PEMBUATAN PROTOTIPE KEMASAN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK BAWANG GORENG SEBAGAI IKON DESA BANJAREJO, KECAMATAN NGANTANG, KABUPATEN MALANG
Abstract
Pasca pandemi covid 19, geliat usaha keecil dan menengah kembali bergejolak. Perkembangan yang pesat membuat persaingan juga semakin ketat, terutama di sektor olahan pertanian. Penggiat UMKM olahan bawang goreng di Desa Banjarejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang juga mengalami hal yang sama. Perlu adanya inovasi termasuk dalam hal desain kemasan. Pengembangan kemasan bawang goreng khas banjarejo bertujuan agar dapat melindungi bawang goreng dari kelembaban dan udara, serta menjaga rasa dan aroma bawang goreng tetap segar. Selain itu, kemasan juga harus menarik dan memudahkan konsumen untuk membuka dan menggunakan produk. Metode yang digunakan memiliki beberapa langkah yaitu persiapan pelaksanaan pengabdian dengan observasi dan wawancara terhadap stakeholder terkait. Selanjutnya adalah kegiatan pengabdian berupa sosialisasi, rencana tindak lanjut, serta monitoring dan evaluasi program. Kegiatan pengembangan kemasan produk olahan bawang goreng di Desa Banjarejo memberikan dampak positif berupa peningkatan kualitas visual kemasan, memberikan nilai tambah produk yang berimbas kepada harga jual dan pendapatan yang meningkat, serta informasi produk yang termuat di dalam kemasan menjadi lebih detail daripada sebelumnya.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anyanwu, B.O.2003.Agricultural Science For School and College. Africa First Publisher, Onistha, Nigeria.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2022. Kabupaten Malang dalam angka. 2021. BadanPusat Statistik, Kabupaten Malang.
Mufreni, A. N. F. (2016). Pengaruh Desain Produk, Bentuk Kemasan Dan Bahan Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Teh Hijau Serbuk Tocha). Jurnal Ekonomi Manajemen, 2(2), 48–54. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem/article/view/ 313
Mukhtar, S., & Nurif, M. (2015). Peranan Packaging Dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humaniora, 8(2), 181–191. https://doi.org/10.12962/j24433527.v8i2.1251.
Nawangsari. (2008). Pemanfaatan Bawang Merah (Allium cepa L.) sebagai Agen Ko Kemoterapi. Karya Tulis Mahasiswa, (FAKULTAS FARMASI UNIVERISTAS GADJAH MADA YOGYAKARTA), 1-36.
Pardian, Trisna Insan Noor, Achdya Kusumah. 2016. Analisis Penawaran Dan Permintaan
Bawang Merah Di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian. 1(2): 95-20.
Rahayu, E., dan Berlian, N. 2008.Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta.Dirjen Otonomi Daerah 2013. Jakarta (2013)
Susanawati, Jamhari, Masyhuri, dan Dwidjono. 2017. Identifikasi Risiko Rantai Pasok Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk. Journal of Agribusiness and Rural Development Research. 3(1): 15-22
Thompson, H.C., dan Kelly, C.N. 1987. Vegetable Crops. Fifth edition. McGraw Hills Book Coompany, New York, Toronto London.
Widiati, A. (2020). Peranan kemasan (packaging) dalam meningkatkan pemasaran produk usaha mikro kecil menengah (umkm) di ‘mas pack’ terminal kemasan Pontianak. JAAKFE UNTAN (Jurnal Audit Dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura), 8(2), 67–76. https://doi.org/10.26418/jaakfe.v8i2.4067
DOI: https://doi.org/10.33387/pengamas.v6i3.6081
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2622-383X || PengaMAS Stats:
pengaMAS Indexing:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License