan factor kondisi dari ikan hiu berjalan Halmahera. Hasil penelitian ditemukan bahwa nilai faktor kondisi (Condition Factor: CF) adalah 1.0987. Karena CF > 1 maka perairan tempat hidup ikan masih berada dalam kondisi baik.
Kata kunci: Faktor kondisi, Hemiscyllium halmahera, antropogenik, Teluk Kao, Maluku Utara.
Teks Lengkap:
194-204Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.