Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Dengan Metode Longline Di Perairan Kastela

Tasdik Nani, Fatma Muchdar, M. Irfan, Juharni Juharni, Rovina Andriani

Sari


Rumput laut K. alvarezii merupakan jenis rumput laut penghasil karaginan, sumber makanan manusia, mengandung unsur-unsur mineral seperti Calsium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), Natrium (Na), Tembaga (Cu), Besi (Fe), dan Mangan (Mn). Kemampuan menghasilkan karaginan dimanfaatkan dalam produk makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan industry lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa rumput laut jenis K. alvarezii sebagai salah satu komoditas yang bernilai ekonomis yang dapat diperdagangkan. Pertumbuhan rumput laut merupakan salah satu faktor penting dalam menilai keberhasilan produksi budidaya yang dihasilkan.Oleh karena itu, pertumbuhan menjadi parameter kunci dalam keberhasilan usaha budidaya rumput laut K. alvarezii. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk N,P,K dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan berat mutlak rumput laut K. alvarezii, dan menentukan dosis pupuk N,P,K mana yang memberikan pertumbuhan berat mutlak terbaik pada rumput laut K. alvarezii. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian selama 45 hari, dari tanggal 23 Oktober sampai dengan tanggal 8 Desember 2019.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan berat mutlak rumput laut K. alvarezii tertinggi terdapat pada perlakuan C (dosis pupuk NPK 90 ml), kemudian disusul oleh perlakuan B (dosis pupuk NPK 70 ml), sedangkan terendah terdapat pada perlakuan A (35 ml). Dari ketiga perlakuan tersebut,  masing-masing mengalami pertumbuhan, namun pada perlakukan C memiliki pertumbuhan rata-rata berat tertinggi yaitu 583,74 gram kemudian disusul dengan perlakuan B  dengan berat rata- rata yaitu 531,82 gram dan perlakuan C yang memiliki pertumbuhan teren dah sebesar 517,96 gram.

Teks Lengkap:

PDF 27-40

Referensi


Abdan, Abdul Rahman, dan Ruslaini, 2013. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Karagenan Rumput Laut Eucheuma spinosum Dengan Metode Longline. Jurnal Mina Laut Indonesia, 3 (12): 113-122.

Anggadireja,J.T, Zatnika,A, Purwoto,H, Istini,S. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta. 147 hal.

Anonimous, 2011. Fungsi Pupuk NPK. Artikel.www net.com. 5 hal.

Anonimous, 2017.Metode Budidaya Rumput Laut longline.Info Masyarakat Aquakultur Indonesia (MAI) 10 hal.

Amarullah, 2007. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Teluk Tamiang Kabupaten Kotabaru Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut Eucheumacottonii. Tesis.Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.137 hal.

Arfah, H, dan S. Papalia, 2008. Laju Pertumbuhan Eucheuma cottonii (Rhodophyta) Pada Periode Penanaman Yang Berbeda di Perairan Pulau Osi, Seram Bagian Barat. Jurnal Torani, 18 (3): 194-203.

Aslan, L.M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Penebar Swadaya Jakarta. 98 hal.

Cornelia, I.M, H. Suryanto,A. Dartoyo,.2005. Prosedur dan Spesifikasi Teknis Analisis Kesesuaian Budidaya Rumput Laut. Pusat Survey Sumberdaya Alam Laut Bakosurtanal. Cibinong. 36 hal.

Edi Wibowo Kushartono, suryono dan endang setiyaningrum MR. aplikasi perbedaan komposisi N,P dan K pada budidaya eucheuma cottonii di Perairan Teluk Awur, Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan .14 (3) : 164 – 169.

Drying, M.J. 1982. The Biologi of Marine Plants. Thomson Litho, Ltd,East Kilbred. Scotland. 199 p.

Hutabarat, S dan S.M. Evans. 2008. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press.Jakarta.198 hal.

Indriani, H., Sumiarsih, E. 1997. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut.

