PELATIHAN IDENTIFIKASI TEMPAT PERINDUKAN ALAMI VEKTOR DBD DI SEKITAR PEMUKIMAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara megadiversitas yang menjadikan Indonesia sebagai daerah yang subur dengan berbagai keragaman kekayaan flora dan faunanya. Faktor lingkungan yang mendukung memungkinkan berbagai jenis tumbuhan tumbuh subur termasuk phytotelmata. Phytotelmata adalah hunian akuatik yang terdapat pada organ atau bagian tumbuhan yang dapat menampung air, dan dimanfaatkan oleh berbagai mikro invertebrata termasuk nyamuk sebagai tempat perindukan atau sebagai habitat. Ketersediaan tempat perindukan yang terdapat di pemukiman akan berdampak pada peningkatan populasi nyamuk. Tempat perindukan yang selama ini dikenal masyarakat masih terbatas pada tempat-tempat penampungan air dalam rumah, sementara masih banyak tempat perindukan di luar rumah yang berpotensi sebagai sumber penularan penyakit DBD dan belum tersentuh serta perlu mendapat perhatian yang lebih. Kondisi inilah yang melatarbelakangi untuk melakukan pelatihan pelatihan identifikasi tempat perindukan alami nyamuk kepada masyarakat. Sehingga diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenal tempat perindukan alami nyamuk dalam upaya pengendalian penyakit DBD secara mandiri. Selain itu membantu program pemerintah dalam penanggulangan dan menurunkan kasus penyakit tular vektor di masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan praktik. Evaluasi dalam kegiatan ini dilakukan pada awal kegiatan. Hasil evalusi yang didapatkan menunjukkan keseluruhan warga RT 05 Labuhan Ratu peserta pelatihan tidak mempunyai pengetahuan dasar mengenai tanaman phytotelmata sebagai tempat perindukan alami nyamuk penyebab penyakit DBD. Berdasarkan hasil praktik dan pengamatan, kenekaragaman jenis dan tipe phytotelmata di RT 05 Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung termasuk keanekaragaman tingkat sedang.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Derraik, JGB. 2005. Mosquito Breeding inPhytotelmata in Native Forest in the Wellington Region, New Zealand. New Zealand Journal of Ecology. 29:185-191.
Djajadireja, RS., Fatimah, S. and Arifin, Z. 1977. Jenis-Jenis Ikan Ekonomis Penting. Ditjen Perikanan, Departemen Perikanan. Jakarta
Fish, D. 1983. Phytotelmata Flora dan Fauna. In: Frank, JH. and Lounibos, LP. (Eds). Phytotelmata Terestrial Plants as Host of Aquatic Insect Communicaties, Plexus, Medford. pp: 161-190.
Greeney, HF. 2001. The Insects of Plant-Held Waters: A Review and Bibliography, Department of Entomology. Journal of Tropical Ecology. 17: 241-260.
Kardinan, A. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Agromedia Pustaka Cetakan 1. Bogor.
Kitching, RL. 2009. Food Webs and Container Habitat, Natural History Ecology of Phytotelmata. Griffth University. Cambridge University Press.
Mahfut dan Wahyuningsih, S. 2019. Pengenalan Teknik Budidaya Kelengkeng Super Sleman Berbasis Lingkungan. Jurnal Solma. 8(2): 201-209.
Mahfut dan Yulianty. 2019. Chili Cultivation Technique Using Fermentation of Liquid Organic Fertilizer as Catfish Waste Utilization in Tasik Madu Village, Merbau Mataram. Pelita Eksakta. 2(2): 164-171.
Matthews, EG. and Kitching, RL.1984. Insect Ecology. University of Queensland Press. St. Lucia.
DOI: https://doi.org/10.33387/pengamas.v4i1.2609
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2622-383X || PengaMAS Stats:
pengaMAS Indexing:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License