TEKNIK PEMBENIHAN TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima)

Raismin Kotta

Sari


Pengamatan terhadap kerang mutiara (Pinctada sp) telah dilakukan terhadap jenis Pinctada maxima dengan tujuan mengetahui teknik pembenihan dan metoda pemeliharaan dari stadium larva hingga ukuran spat di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong Lombok barat. Guna memperoleh anakan kerang mutiara maka dilakukan melalui proses pemijahan. Metoda pemijahan yang digunakan adalah adalah metoda kejut suhu (Thermal shock) dimana terjadi penaikan dan penurunan suhu secara berangsur-angsur dengan tujuan agar seluruh tiram bisa terangsang untuk memijah (spawning) selanjutnya dipindahkan ke bak pemijahan sekaligus bak penetasan dan pemeliharaan larva. Induk tiram yang digunakan pada pengamatan ini adalah tiram mutiara alam (Natural oyster) dengan ukuran panjang induk betina berkisar antara 17.0 – 22.0 cm dan ukuran panjang induk jantan 17.5 – 22.0 cm dengan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) stadia IV. Tahapan kegiatan adalah dimulai dari persiapan wadah,seleksi induk,pemijahan,penetasan telur,perawatan larva,sirkulasi air media,kultur pakan alami fitoplankton jenis Nannochloropsis sp,Pavlova lutheri,Isochrysis galbana dengan dosis pemberian meningkat 10% tiap hari dari dosis awal. Selanjutnya untuk menyuburkan pertumbuhan fitoplankton dalam media kultur digunakan pupuk KW 21.
Hasil pengamatan menunjukan bahwa pemijahan tiram mutiara berhasil dilakukan dan berdasarkan hasil sampling, jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 90.000.000 butir dengan Hatching rate 70% yaitu 63.000.000 ekor serta hasil panen spat dengan waktu pemeliharaan dalam bak pembesaran selama 40 hari sebanyak 2,5% (1.575.000 ekor) dari total larva yang menetas. Stadia larva tiram mutiara terdiri dari D- Shape, Umbo 1,Umbo 2,Umbo 3,Planty grade,Spat. Stadia paling rawan pada fase larva tiram mutiara adalah pada stadia Umbo 2, karena pada stadia ini larva mulai bermetamorfosis menuju fase plantygrade dimana akan membentuk rangkaian menggunakan benang-benang yang disekresikan. Fase terakhir di hatchery, sebelum dipelihara di laut adalah fase spat yang akan dicapai pada hari pemeliharaan ke 20. Spat hampir sepenuhnya seperti tiram muda, hanya bentuk engsel yang membedakan yaitu masih belum rata.Pada fase spat,larva tidak lagi bersifat planktonik tetapi menjadi sesil yaitu menetap pada substrat dengan cara mensekresikan benang-benang bisus dari kelenjar bisus untuk menempel.

Kata kunci:Budidaya; Pembenihan tiram mutiara (Pinctada maxima)


Teks Lengkap:

228-244

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.