Peta Potensi Daerah Rawan Kekeringan di Kabupaten Sikka Berbasis Penginderaan Jauh

Valentino Moat Hure, Arfita Rahmawati, Bella Theo Tomi Pamungkas

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui Peta Potensi Daerah Persebaran kawasan bencana kekeringan di Kabupaten Sikka. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan populasi tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Kangae, Kecamatan  Paga, Kecamatan Magepanda, dengan menggunakan teknik Nonprobability sampling. Sumber terdiri dari data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan observasi, Studi literatur dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik Deskriptif Kuantitatif, Overlay, dan Parameter Tingkat Rawan Kekeringan. Hasil analisis dalam penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil Analisis Parameter dapat di ketahui bahwa di Kecamatan Kangae paling dominan untuk kemiringan lereng  berkisar 0- 8 %, solum tanah 5 cm Cm bertekstur halus, Curah hujan 1.324- 1.604 mm dengan tingkat rawan kekeringan tinggi, (2) Kecamatan Paga paling dominan untuk kemiringan lereng  berkisar 8 – 15 %, solum tanah 50 Cm bertekstur halus, Curah hujan 1.145- 1.346  mm dengan tingkat rawan kekeringan tinggi, (3) Kecamatan Magepanda paling dominan untuk kemiringan lereng  berkisar 8 - 15 %, solum tanah 50 Cm bertekstur halus, Curah hujan  1.444- 1.674 mm dengan tingkat rawan kekeringan tinggi.


Kata Kunci


Peta potensi; Daerah rawan kekeringan; Penginderaan jauh

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adrianto, O., Suwandi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jl Perhubungan No, dan I., Betung, P., Aren, P., Betung, P., & Selatan, T. (2015). Analisis Daerah Rawan Kekeringan Lahan Jagung Berdasarkan Iklim Oldeman Dan Ketersedian Air Tanah Di Nusa Tenggara Timur Saat Periode El Nino Dan La Nina 1219–1228.

Aminah, S. (2016). Jurnal Geografi. Jurnal Geografi, 13(1), 43–51.

A., Amin, M., Asmara, S., & Arya Perdana, T. (2022). Tingkat Kerawanan Banjir Lahan Sawah Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan, Jurnal Agricultural Biosystem Engineering Analysis of Rice Field Flood Vulnerability Based on Geographic Information Systems in Palas District, South Lampung Regency. 1(2), 182–192. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/ABE/index

Aksa, F. I., Utaya, S., & Bachri, S. (2019). Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu. 33(1). https://doi.org/10.22146/mgi.35682

Arya, E., Safitri, Y., & Riyadhno, F. A. (2021). Pemantauan Dan Mitigasi Tingkat Potensi Bencana Kekeringan Di Kota Dumai. Jurnal Samudra Geografi, 4(1), 1–9. https://doi.org/10.33059/jsg.v4i1.2430

Badan Pusat Statistik.Nusa Tenggara Timur (2023). Gubernur nusa tenggara timur. 1–13.

Das, D., Lamong, K., Gresik, K., & Timur, J. (2024). Pemanfaatan Data Hujan Satelit Untuk Prediksi Kekeringan. 04(01), 264–276.

Febriyanti, F., & Kurniawati, A. (2021). Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan Potensi Daerah Rawan Kekeringan Sosial Ekonomi di Kabupaten Ngawi. Jurnal Swara Bhumi, 1(1), 1–8.

Jamil, D. H., Tjahjono, H., & Parman, S. (2013). Geo Image ( Spatial-Ecological-Regional ). 2(2), 30–37.

Kabupaten, D. I., & Tengah, L. (2021). Pemetaan sebaran daerah rawan kekeringan untuk menentukan sistem pertanian di kabupaten lombok tengah. 5, 144–153. https://doi.org/10.29408/geodika.v5i1.3447

Kecamatan, M., & Kupang, K. (2021). Pemetaan Tingkatan Cuaca Ekstrim. 2, 10.

Malang, L. I. T. N. (n.d.). Pemerintah Kabupaten Sikka.

Maneno, R., Kadek, A., Lestari, D., & Fallo, K. (2023). Pemetaan Curah Hujan Tahunan dan Keadaan Hidrogeologi di Kabupaten Timor Tengah Utara Untuk Identifikasi Potensi Kekeringan. 3(2), 271–276.

Nuarsa, I. W., Wayan, I., Adnyana, S., & Rahman As-Syakur, A. (2015). Pemetaan Daerah Rawan Kekeringan Di Bali-Nusa Tenggara dan Hubungannya dengan ENSO Menggunakan Aplikasi Data Penginderaan Jauh. Jurnal Bumi Lestari, 15(1)(Pebruari), 20–30.

Pranata, K. A., & Aji, A. (2021). Analisis Spasial Tingkat Potensi Kekeringan dan Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Kekeringan di Kabupaten Grobogan. Indonesian Journal Conservation, 10(2), 108–114. https://doi.org/10.15294/ijc.v10i2.33138

Prayoga, M. P. (2017). Analisis Spasial Tingkat Kekeringan Wilayah Berbasis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 1–96.

Raharjo, P. D. (2011). Teknik Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Identifikasi Potensi Kekeringan. MAKARA of Technology Series, 14(2). https://doi.org/10.7454/mst.v14i2.700

Ramayanti, L. A., Yuwono, B. D., & Awaluddin, M. (2015). PEMETAAN TINGKAT LAHAN KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (Studi Kasus : Kabupaten Blora). Jurnal Geodesi Undip April 2015, 4(April), 200–207.

Saragih, F., Theo, B., Pamungkas, T., Ekonomi, S. P., Cendana, U. N., Studi, P., Geografi, P., & Cendana, U. N. (2022). Pengenalan Konsep Gejala Alam pada Anak di TK Anugerah Mapoli Kota Kupang. 2(2), 88–94.

Sari, Y. A. (2022). Pemetaan Sebaran Daerah Rawan Kekeringan Menggunakan Citra Landsat 8 Oli / Tirs Di Kabupaten Banyuwangi242.. 10(3), 233–

Subdistrict, K., & Figures, I. N. (n.d.). Kecamatan kangae dalam angka.




DOI: https://doi.org/10.33387/pangea.v5i2.6948

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Terindeksasi pada :

 xx

 Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License