KOMODIFIKASI FANTASI SEKSUAL DALAM JAPANESE ADULT VIDEO

Azzan Wafiq Agnurhasta

Sari


Japanese Adult Video (JAV) atau video dewasa Jepang dapat dibilang menjadi ikon budaya seks masa kini dengan fantasi-fantasi seksual yang mereka tawarkan. Penelitian ini akan mengelaborasi dan menganalisis bagaimana JAV menjadi spectacle, apa saja bentuk komodifikasi JAV, dan bagaimana JAV mengkomodifikasi citra femininitas dan maskulinitas. Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan perspektif Guy Debord mengenai spectacle. Dengan segala pesonanya, JAV menampilkan beragam spekulasi-spekulasi yang dianggap menjadi akumulasi realita hingga menimbulkan fantasi dan fetishism dalam berhubungan seks. Selain itu, JAV juga sukses mengkomodifikasi fantasi para penikmatnya tersebut melalui penjualan alat bantu seks, kostum seks, hingga layanan virtual reality yang menawarkan hubungan seks tanpa memerlukan pasangan. Kemudian, tubuh perempuan juga menjadi komoditas dalam JAV; melalui segala imaji yang ditampilkan JAV mendoktrin penikmatnya tentang konsep perempuan ideal nan feminin. Yang terakhir, JAV juga menkonstruksi bagaimana sosok laki-laki sejati seharusnya; tak perlu tampan nan rupawan atau melimpah hartanya, namun cukup dengan kuat dan tahan lama saat berhubungan seks maka seorang pria dapat dikatakan ‘mapan’.

 

Kata kunci: Japanese Adult Video, spectacle, komodifikasi


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.