PEREKONOMIAN PALA DAN PEMBENTUKAN MASYARAKAT BANDA
Sari
Abstrak
Kepulauan Banda yang terletak di Maluku Tengah menyimpan sejarah dalam perlintasan perdagangan dunia. Pulau-pulau yang kaya akan emas hijau menjadi sumber keuntungan dan pada puncaknya pemerintah kolonial membangun perkebunan pala (perk/perken) yang dikelola oleh orang-orang Eropa. Munculnya perken di Kepulauan Banda memberi goresan tersendiri dalam sejarah perekonomian dan kolonialisme di Indonesia. Selain itu permasalahan-permasalahan yang muncul karena dampak dari majunya perdagangan dan sistem ketenagakerjaan yang digunakan..
Munculnya sistem ketenagakerjaan di perkebunan Banda menyebabkan dampak yang besar pada perekonomian dan kemasyarakatan di Banda terutama memunculkan identitas Banda baru. Perekonomian pala yang mengalami kejayaan selama berabad-abad nyatanya tidak menjadikan wilayah Banda semakin mengalami kemajuan sebagai sebuah kota.
Kata kunci: Perekonomian pala, pembentukan, masyarakat Banda.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Berstein Henry, (2010). Class Dinamics of Agrarian Change, Canada: Fernwood Publishing.
Ellen. Roy, (2013). On the edge of the Banda Zone: Past And Present in The Soclal Organtzation Of a Moluccan Trading Network.Honolulu: University of Hawaii Press.
Finn Phillip , “Slavery and cultural creativity in the Banda Islands” in Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 41, No. 3 (October 2010), pp. 365-389. Published by: Cambridge University Press on behalf of Department of History, NationalUniversity of Singapore
Furnifal J.S, (2009). Hindia Belanda Studi Tentang Ekonomi Majemuk. Jakarta: Freedom Institute.
Gordon Alex. “Contract Labour in Rubber Plantations: Impact of Smallholders in Colonial South-East Asia”. in Economic and Political Weekly, Vol. 36, No. 10 (Mar. 10-16, 2001), pp. 847-849+851-860. Published by: Economic and Political Weekly
Hanna Willard A. , (1991). Indonesian Banda; Colonialism and Its Aftermart in the Nutmeg Islands, Moluccas: Yayasan Warisan dan Budaya Banda Naira.
J Olivier Jr.,(1834). Reizen in der Molukschen Archipel naar Makassar Enz, in Een Gevolg van den Gouverneur-General van Nederland’s Indie. Amsterdam: G. J. A. Beijebinck.
J. Oliver. JZ, (1835). De Oosterling. R. van Gulst.
J. S. Furnifal, (2009). Hindia Belanda Studi Tentang Ekonomi Majemuk. Jakarta: Freedom Institute.
Joop van den Berg, (1995). Het Verloren Volk;Een geschidenis van de Banda Eilanden. s’Gravenhage: BSSToH.
Peter V. Lape. Political Dynamics and Religious Change in the Late Pre-Colonial Banda Islands, Eastern Indonesia. World Archaeology, Vol. 32, No. 1, Archaeology in Southeast Asia (Jun., 2000), pp.138-155. Published by: Taylor & Francis, Ltd.
Rezengain Een der Eilanden van de Banda Groeps, (1872). Rotterdam: NIJGH & VAN DITMAR.
Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo, (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia : Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
Umi Barjiyah, (2009). Tesis, Budak, Orang Buangan, Dan Perkenier Di Perkebunan Pala: Perbudakan Di Kepulauan Banda Tahun 1770 – 1860. Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Tidak dipublikasikan.
Wolf. Eric. (2010) Europe and People Without History, Calofornia:Universityof California Press. Ltd.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.