TRANSFORMASI NILAI NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA SUBJEK DIDIK DI SMA ( berbasis Learning society
Sari
Siswa SMA d
an sederajat dengan berbagai sikap dan perilakunya, dal am
kehidupan kesehariannya kadang menjadi suatu paradoks. Dipicu juga dengan
sentuhan sentuhan nilai nilai pendidikan moral yang sangat minim, dan telah
hilang sen sitifitas pada dirinya berupa: sense o f humanity, sense of community,
sense of cultural, sense of religi, dan sense of belonging Dengan demikian
maka transformasi nilai nilai pendidikan moral melalui upaya kerja sama dan
saling mendukung antara orang tua dan guru merupakan suatu keniscayaan.
Selain itu
transformasi nilai nilai moral juga membutuhkan keterlibatan tokoh
masyarakat , tokoh agama dan tokoh adat untuk bersinergi sesuai dengan
perannya masing masing. Dibutuhkan adanya refleksi mendalam dari semua
pihak bahwa; pertama , anak ( a tau subj ek didik adalah amanah Allah
Swt kepada setiap orang tua, maka tergantung orang tuanya mau menjadikan
anak tersebut, menjadi manusia yang beradab ataukah manusia y ang biadab .
Kedua , anak merupakan in vestas i masa depan, untuk bangsa dan negara
bahk an untuk kepentingan agama. Ketiga bahwa anak juga merupakan cobaa n,
bagi semua orang tua. Kalau ketiga hal tersebut di atas diperhatikan, penulis
yakin dan percaya bahwa harta yang tak ternilai harganya itu akan l ebih
didahulukan untuk diperhatikan, dari pada pekerjaan dan urusan keduniawiaan
lainnya.
an sederajat dengan berbagai sikap dan perilakunya, dal am
kehidupan kesehariannya kadang menjadi suatu paradoks. Dipicu juga dengan
sentuhan sentuhan nilai nilai pendidikan moral yang sangat minim, dan telah
hilang sen sitifitas pada dirinya berupa: sense o f humanity, sense of community,
sense of cultural, sense of religi, dan sense of belonging Dengan demikian
maka transformasi nilai nilai pendidikan moral melalui upaya kerja sama dan
saling mendukung antara orang tua dan guru merupakan suatu keniscayaan.
Selain itu
transformasi nilai nilai moral juga membutuhkan keterlibatan tokoh
masyarakat , tokoh agama dan tokoh adat untuk bersinergi sesuai dengan
perannya masing masing. Dibutuhkan adanya refleksi mendalam dari semua
pihak bahwa; pertama , anak ( a tau subj ek didik adalah amanah Allah
Swt kepada setiap orang tua, maka tergantung orang tuanya mau menjadikan
anak tersebut, menjadi manusia yang beradab ataukah manusia y ang biadab .
Kedua , anak merupakan in vestas i masa depan, untuk bangsa dan negara
bahk an untuk kepentingan agama. Ketiga bahwa anak juga merupakan cobaa n,
bagi semua orang tua. Kalau ketiga hal tersebut di atas diperhatikan, penulis
yakin dan percaya bahwa harta yang tak ternilai harganya itu akan l ebih
didahulukan untuk diperhatikan, dari pada pekerjaan dan urusan keduniawiaan
lainnya.
Teks Lengkap:
49-62DOI: https://doi.org/10.33387/pedagogik.v7i2.2690
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Kampus I Universitas Khairun, Akehuda Jl Bandara Babullah Kota Ternate Utara | Email: pedagogik@unkhair.ac.id