Pemetaan Tingkat Kerawanan Kebakaran Permukiman Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Ternate Tengah

Jihan Safira Salampessy, Vrita Tri Aryuni, Yuni Andriyani Safitri

Sari


Ketersediaan ruang terbatas untuk permukiman menyebabkan kepadatan permukiman sehingga beresiko terjadinya kebakaran. Permukiman yang rawan terhadap kebakaran, dicirikan dengan kondisi permukimannya antara lain daerah padat, dengan pola bangunan permukiman tidak teratur, lokasinya jauh dari jalan utama dengan kondisi lebar jalan masuk yang sempit, bahan bangunannya termasuk kategori non permanen sehingga agak mudah terbakar, banyak rumah yang tidak berlangganan listrik ke PLN sehingga dalam pemasangan listrik sembarangan, tidak dilengkapi dengan fasilitas, dan lokasinya jauh dari sumber air (sungai, danau), hidran, dan tandon air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerawanan kebakaran permukiman di Kecamatan Ternate Tengah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan berjenjang, Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik pengharkatan. berdasarkan hasil penelitian pemetaan kerawanan kebakaran permukiman di KecamatanTernate Tengah termasuk pada tingkat kerwananan sangat rendah dengan luas 338,46 ha sebanyak 44 blokpermukiman, klasifikasi kelas rendah dengan luas 153,67 ha sebanyak 65 blok permukiman dan klasifikasi kelas sedang dengan luas 31,90 ha sebanyak 13 blok permukiman.


Kata Kunci


kerawanan; kebakaran; permukiman; sistem informasi geografi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aditianata, Fauzi, A. F., dan Alfiyanti, A. 2010. Analisis Kerentanan Kebakaran Permukiman (Studi Kasus: Kecamatan Cengkareng, Kota Administrasi Jakarta Barat). Universitas Esa Unggul, 1–6.

Anwar, Y., dan Lukas. 2019. Kerentanan Kebakaran Permukiman Padat Di Kelurahan Sidodamai Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. Jurnal Azimut, 2(2), 121–132. https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut121https://ojs.unitaspdg.ac.id/index.php/azimut

Bimo Aji, W. 2007. Analisis Tingkat Resiko Bencana Kebakaran di Kecamatan Mariso KotaMa kassar berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), 1–9.

BPS, 2018. (n.d.). kecamatan ternate tengah dalam angka, 1-64

Indotimur.com. 2022. Damkar Kota Ternate Catat 10 Kejadian Kebakaran dari Januari-Mei 2022. https://indotimur.com/ternate/damkar-kota-ternate-catat- 10-kejadiankebakaran-dari-januari-mei-2022. (diakses pada 22 November 2022)

Muzani. 2020. bencana kebakaran permukiman. https://www.ptonline.com/articles/how-toget-better-mfi-results

Umanailo, H. A., Franklin, P. J. C., Waani, J. O., Universitas, K., Ratulanggi, S., Pengajar, S., Arsitektur, J., Sam, U., dan Manado, R. 2017. Perkembangan Pusat Kota Ternate (Studi Kasus : Kecamatan Ternate Tengah). Spasial, 4(3), 222–233.

Yanuar, F. 2012. Pemanfaatan Teknik Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Kebakaran Permukiman. Geo Image, 1(1), 82–88. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage/article/view/234

Yunita, E. 2015. Analisis tingkat kerawanan kebakaran permukiman dengan pemanfaatan sistem informasi geografis di Kecamatan Pakualaman, kota Yogyakarta. UMS Digital Library, 1 - 8.




DOI: https://doi.org/10.33387/pangea.v4i2.6612

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Terindeksasi pada :

 xx

 Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License