PENGARUH BELANDA DI KARESIDENAN TERNATE (1876-1933)
Sari
Penelitian ini berjudul Pengaruh Belanda di Karesidenan Ternate (1876-1933). Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh Belanda di Karesidenan Ternate dalam kurun waktu 1876 – 1933? Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan tersebut, maka metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Dalam menganalisis Pengaruh Belanda di Karesidenan Ternate, digunakan konsep kota dan sistem politik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ternate merupakan kota penting karena setelah pemerintahan Inggris menyerahkan Ternate ke Belanda pada 30 April 1817 dan Belanda memberikan status Ternate sebagai Ibukota Karesidenan ditetapkan mulai tahun 1866, Belanda mulai menunjukkan pengaruhnya yaitu pertama; Gubernur Jenderal Van der Capellen membagi wilayah karesidenan dan wilayah kesultanan, membagi penduduk inlanders dan onderdanend. kedua; Belanda menempatkan residen Tobias, residen Maurits Owen dan residen Bensbach tahun (1876-1933), untuk melaksanakan kebijakan – kebijakan yang dapat berpengaruh langsung dengan para sultan. Dalam pelaksanaannya terlihat jelas ketiga residen ini mengangkat/memberhentikan, melakukan kerja sama dengan Sultan Ayanhar, Sultan Muhammad Ilham dan Muhammad Usman Syah.
Kata Kunci: Belanda, Karesidenan, Ternate.
DUTCH INFLUENCE IN TERNATE RESIDENCY (1876-1933)
Abstract
This research is entitled Dutch in the Ternate Residency 1876 – 1933? To get answer to these problems, the method used is the historical method which consists of four stages, namely heuristic, criticism interpretation, and historiography. In analyzing the Dutch influence on the Ternate Residency, the concepts of city and political system. The results of this research show that Ternate is an important city because after the British government handed over Ternate to the Duth on 30 April 1817 and Dutch gave Ternate status as residency capital in 1866. The Dutch began to show its influence namely, first Governor General Van Der Capellen divided the residency area and sultanate area, divided the inlanders and the danen order, secondly the Dutch put resident Tobias, resident Maurits Owen and residen Bensbach (1876-1933), to implement policies that can have a direct influence on the sultans. In its implementation, it was clear that thesethree residents were appointed or dismissed, collaborated with Sultan Ayanhar, Sultan Muhammad Ilham and Sultan Muhammad Usman Syah.
Keywords: Dutch, Residency, Ternate.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sumber Resmi Tercetak
Haga,B.J. 1937. Memorievan Overgave Karesidenan Maluku, seri II E. Jakarta: Anri. Hovenkamp,W.A. 1931. Memori van Overgave karesidenan Ternate, rel nomer 2 Mvo seri II E. Jakarta: Anri. _______. tt. Memorie van Overgave Residentie Ternate, rel nomer 27 seri II E. Jakarta: Anri. James, K.A. tt. Memorie van Overgave Residentie van Ternate en Onderhoorigheden, Mailrapport nomor 209/19. Jakarta: Anri.
Ouwerling, J.J. 1934. Memorie van Overgave. Jakarta: Anri. Palmer van den Broek, Ch.L.J. 1917. Memorie van Overgave.Jakarta: Anri.
Tobias, J. H. 1857. Memorie van Overgave.Jakarta: Anri. van Roos. 1910. Memorie van Overgave, Nomor. 65. Jakarta: Anri. Verbeke. A. 1915. Memorie van Overgave. Jakarta: Anri. _________.1915. Memorie van Overgave Rel No. 7, Seri 3e. Jakarta: Anri. _________. tt. Memorie van Overgave Residentie Ternate, Mailrapport 796/17. Jakarta: Anri. Besluit Gubernur Jenderal tanggal 12 Februari Nomor 13
Besluit Gubernur Jenderal tanggal 12 Februari 1884 Nomor 19 Besluit Sekretaris 1 Pemerintah No. 338, tertanggal 11 Februari 1898 Besluit Residensi van Ternate No. 58, tertanggal 11 Januari 1894 Besluit Residensi van Ternate No. 55, tertanggal 26 Januari 1854 Besluit Residensi van Ternate No. 51, tertanggal 18 Januari 1896
Besluit Direktur Pemerintahan No. 4561, tertanggal 30 September 1904
Besluit Residensi van Ternate No. 19/G, tertanggal 28 Juni 1910 Besluit Gubernur Jenderal Nomor 2 tanggal 8 Februari 1927 Kolonial Verslag 1882-1883 Kolonial Verslag 1882 Kolonial Verslag 1884-1885 Kolonial Verslag 1886 Kolonial Verslag 1888
Buku, Disertasi dan Makalah Amal, M. Adnan dan Djafaar, Irza Arnyta. 2003.
Maluku Utara Perjalanan Sejarah 1800 – 1950 Jilid II. Ternate: Unkhair. Amal, M. Adnan. 2007.
Kepulauan Rempah-Rempah Perjalanan sejarah Maluku Utara 1250-1950. Makassar: Nala Cipta Litera.
______.2010. Kepulauan Rempah-Rempah Perjalanan sejarah Maluku Utara 1250-1950 Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia.
______.2013.
D.G. Stibbe. 1939. Enciclopaedie van Nederlandsch Indie. s’ Gravenhage.Nijhoff.
de Clercq, Frederik Sigismund Alexander. 1890.
Bijdragen tot de kennis der residentie Ternate (Ternate Karesidenan dan Kesultanan). Ternate: Komunitas Uma Sania.
Fortotgen, J. tt.
“Bijdragen Tot De Taal-, Land- En Volken- kunde Van Nederlandsch-Indie (BKI)Deel-86, Martinus Nijhoff”, dalam Muhammad, 2004. Kesultanan Ternate Sejarah Sosial, Ekonomi dan Politik.Yogyakarta: Ombak.
Ludeking, E.W.A.1864.
Tijdschrift voor Indische Taal-Land en Volkenkunde. Bijdragen tot Koninklijk Instituut.
Muhammad, Syahril. 2004.
Kesultanan Ternate; Sejarah Sosial Ekonomi dan Politik. Yokyakarta: Ombak.
Nijhoff, Martinus. 1921.
“Regeerings Almanak voor Nederlandsch-Indie, Vol. 2” dalam Muhammad, 2004. Kesultanan Ternate Sejarah Sosial Ekonomi dan Politik. Yogyakarta:Ombak.
Sofianto, Kunto. 1997.
“Kehidupan Masyarakat Kota Garut 1930 – 1965 Studi Sejarah Sosial Kota Garut dalam bidang Pemerintahan, Kehidupan Sosial Ekonomi, Pendidikan dan Kebudayaan”.Tesis. Depok: Universitas Indonesia.
Surianingrat, Bayu. 1981.
Sejarah Pemerintahan di Indonesia Babak Hindia Belanda dan Jepang. Jakarta: Dewaruci Press.
van Fraassen, CH. F. 1987.
Ternate, De Molukken en De Indonesische Archipel, Van Soa Organisatie en Vierdeling: Een Studie van Traditionele Samenleving en Cultuur en Indonesia, Deel I & II. Disertasi, Leiden Universiteit.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.