NASIONALISME PADA SEPOTONG KAIN: KERUDUNG SEBAGAI PENANDA IDENTITAS PEREMPUAN MUSLIM PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL DI JAWA

Sari

Abstrak

Pakaian sebagai produk budaya sangat dipengaruhi adanya kontak antarbangsa. Pakaian juga dapat menjadi ekspresi dan penanda identitas bagi seseorang maupun komunitas. Melalui metode sejarah, artikel ini bermaksud menunjukkan bagaimana kerudung sebagai pakaian perempuan muslim dikenakan dan berfungsi sebagai penanda identitas kelompok tertentu.

Organisasi pergerakan Islam Muhammadiyah menjadi salah satu pendorong agar perempuan mengenakan kerudung. Dalil perintah agama menjadi dasar ajakan untuk mengenakan kerudung. Meski belum semua anggota perempuan Muhammadiyah mengenakan kerudung, pakaian penutup kepala ini menjadi salah satu penanda penting identitas sebagai muslim indonesia dalam melawan pengaruh budaya pakaian Barat yang banyak dikenakan oleh sebagian kelompok perempuan terpelajar kala itu.

Kata Kunci: kerudung, pergerakan perempuan, pergerakan nasional Indonesia, Muhammadiyah.

Abstract

Clothing as a cultural product is greatly influenced by the presence of contact between nations. Clothing can also be an expression and marker of identity for a person or community. Through historical methods, this article intends to show how the veil as a garment for Muslim women is worn and serves as a marker of the identity of a certain group.

Muhammadiyah is one of Islamic movement organization that drove women to wear the veil. The evidence of religious orders is the basis for the suggestion to wear the veil. Although not all Muhammadiyah women members wore the hijab, this head covering became one of the important markers of identity as Indonesian Muslims in resisting the influence of Western clothing culture that was worn by some educated women groups at that time.

Keywords: veil, women's movement, Indonesian national movement, Muhammadiyah.