Irfan, M, 2013. Rumputt Laut Kappahycus alvarezii Komoditi Perikanan Potensial. Lepkhair Press. Ternate.101 hal.

Kadi,A., danW.S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae) Jenis.Reproduksi.Produksi.Budidaya dan Pasca Panen.Proyek Studi Potensi Sumberdaya Alam Indonesia.Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi.LIPI. Jakarta. 199 hal.

Kadi, A. 2005. Kesesuaian Perairan Teluk Klabat Pulau Bangka Untuk Lahan Budidaya Rumput Laut. Journal of Fisheries Science, 7 (1) : 65-70.

Kuhl, A. 1974. Phosporus. In Stewart, W.D.P. (Ed.). Algal Physiology and Biochemistry. Bot. Monog. Blackwell Scien. Publ. 610-654 pp.

Kushartono, W.E, Suryono, dan Endah Setiyaningrum MR, 2009. Aplikasi Perbedaan Komposisi N,P, dan K Pada Budidaya Eucheuma cottonii di Perairan Teluk Awur Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan, 14 (3): 164-169.

Lobban, C.S., Harrison P.J. & Duncan, M.J. 1985.The Physiologycal Ecology of Seaweeds.Univ. Press Cambridge.242 pp.

Mamang, N, 2008. Laju Pertumbuhan Bibit Rumput Laut Kappahycus alvarezi Dengan Perlakuan Asal Thallus Terhadap Bobot Bibit di Perairan Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara.Skripsi.Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan.Institut Pertanian Bogor.121 hal.

Neish, C. 2003. Biologi of Eucheuma. Seaplants. p. 2-7

Nicholls, R.E. 1993. Hidroponik Tanaman Tanpa Tanah. Dahara Prize. Semarang. 85-86.

Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti. Jakarta.145 hal.

Parenrengi, A, dan Sulaeman, 2007. Mengenal Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii. Media Akuakultur, 2 (7): 142-146.

Pongmasak, R.P., Assad, I., Hasnawi, Pirzan, Makmur., Lanuru. 2010. Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Gusung Batua Pulau Badi Kabupaten Pangkep. Jurnal Ris. Aquakultur, 5 (2) : 299-316.

Round.F.E. 1977. The Biology of The Algae. Edward Arnold Publisher. London. pp. 147-161.

Sediadi, A dan Budiahardjo, 2000. Budidaya Rumput Laut Sarana Graha. Jakarta.85 hal.

Sunardjo, N, 2011. Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottoniiDengan Metode Lepas Dasar Model Cidaun.Buletin Oseanografi Marina, 3 (1): 36-44.

Steel dan Torrie, 1993.Prinsip dan Prosedur Statistika. PT. Gramedia. Jakarta.549 hal.

SEAFDEC, 2006.The Farming of Kappapychus. Southeast Asian Fisheries Development Center.Aquaculture Departement.Tigbauan, Iloilo, Phillipines. 7 p.

Thana, D, H.M.N. Nessa and I.S. Tandipayuk, 1993. Study on Production Quality of Seaweed Culture Kappahycus Using Seed, Stimulated by Phytomoron Auxin and Gibberellin.Jurnal Torani, 3 (3): 63-67.

WWF, 2014. Budidaya Rumput Laut. 120 hal.

Widyartini, S. D, I. A. Insan. 2007. Meningkatkan Produksi Rumput Laut Gracillaria gigas Melalui Modifikasi Sistem Jaring (Studi Kasus:di Perairan Nusakambangan-Cilacap). Jurnal Oseana 32 (4): 13-20.

Wong, L.S, dan J. Chang. 2000. Salinity and Light Effects on Growth, Photosynthesis, and Respiration ofGrateloupia filicina-Rhodophyta. Journal of Aquaculture, 182 (20): 387–395.

Zatnika, A. 2009. Pedoman Teknis Budidaya Rumput Laut. Balai Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT). Jakarta.62 hal.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.