Pengaruh pemberian hormon ovaprim terhadap waktu latensi dan kematangan telur ikan nila merah (Orechromis niloticus)

Sari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hormon ovaprim dengan dosis berbeda terhadap waktu latensi, kematangan telur dan jumlah telur yang menetas pada ikan nila merah (Orechromis niloticus). Sebanyak tiga dosis hormon ovaprim berbeda yaitu perlakuakn A (0.2 mL/g bobot tubuh), perlakuan B (0.4 mL/g bobot tubuh), perlakuan C (0.6 mL/g bobot tubuh), perlakuan D sebagai kontrol atau tanpa pemberian ovaprim. Induk yang digunakan sebanyak 45 ekor, setiap perlakuan terdiri dari 5 ekor. Kematangan telur dianalisis berdasarkan tingkat kematangan telur yaitu dengan cara ikan dibedah untuk diambil gonadnya kemudiam dianalis. Pengambilan sampel dilakukan setiap minggu diikuti dengan pengamatan waktu ovulasi. Untuk pengamatan waktu ovulasi dimasukan ikan jantan dengan perbandingan 2:3 yaitu 2 ekor jantan dan 3 ekor betina. Setelah ikan terlihat ovulasi lalu ikan diangkat kemudian distriping. Telur ditampung kemudian dilakukan pengamatan dengan mengunakan mikroskop dengan pembesaran 40x. Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis ovaprim dengan dosis berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda terhadap waktu latensi, persentase kematangan telur dan jumlah telur yang menetas. Dosis terbaik pada perlakuan C (0.6 mL/g bobot tubuh), dengan waktu latensi 682 menit, kematangan telur sebesar 62.70 %, dan jumlah telur mentas mencapai 882 butir.